Extra Chapter VI

3.9K 369 27
                                    

Wuxian melangkah meninggalkan sebuah kedai yang sudah ia incar sejak pertama kali menginjakkan kaki di gusu dengan senyum cerah.
“ Wahh.. Harum sekali” ujarnya senang menghirup aroma 2 kendi arak ditangannya “ Baiklah, sekarang aku akan berkeliling dulu” gumamnya sebelum menatap setiap kedai dipasar malam yang semuanya nampak menggiurkan.
Akhirnya Wuxian menghabisakan hampir 2 jam berkeliling kota ini, sungguh sebuah keberuntungan baginya bisa menyelinap keluar dari Yun Shen Buzhi Chu malam ini, hanya dengan berkunjung ke beberapa kedai saja ia bisa mendapatkan semua barang yang ia butuhkan untuk membuat sesuatu yang ia inginkan.
“ Baguslah” Gumam Wuxian ketika ia mengintip ke areal Yun Shen yang telah sepi dari atas dinding. Wuxian langsung memanjat dinding Yun Shen namun ia langsung terhenti ketika melihat sosok tak asing yang tengah berdiri tak jauh darinya.
“ Wei Ying” ujar sosok dengan wajah datar ini menatap Wuxian yang hanya mampu nyengir kuda
“ L-Lan Zhan .. kenapa kau belum tidur”
“ Tugas Malam”
“ Ahh. Benar kah .. Lan Zhan kau lihat ini aku membeli dua aku akan memberikannya pada mu satu .. tapi kau harus diam jangan mengatakannya pada siapapun”
“ Arak dilarang di Yun Shen Buzhi Chu”
“ Ayolah Lan Zhan aku membeli ini bukan hanya untuk dinikmati saja, ada sesuatu yang tengah aku kerjakan jadi aku mohon izinkan aku membawa ini”
“ Peraturan tetap peraturan, kau harus mengambil hukumamu besok”
“ Oh ayolah… Lan Zhan jangan terlalu kaku begitu, aku yakin kau pasti pernah sekali saja melanggar peraturan sekte ini kan ?, tidak mungkin tidak”
“ Tidak pernah”
Wuxian merasa sebal sendiri jika berdebat tentang hal ini dengan seorang Lan Wangji.
“ Baik – baik aku mengerti aku tidak akan mengulanginya lagi” Ujar Wuxina berbalik menuju areal luar Yun Shen Buzhi Chu
“ Tunggu Kau mau kemana ?”
“ Keluar.. bukan kah kau bilang jika Ini dilarang di Yun Shen Buzhi Chu ?” Ujar Wuxian tersenyum penuh arti pada Wangji
“ Kau sudah melanggar jam malam Yun Shen”
“ Lan Zhan ~~~~”
“ Tidak !”
Wuxian langsung menghindar ketika Wangji akan meraih botol Arak ditangannya namun Wangji tanpa henti berusaha merebut kendi arak ditangan Wuxian hingga beginilah mereka sekarang merebutkan 2 kendi arak di tangan Wuxian.
….
Wuxian menatap pemuda dihadapannya dengan pandanga bosan, ia sungguh tidak menyangka ternyata apa yang dikatakan oleh pemuda ini setelah mereka bermain rebut kendi itu benar – benar dilakukan, malam ketika ia membawa 2 buah kendi arak ke dalam Yun Shen untuk suatu kepentingan membuat ia terpaksa menghadapi sang Hanguan-Jun murid terhornat dari sekte GusuLan. Karena tragedi itu Wuxian malah terjebak dengan sosok sang Hanguang-Jun yang menambah hukuman untuknya, hukuman yang diberikan oleh guru Lan saja belum selesai dan sekarang hukuman itu malah ditambah oleh Hanguang-Jun karena tragedi ini.
“ Lan Zhan.. bisakah kau meringankan hukumanku ?”
“ Kerjakan dengan baik”
“ Ayolah Lan Zhan apa kau tahu aku sudah lelah harus menulis ini semua, bukan kah ini sudah cukup banyak”
“ Kau harus menyalin 200 lagi”
Wuxian langsung menunuduk malas mendengar hal itu, namun pada akhirnya ia hanya bisa menurut, melanjutkan menyalin aturan.
