20 st

472 108 187
                                    

Happy reading beb!!!

Aku minta vote nya boleh kan?




Keadaan rumah begitu hening,Tzuyu berjalan menuruni tangga dengan muka bantalnya,menghampiri Yejin yang sudah menunggunya.

"Cepat!"

Tzuyu berjalan,mengemudikan mobil menuju salah satu gedung kecil yang berada di tengah kota.

Disana sudah ada Hiko dan sang istri,wajahnya masih saja tak bersahabat.

Mereka berjalan masuk terlebih dahulu dahulu,duduk ditempat yang sudah disediakan,tanpa bertukar sapa dengan keluarga Mark yang juga hadir.

Tzuyu memilih duduk dibarisan belakang,
menunggu kedatangan Chaeyoung dan teman-teman lainnya.

"YA!!!!"

Seorang menggemparkan,Momo berteriak masuk dengan muka marahnya.

Disusul Nayeon dan Jihyo yang ikut terkejut dengan pesan Tzuyu 30 menit yang lalu.

"Beneran anjir" Pekik Jihyo berlari kesalahan satu ruangan.

"Ruangan Sana disitu"

"Gila" Ungkap Jihyo memegang dadanya sendiri.

"Seharusnya kita percaya prediksi Momo kalau lo emang gak bahagia!"  Cecar Jihyo tak habis pikir.

"Maaf"

"Apa gunanya anjir!"

"Gua masih sibuk kuliah,lo udah nikah dua kali!" Nayeon ikut masuk menyeret Momo yang sudah kelelahan.

"Mereka semua udah datang" Potong Mark berdiri.

NaMoJi menyalang tajam ikut berlalu mengikuti Mark.

Kini acara kecil-kecilan akan segera berlangsung,Sana terlebih dahulu menghampiri ayah dan ibunya untuk meminta maaf.

Meski sikap ayahnya masih cuek,namun mereka tak mendapat penolakan.

Kini ia berdiri di hadapan Yejin ibu Tzuyu.

Sana terlihat menangis dan meminta maaf,mereka berpelukan.

Hal itu membuat Tzuyu sakit,ia terus menatap keluar agar tak ikut sedih.

Chaeyoung yang sudah datang pun hanya bisa menguatkannya.Hanya saja Jeong tak bisa hadir,karna ada urusan.

Satu orang lagi datang duduk di samping Chaeyoung.

Itu Mina.

Sana sempat memberikan tatapan marahnya,namun segera di tarik oleh Mark.

Chaeyoung sendiri terlihat gugup,pertemuan terakhir mereka saat saling menyalahkan atas insiden ciuman di kantin.

Setelah itu Mina pergi entah kemana.

"Mina" Panggil Tzuyu.

"Terimah kasih" Lanjutnya menyaksikan bagaimana Sana melakukan proses pernikahan.

Begitu simple dan tak basa-basi,karna memang Tzuyu menginginkan acara ini tak terlalu lama.

"Habis acara,ayo bersenang senang aku akan menghabiskan tabunganku" Ujar Tzuyu membuat ciwi-ciwi tak habis pikir.

Bisa bisanya Tzuyu mementingkan kesenangan padahal baru aja di tinggal cerai.

"Sinting" Komentar Nayeon.

Tzuyu tak menanggapi,dirinya terfokus pada acara,sesekali tersenyum melihat bagaimana cantik Sana yang hanya dirias seadanya.

Sayang,selama menikah Tzuyu tak pernah mendapat hal romantis.

Until When? [Satzu] END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang