BAB 20

90 21 53
                                    

Follow Instagram : @me_li805 atau @nonasenduu

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Follow Instagram : @me_li805 atau @nonasenduu

Supaya kalian tau informasi, tentang kelanjutan hello future atau karya-karya lainnya dari aku.

✈️✈️

Degup jantung menggebu, secepatnya Min Yoongi menarik diri untuk mengakhiri ciuman; yang sudah mempertemukan kedua bibir, supaya saling mengenal. Kelopak mata berkali-kali mengerjap pelan, memandang paras wajah Lee Ji Eun yang tenang, dan tidak berkutik saat kedua bibir itu terpaut.

Hingga, cengkeraman tangan Lee Ji Eun terlepas dari kerah baju Min Yoongi. Kemudian, melingkarkan kedua tangannya pada tungkak leher Min Yoongi, sehingga tubuh itu kembali condong ke depan. Sementara, Min Yoongi berusaha untuk menahan diri, Lee Ji Eun justru mengangkat kepalanya pelan dengan kelopak mata yang mulai terbuka. Kali ini Lee Ji Eun yang mempertemukan kedua bibir itu, untuk saling bertaut lebih erat—mengakibatkan bola mata Min Yoongi membelalak, menatap gusar bulu lentik yang mengerjap sesaat—sambil merasakan bibir yang mengulum lembut.

Min Yoongi tidak dapat mengelak, bahkan untuk berkutik pun terasa sulit. Kedua tangan Lee Ji Eun, telah mengunci dirinya untuk tidak bergerak, selama ciuman dari bibir manis keduanya terjalin hangat—merasakan sensasi kekenyalan dari bibir bawah milik Lee Ji Eun, hingga kedua kelopak mata mereka berdua terpejam kuat.

Waktu berjalan lambat—membiarkan bibir Lee Ji Eun dan Min Yoongi, bergelut di atas tempat tidur. Dan, berakhir dengan perasaan aneh yang menjalar hanya di tubuh Min Yoongi— ia mulai meraih kedua tangan Lee Ji Eun, untuk menghentikan ciuman itu—melepaskan kaitan dari kedua tangan Lee Ji Eun. Kemudian, langsung menjauhkan diri dari tempat tidur, sedangkan Lee Ji Eun masih tidak sadarkan diri, bahkan seusai itu Lee Ji Eun tetap terlihat memancarkan senyuman lebar, dengan kelopak mata yang sudah mengantup.

Min Yoongi menyisir poni rambutnya ke samping, lalu menyentuh bibirnya yang terasa hangat, sembari memandang wajah Lee Ji Eun yang merona merah. Lantas, ia pun beranjak pergi dari kamar itu, membiarkan Lee Ji Eun menguasai tempat tidurnya, yang begitu nyaman. Hingga, pagi tiba dengan begitu cepat—menyapa kelopak mata yang awalnya enggan terbuka, tetapi setelah sinar matahari bersinar terang—bulu lentik pun mengerjap, untuk membantu kelopak mata agar secepatnya terbuka.

Kedua tangan terangkat—merenggangkan tulang-tulang tubuh yang teramat kaku, disusul dengan uapan kecil. Kemudian, kepala menoleh pelan ke arah kaca jendela yang terbuka lebar, tampak tirai berwarna biru berterbangan akibat tertiup angin. Begitu indah pemandangan dari dalam kamar, yang tidak diketahui pemiliknya. Lee Ji Eun terperanjat, ketika ia mengedarkan pandangan ke segala sudut ruangan berpetak itu. “Aku di mana?” tanya Lee Ji Eun pada diri sendiri, setelah melihat rak yang berisikan buku-buku, dan peralatan musik di sekitarnya.

Lantas, Lee Ji Eun beranjak dari tempat tidur, tetapi langkahnya terhenti usai menendang sesuatu yang berada di bawah tempat tidur. Sebuah tas ransel miliknya, tergeletak di atas lantai. Namun, pada saat Lee Ji Eun akan mengambilnya, ia justru menangkap begitu banyak bola basket di dalam kolong tempat tidur, yang entah milik siapa. Hingga kemudian, ia dikejutkan akan suara dari seekor kucing berwarna putih sedikit kecoklatan, yang ke luar dari kolong tempat tidur itu.

HELLO FUTURE from 38.000ft [ END ]Место, где живут истории. Откройте их для себя