3 st

555 113 259
                                    

Untuk kedepannya,aku up kalau chapter sebelumnya nyampe 65 Vote....

Happy reading all!!






Dia baik baik saja pasti.

Tempat remang remang ini menjadi pilihan Tzuyu saat ribut dengan dirinya sendiri,dua gelas alcohol pun sudah ditanggalkannya dengan cepat karna emosi.

"Pelan pelan saja,kau bisa minum sepuasnya disini" Salah satu penjaga disana terkekeh menatap Tzuyu yang meliriknya tajam.

"Bikinkan lagi Chaeyoung"

"Tidak mau"

"Bikinkan lagi kubilang"

"Heii kau akan dimarahi  jika pulang dalam keadaan mabuk,mau mobil dan kartu berhargamu di sita?"

"Ck!" Decak Tzuyu menidurkan kepalanya di meja bar.

"Ada apa denganmu sob?"

"Sana" Lirihnya menatap sendu Chaeyoung.

Pria yang tadi marah marah kini terlihat lemah di hadapan sang sahabat.

Chaeyoung adalah temannya dari kecil,mereka tumbuh bersama di lingkungan yang sama,sekolah bareng bahkan kuliah pun mereka mengambil jurusan yang sama.

Bisa dikata Tzuyu,Sana dan Chaeyoung adalah sahabat dari kecil.

Hanya saja Chaeyoung akan pergi bekerja jika memiliki waktu luang seperti hari ini.

"Kenapa lagi dengan wanita satu itu?"

"Entahlah aku hanya marah dengan ucapannya yang menyuruhku dekat dengan wanita lain"

"Kenapa selalu wanita yang jadi permasalahan para lelaki?"

"Sepertinya kau harus bercermin Chae" Sindir Tzuyu.

"Tapi tak sesedih kisahmu,incaranku masih jomblo,sedangkan kau? sudah dimiliki oleh sepupumu sendiri"

Tzuyu tersenyum miris.

"Sepertinya aku harus berubah,tidak selamanya hidupku hanya mengharapkan wanita itu kan? Dia sudah bahagia,kenapa aku masih bersedih seperti ini?"

"Kau tidak serius mengejarnya"

"Aku serius Chae,tapi apa ada jalan?,coba lihat dari sisi manapun tidak ada celah,dipikirannya aku hanyalah teman,hanyalah sahabat,bukan orang yang harus dispecialkan"

"Terus? Menyerah?"

"Hanya ingin beristirahat" Ucap Tzuyu menyerahkan beberapa lembar uang pada Chaeyoung.

"Sisanya untukmu,aku harus pulang" Ucapnya berlalu menuju rumah tujuan terakhirnya hari ini.

Handphone yang sedari tadi berdering,
diabaikannya terpaksa.

Tzuyu melajukan mobilnya di atas rata-rata,mengemudi dengan segala pikiran yang berkecamuk ingin segera di redakan.

"Mama" Panggilnya masuki mansion megahnya.

Yang terpanggil segera menoleh,senyum merekah melihat putra tersayangnya memasuki rumah dengan tergesa gesa.

"Kenapa lagi nih"

"Capek Mahh"

"Sudah makan?"

"Sempet makan,tapi gak sempet habis"

"Makan di mana?"

"Bibi Hyori"

"Kamu main kesana ya?"

"Iya sebentar doang" Yejin mengangguk membelai lembut rambut anaknya.

"Main sama Mark?"

"Tidak,dia sibuk dengan pacar sialannya itu"

Until When? [Satzu] END.Where stories live. Discover now