Extra Chapter XXXII

717 58 16
                                    


" AYAH !" Wen Xu langsung menerjang ke arah Rouhan melindungi sang ayah.

" A-Xu" Teriak Rouhan tidak percaya ketika melihat dada putranya sudah ditikam oleh Wen Chao.

" Ge..Gege" ujar Wen Chao tidak percaya ketika melihat ternyata ia telah melukai kakaknya.

Tangannya gemetar hebat ia tidak ingin melakukan semua ini.

" A-Xu" ujar Rouhan khawatir bukan main melihat bagaimana darah putranya mengalir tanpa henti dari luka itu. Rouhan mendekap tubuh Wen Xu erat berusaha menghentikan pendarahannya namun usahanya sia – sia luka ini terlalu dalam.

" A..A-Xu" gumam Fengmian lemas kakinya bergetar melihat bagaimana Wen Rouhan memeluk tubuh penuh darah Wen Xu.

" Fengmian" Ujar Qiren ketika melihat Fengmian sudah melangkah mendekati Wen Rouhan tatapannya begitu kosong. Rouhan tidak bisa mengatakan apapun saat melihat Fengmian berlutut di samping Wen Xu tanpa sepatah kata Fengmian mengelus wajah Wen Xu air mata yang berusaha ia tahan sejak tadi sudah tidak mampu ia tampung lagi. Mereka tumbah begitu saja ketika melihat keadaan Wen Xu. Ia mengangantikan Wen Rouhan memeluk Wen Xu erat.

" Paman.. menyingkirlah" Ujar Wen Qin yang langsung berusaha menghentikan pendarahan Wen Xu namun ia hanya bisa mendecih kesal mustahil jika ia bisa menyelamatkan Wen Xu.

" Nona Wen bagaimana dia" Ujar Fengmian pelan yang membuat Wen Qin hanya bisa menggeleng pelan. Fengmian merasa napasnya tersendat menerima kenyataan ini, ia akan kehilangan sosok yang selama ini sangat ingin ia peluk. Tapi ternyata ia baru bisa memeluk sosok ini di hari terakhirnya.

" Fengmian" Rouhan berusah menyentuh pundak Fengmian namun ia langsung menepis tangan Rouhan keras sebelum menatap Wen Chao penuh amarah. Rouhan tertegun melihat bagaimana tatapan dengki Fengmian pada Wen Chao.

" WEN CHAO" Ujar Rouhan menghunus pedangnya tanpa ragu ia mendekati Wen Chao yang sudah bersiap dengan pedangnya.

" Ternyata kau benar – benar ingin melawanku" Ujar Rouhan tidak percaya ketika melihat seluruh angota sekte Wen berbalik menghadangnya.

" A-Ayah" ujar Wen Xu susah payah Fengmian memeluk Wen Xu semakin erat yang membuat Wen Xu menatapnya heran. Fengmian tidak mampu mengatakan apapun ia hanya bisa menangis sesenggukan.

" Jadi begitu ya" Gumam Wen Xu pelan sebelum mengulurkan tangannya mengelus wajah Fengmian berusaha menghapus air mata yang sejak tadi mengalir deras. Fengmian tertegun ketika tangan dingin Wen Xu menyentuh wajahnya.

" I-Ibu"

Fengmian menatap Wen Xu dengan tatapan tidak percaya, pemuda ini hanya tersenyum teduh padanya.

" M-Maaf .. Selama ini.. saya tidak .. menyadarinya"

" Tidak jangan meminta maaf, yang harusnya minta maaf padamu adalah aku. Jangan mengatakan apapun lagi.. kau harus bertahan"

" Pelukanmu begitu.. hangat.. kehangatan yang tidak pernah .. aku rasakan sebelumnya"

Ujar Wen Xu membenamkan kepalanya dalam pelukan Fengmian.

" Tuan Muda Xu" Ujar Wen Qin semakin khawatir ketika melihat Wen Xu memuntahkan seteguk darah.

" A-Xu"

" Aku merasa .. sangat nyaman.. apa boleh aku tidur .. dalam pelukanmu"

Fengmian hanya bisa mengangguk lesu, ia tidak ingin semua ini terjadi. Dengan berlahan Wen Xu menutup matanya dalam pelukan Fengmian, menutup mata untuk selamanya.

only youWhere stories live. Discover now