30 st

457 88 58
                                    

Selamat reading beb!!!

Gak vote gak keren.😖






Hujan masih mengguyur,suasana senyap menemani kedua insan dalam toserba.Menunggu waktu yang tepat untuk keluar rupanya menyita banyak waktu.

Kaki digoyangkan,tanda benar-benar bosan dengan keadaan ini.

Sana mengangkat wajahnya,menatap pria didepannya dengan tajam,sudah 2 jam lamanya mereka duduk didalam toko,tanpa pembicaraan apapun.

"Kenapa mengejarku jika hanya ingin diam?" Tanya Sana sungguh sangat bosan.

"Haruskan aku menari?"

Jawaban itu makin membuat Sana kesal.

"Mau kubuatkan ramen Sana?,kau belum cukup makan tadi,makan ramen saat hujan sangat nikmat" Tawar sang pria mulai berdiri dan menjauh.

"Kau bersikap manis,seolah-olah tak terjadi apapun sebelumnya"

"Itu tidak akan menjadi kesalahan,jika kau bisa menahan dirimu agar tak terpancing"

"Jika kau merasakan posisiku,kau akan kabur juga Tzu!"

"Sayangnya aku bukan human sepertimu"

"Ya karna kau bukan human! Dasar hantu" Sana kesal mengabaikan tawa Tzuyu.

"Maaf,akan kubuatkan ramen untuk sahabatku ini" Setelah berucap Tzuyu menjauh dari hadapan Sana.

"Sahabat apanya,aku bahkan lupa siapa kau Tzuyu" Gumam Sana menatap ponselnya yang mati kekurangan daya.

Karna bosan menunggu Tzuyu,kedua matanya menatap keluar jendela,menyaksikan guyuran hujan yang masih belum berhenti,dan munkin tidak akan berhenti.

Dengan pikiran randomnya,Sana kembali mengingat Chaeyoung sialan itu.

Begitu bahagia saat bertemu Mina tadi.

Tidak sepenuhnya salah Chaeyoung atas sakit hatinya tadi.Ini salahnya juga karna terlalu pede menanggapi Chaeyoung yang selalu perhatian membuatnya yakin jika ini perasaan cinta yang tumbuh.

Tapi jika dipikir,Kenapa juga Chaeyoung sangat perhatian padanya,jika sang pujaan hati adalah Mina.

Apa Sana dijadikan simpanan oleh Chaeyoung,karna Mina berada jauh disisinya?.

Sana menggeleng, persepsi itu sangat gila.

"Simpanan?" Sana terkekeh "Jika memang simpanan,mengapa Chaeyoung tak pernah mengabariku jika ingin dibelai"

"Dan mana munkin aku mau jadi yang kedua" Frustasi Sana binggung dengan keadaannya sekarang.

"Apa perlu kucukur rambutmu,agar kau berhenti menarik surai cokelat tak bersalah  itu?" Tzuyu kembali dengan dua wadah berisikan ramen.

"Jika aku botak,aku akan menarik rambutmu juga sampai botak tanpa mesin pengcukur" Tatap Sana tajam.

"Aku akan kembali ke Texas" Jawab Tzuyu menarik turunkan alisnya "Jadi kau tidak bisa membuatku botak"

"Aku akan ikut ke Texas kalau begitu,mengikutimu,dan mencabut satu helai rambut setiap 10 detik sampai habis"

Bukannya takut,Tzuyu justru tersenyum berusaha menggoda wajah marah Sana yang sangat imut.

"Dari dulu kau tidak cocok marah,
wajahmu hanya dibentuk untuk menjadi lucu" Ujar Tzuyu mengulurkan sumpit  ditangannya dihadapan Sana

"Aku akan menyuapimu sebagai ucapan permintaan maaf"

"Ck kau pikir kita pasangan?" Tanya Sana sejujurnya takut pada Tzuyu sebagai bawahan.

"Hem..kita sepasang,aku cowo dan kau cewe,ini hal wajar,ayo makanlah" Dengan senyum manis mie ramen itu masuk kedalam mulut Sana.

Until When? [Satzu] END.Where stories live. Discover now