Hari mulai berganti dengan sore ketika Wuxian keluar dari perpustakaan utama Yun Shen, dan ini sudah waktunya makan malam itu artinya jam malam akan segera datang, setelah mereka selesai makam malam mereka sudah harus kembali ke kamar mereka masing-masing.
“ Lan Zhan.. aku ingin memakan sesuatu yang lain .. apa boleh aku membuatnya di dapur utama ?”
“ Hm.. aku akan bantu”
“ Tidak usah .. aku akan lakukan sendiri”
“ Tidak aku akan bantu”
Wuxian hanya mampu menghela napas ketika mendengar perkataan Wangji
“ Ah .. Lan Zhan bukan kah seharusnya kau menemui kakakmu ?”
“ Tidak aku tidak mengatkan akan bertemu dengannya”
“ Ahh..dia tadi mengatakannya pada ku , dan aku lupa menyampaikan padamu”
“ Hm .. Tidak masalah” Ujar Wangji singkat yang membuat Wuxian semakin heran karena Wangji yang masih terdiam memandangnya.
“ K-Kau tidak segera pergi ?”
“ Aku sudah mengatakannya bukan masalah..aku akan menemuinya nanti”
Wuxian langsung mengumpat dalam hati mendengar perkataan itu.
“ Lan Zhan –
“ Aku akan membantu mu”
Wuxian hanya bisa menghela napas berat sebelum akhirnya pergi ke dapur utama Yun Shen ditemani oleh Lan Wangji yang selalu ikt kemanapun ia pergi.
.
.
.
.
Tanpa terasa sudah selama 6 bulan Wuxian hidup di Yun Shen Buzhi Chu dan selama itu pula ia sudah melakukan berbagai hal ditempat ini, seperti sekarang Wuxian menjadi pusat perhatian karena ia berhasil menciptakan sebuah alat yang dapat membantu mu ketika melakukan pemuburuan malam di daerah yang tidak kau kenal. Orang-orang Yun Shen yang menggunakan alat itu menyebutnya konpas Iblis.
“ Tuan Muda Wei” ujar seseorang memberian hormat pada Wuxian ketika mereka berpapasan
“ Ah.. Han Qianbei” ujar Wuxian membaas salam sang senior
“ Anda ternyata ada ditempat ini sejak tadi Hnaguang-Jun mencari anda”
“ Ah..benarkah.. terimakasih Qianbei” Ujar Wuxian sebelum ia pergi mencari Lan Wangji orang yang selalu menemaninya selama ia tinggal di Yun Shen Buzhi Chu.
“ Lan Zhan” Ujar Wuxian ketika ia melihat sosok pemuda tampan yang tengah memandang kearah pohon Magnolia yang menjadi tempat mereka sering bermain-main.
“ Wei Ying, ayo kita akan keluar sekarang”
“ Baiklah” Ujar Wuxian tersenyum senang hari ini ia akan pergi berburu malam dengan Lan Wnagji sejak sekian lama menempuh pendidikan ditempat in akhirnya ia akan melakukan pemburuan malam diluar Yun Shen.
“ Wahh.. akhirnya aku bisa menginjakkan kaki ku dikota ini, Lan Zhan ayo beli sesuatu” ujar Wuxian antusias sbelum menghampiri salah satu penjajah di kota Chai Yi.
“ Lan Zhan” Ujar Wuxian heran ketika melihat Wangji hanya diam, hingga ia menatap kearah pandangan Wangji, Wuxian langsung membisu ketika melihat wajah masam saudara angkatnya tengah menatap mereka dengan tatapan tidak suka.
“ Jiang Cheng” ujar Wuxian pelan menyapa saudara angkatnya itu
“ Tuan Muda kedua Lan sungguh kebetulan kita betemu di tempat ini” Ujar Jiang Cheng memberi hormat pada Wangji yang hanya dijawab anggukan singkat oleh nya.
“ Apa orang tidak berguna ini menyulitkan mu di Yun Shen Buzhi Chu ?”
