✈️ EXTRA BAB

84 7 62
                                    

Epilog 🦋

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Epilog 🦋

Dibagian ini, kalian boleh bersenang-senang ...
Karena kalo kata Nona itu, Ji Eun sama Min Yoongi harusnya bersatu. Meskipun, cuman di cerita aja bukan dikehidupan nyata >3

✈️✈️

“Aku nggak mau menikah, Kak. Apalagi calon yang dijodohkan sama papah dan mamah, itu terlalu tua buat aku. Lagi pula, aku juga belum mengenalnya. Gimana bisa aku membangun rumah tangga, sama laki-laki yang nggak aku kenal.”

Melicia pun meraih kedua tangan Lee Ji Eun, dan menyakinkan dirinya untuk tetap menikah dengan laki-laki pilihan kedua orang tuanya itu. “Percaya sama aku, ya. Kalo sampai akad nikah terjadi, itu tandanya kamu sama laki-laki yang bernama Min Yoongi nggak berjodoh. Tapi, kalo sampai akad nikah nggak terjadi, jodoh kamu yang sebenarnya bukan laki-laki pilihan dari orang tua kamu, tapi laki-laki yang bernama Min Yoongi.” Perkataannya, mampu membuat tangis Lee Ji Eun berhenti.

Lee Ji Eun langsung memeluk Melicia. “Aku sangat mencintai Min Yoongi, Kak. Aku berharap, dia masih hidup dan ada di sini,” adunya tanpa sengaja didengar oleh laki-laki berjas lengkap—yang akan menikahi Lee Ji Eun—dia berada di balik pintu kamar sejak tadi, dan mendengar semuanya. Bergegas, dia pun kembali ke altar pelaminan yang sudah dihias di rumah mewah itu.

Meski, tanpa sebuah senyuman ketika Lee Ji Eun keluar dari kamar dan tetap menjadi mempelai perempuan pada pernikahan itu. Lee Ji Eun berjalan pelan dituntun oleh Melicia untuk duduk di kursi bersebelahan dengan laki-laki, yang memiliki bentuk wajah cukup tampan, dan lesung pipi saat tersenyum padanya.

Kalo kamu nggak bisa datang dalam waktu satu hari, maka aku akan menunggu kamu dua sampai tiga hari. Dan, aku yakin kamu akan menempati janji, batin Lee Ji Eun.

Hingga, degup jantung Lee Ji Eun melambat pada saat tangan kanan dari laki-laki di sebelahnya, menjabat tangan penghulu. Begitu dengan penghulu yang langsung meramalkan beberapa kata, untuk memulai akad pernikahan. Sementara, para tamu yang menghadiri tampak begitu tenang, dan berbahagia. Namun, tidak dengan Lee Ji Eun yang bola matanya terus berlarian ke segala arah, untuk menemukan keberadaan Min Yoongi—yang mustahil akan datang ke rumahnya.

“Saya terima ....” Perkataan laki-laki di sebelah Lee Ji Eun terhenti, saat sorot matanya menangkap kedatangan seorang laki-laki berkulit putih bersih, dengan luka di kening yang tertutup rapat oleh sedikit perban. Laki-laki itu, hanya berdiri diam di ambang pintu rumah, dan pandangannya mengarah pada Lee Ji Eun.

“Maaf, sepertinya saya nggak bisa melanjutkan pernikahan ini,” ujar laki-laki itu, melepas genggamannya dari penghulu. Sehingga, Lee Ji Eun memandang heran.

Lantas, laki-laki itu pun melempar pandangannya pada Lee Ji Eun. “Ayu, pantas mendapatkan laki-laki yang mencintainya, dan Ayu juga berhak menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Karena cinta itu pondasi, dari sebuah hubungan. Dan, keyakinan juga menjadi tujuan dalam sebuah pernikahan,” katanya terdengar tulus.

HELLO FUTURE from 38.000ft [ END ]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin