BAB 2

95 28 20
                                    

Follow Instagram : @me_li805 atau @nonasenduu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Follow Instagram : @me_li805 atau @nonasenduu

Supaya kalian tau informasi, tentang kelanjutan hello future atau karya-karya lainnya dari aku.

✈️✈️

Tanpa persetujuan dari Lee Ji Eun, seorang peramal yang sejak tadi berada di hadapannya. Meraih tangan Lee Ji Eun, dan membuka telapak tangan lunak itu. Kemudian, disatukan dengan telapak tangan milik laki-laki berkulit putih, yang duduk di sampingnya.

Apa dia mengikuti aku, ya? Karena aku udah makan tteokbokkinya, dan dia yang bayar. Jangan-jangan, dia mau menagih uang tteokbokki, atau dia mau marah-marah ke aku karena aku udah menginjak jempol kakinya, batin Lee Ji Eun kalut.

Peramal itu mengangguk, lantas menjauhkan tangan Lee Ji Eun yang berada di bawah laki-laki berkulit putih itu. Sehingga, pandangan Lee Ji Eun pun mulai beralih padanya, sedangkan kelopak mata laki-laki di sampingnya, tidak berkedip dan terus memandang ke depan.

Lee Ji Eun tertegun, saat mendengar perkataan dari peramal di hadapannya. “Nohi dureun got gyolhonhal kkoya. Kalian berdua akan segera menikah.”

Sontak, Lee Ji Eun melontarkan umpatan, “Michi—” Namun, dapat tertahankan.

“Mideul ssuga opkkun. Aku nggak percaya ini,” ucap Lee Ji Eun kemudian, seraya berdiri tegak. Lalu, hendak beranjak pergi.

Akan tetapi, peramal itu melarang kepergian Lee Ji Eun. “Jamkkan! Gyesaneun hago gasyoya dwaeyo. Tunggu! Kamu harus membayarnya, sebelum pergi.”

Dengan wajah yang sudah ditekuk kesal, Lee Ji Eun kembali terduduk. "Iinbune samman woninde. Harganya 30.000 won, untuk dua orang."

Sontak, bola mata Lee Ji Eun membulat penuh. “Berarti, satu orangnya 15.000 won dong. Aduh, aku cuman bawa uang cash sedikit, dan sisa 10.000 won. Gimana aku bisa membayarnya?” gerutunya, setelah mengintip uang di dalam dompet.

Lantas, Lee Ji Eun menatap peramal itu dengan keberanian. "Geugoseun nomu bissada. Itu terlalu mahal."

Namun, keberanian Lee Ji Eun seketika lenyap akan tindakan dari laki-laki berkulit putih, yang sejak tadi diam di sampingnya. Dia mengeluarkan tiga lembar uang won, lalu memberikannya pada peramal itu. "Iinnyong. Untuk dua orang."

Kening Lee Ji Eun berkerut, memandang laki-laki berkulit putih yang dengan mudah membayarnya, tanpa berkomentar apa pun. “Dia lagi yang bayar?” Lantas, laki-laki berkulit putih beranjak dari dalam tenda ramalan.

“Aku harus mengganti uangnya, kalo nggak aku bisa tambah hutang budi sama dia,” gumam Lee Ji Eun, berdiri.

“Gamsamnida! Terima kasih.” Peramal itu tersenyum, tetapi Lee Ji Eun menghiraukannya dan berlalu pergi.

Langkah Lee Ji Eun terhenti, tepat di tenda peramal tadi. Dengan salah satu tangannya, yang menyentuh bahu laki-laki berkulit putih, yang menggunakan jaket jeans cokelat. “Jeogi. Permisi.” Laki-laki itu pun berbalik, saat Lee Ji Eun menurunkan tangannya.

HELLO FUTURE from 38.000ft [ END ]Where stories live. Discover now