“ Tidak dia sangat membantu” ujar Wangji yang membuat Jiang Cheng mengerutkan alis heran “ dia sangat terampil dalam berbagai hal”
“ Ahh.. benarkah tidak kusangka kau bisa berguna ditempat orang lain dan menjadi sampah di rumah mu sendiri” Ujar Jiang Cheng menatap Wuxian tajam.
“ Ayo kita pergi” ujar Wangji menarik tangan Wuxian begitu saja tanpa memperdulikan Jiang Cheng yang masih berdiri ditempatnya dengan perasaan marah luar biasa karena ditinggalkan begitu saja.
“ Tuan Muda Jiang kita harus segera bergegas”
“ Iya aku tahu.. ayo cepat” ujar Jiang Cheng melangkah meninggalkan kota  Chai Yi munuju wilayah pegunungan Gusu diikuti oleh ketiga bawahannya.
Sementara itu Wuxian berusaha sekuat tenaga mengimbangi langkah Wangji yang begitu terburu-buru
“ Lan Zhan .. Lan Zhan !” ujar Wuxian yang membuat Wangji menghentikan langkahnya
“ Lan Zhan ada apa dengan mu ?.. kenapa kau buru-buru begini bahkan kau tidak memberi salam sebelum pergi”
“ Aku…..aku tidak suka padanya” Ujar Wangji singkat yang membuat Wuxian terkekeh pelan
“ kenapa juga kau harus suka padanya ?” ujar Wuxian tertawa pelan “ Dia itu memang seperti itu , kau tahu jika dia itu galak, tidak heran banyak orang yang takut padanya” jar Wuxian tertawa.
“ ayo”
“ Baiklah”
Akhirnya malam itu Wuxian dan Wangji melakukan pemburuan malam bersama di daerah Hutan Gusu
“ Ahh..Tolong aku” teriak seseorang
“ Lan Zhan” Ujar Wuxian yang dijawab anggukan oleh Wangji
Wuxian langsung melihat seorang pemuda yang dikejar-kejar oleh mayat hidup
“ Ah.. H-Hanguang-Jun tolong aku” Ujar pemuda dengan wajah manis itu sebelum bersembunyi dibalik punggung Wuxian sementara Wangji langsung menghabisi mayat hidup yang mengejar pemuda ini.
“ Terima kasih Hanguang-Jun” ujarnya pelan keluar dari persembunyian
“ Apa kau baik-baik saja ?”
“ Ah.. tentu.. tentu aku baik-baik saja” ujarnya sebelum menatap wuxian heran “ anda siapa ?”
“ ah, saya Wei Wuxian, murid baru gusu Lan”
“ Salam kenal, aku Nie Huaisang, sepertinya kita akan bertemu di Yun Shen besok”
“ Benarkah ?.. apa kau akan belajar di gusu juga ?”
“ Hm.. apa kau tidak tahu jika besok adalah pembukaan acara penerimaan murid dari sekte besar”
Wuxian langsung terdiam jadi inilah alasan kenapa ia bisa bertemu dengan Jiang Cheng di Gusu.
“ Wei Ying” Ujar Wangji heran ketika melihat Wuxian hanya diam
“ Hmm. Hanguang-Jun, Wei Xiong sepertinya aku harus pergi sekarang” Ujar Nie Huaisang memberi hormat pada Wangji dan Wuxian.
“ Berhati-hatilah Nie Xiong” Ujar Wuxian sebelum Nie Huaisang pergi
“ Wei Ying Kau memikirkan tentang Jiang Wanyin ?”
“ ah .. tidak Lan Zhan.. tentu saja tidak , ayo kita juga harus pergi”
Wangji hanya bisa diam mengikut Wuxian yang melangkah memasuki hutan, melakukan pemburuan mayat ganas yang menganggu  penduduk  Chai Yi.
Pagi menyinsing Yun Shen Buzhi Chu hari ini pemandangan yang berbeda menghiasi Yun Shen Buzhi Chu dimana murid-murid yang seharusnya sudah mulai bersiap-siap memasuki kelas masing-masing saat ini tengah dikumpulkan dihalaman utama Yun Shen bersama puluhan orang dengan pakaian khas sekte mereka masing-masing.
“ Selamat datang di Yun Shen Buzhi Chu.. hari ini adalah hari pertama bagi kalian, oleh karena itu pagi ini kami akan memberikan kalian pakaian sekte GusuLan, jadi mulai hari ini hingga 6 bulan kedepan kalian diharapkan tidak mengenakana seragam sekte kalian hingga kalian menyelesaikan pendidikan kalian selama 6 bulan kedepan”
Wuxian hanya terdiam melihat barisan dihadapannya, pandanganya hanya tertuju pada sosok angkuh yang memimpin barisan orang-orang dengan pakaian serba ungu khas sekete Jiang.
“ Tuan Muda Jiang..sepertinya Wei Qianbei memandang kearah mu, tidak ku sanggka ia-
“ Tutup mulutmu” Ujar Jiang Cheng tegas yang langsung membuat pemuda dibelakangnya bungkam “ aku tidak suka membicarakan tentang orang itu”
“ B-Baik maafkan saya Tuan Muda”
“ Jiang Cheng hanya mendengus menanggapi perkataan bawahannya itu, sebelum ia menatap sosok Wuxian yang hanya terdiam disebelah Lan Wangji sementara Lan Wangji menatap dirinya dengan sorot mata tajam dan dingin.
“ Kurang ajar” gumam Jiang Cheng mengepalkan tangannya erat
Wuxian langsung melangkah menuju bangunan yang akan menjadi kelasnya 6 bulan kedepan, ingin rasanya ia berada dikelas yang sebelumnya agar ia tidak bertemu dengan Jiang Cheng tapi apa boleh buat mulai hari ini semuanya akan diajar di ruang anggrek ruang kelas utama di Yun Shen Buzhi Chu.
“ Wei Ying..ayo”
“ Ah . Lan Zhan kau duluan saja ya, aku melupakan sesuatu” ujar Wuxian sebelum ia lari meninggalkan Wangji yang hanya terdiam melihat kepergiannya.
Setiap murid telah berkumpul diruang Anggrek menunggu guru Lan Qiren masuk ke kelas mereka. Wangji terus menatap ke meja tepat disampingnya, sampai sekarang tempat itu masih kosong, hal ini membuat Wangji heran kemana dia pergi. Selama berada di Yun Shen Buzhi Chu Wuxian tidak pernah yang namanya bolos dari kelas, tapi lihatlah sekarang dia belum juga datang.  Wangji langsung berdiri dari duduknya yang membuat semua mata memandang sang Hanguang-Jun heran, namun Wangji tidak mengindahkan mereka sama sekali yang terpenting sekarang adalah dimana Wuxian berada kenapa ia tidak datang ke kelas.
“ Wangji” Ujar seseorang yang membuat Wangji berbbalik dan mendapati sang kakak dan pamannya sudah akan masuk ke kelas.
“ Xiong Zhan, Paman” Ujar Wangji memberi hormat pada mereka
“ Wangji kau mau kemana ?.. aku akan segera mengajar, ayo masuk” Ujar Lan Qiren yang membuat Wangji terdiam
“ Paman ada yang harus aku lakukan”
“ Lakukan itu nanti ayo masuk jangan memberi kesan buruk dimata para murid lain”
“ Baik paman” Ujar Wangji membungkuk hormat sebelum ia kembali ke dalam kelasnya.
Akhirnya hari itu Wuxian benar-benar tidak datang ke kelasnya Wangji hanya bisa diam menungu berharap Wuxian akan datang terlambat atau sebagainya.
Sementara itu di tepi danau yang begitu jernih, dengan puluhan ikan yang berenang bebas di dalam sana, hingga sebuah rating memukul permukaan air membuat mereka berenang menjauh.
“ ohh. Baiklah Wuxian kau membuat satu lagi kesalahan dalam hidup mu” Gumamamnya menatap pantulan diri di air, mungkin hari ini ia tidak akan bisa kembali ke kelasnya hingga guru Qiren selesai mengajar. Ia hanya bisa menghela napas panjang mungkin untuk hari ini saja ia harus tetap berada disini menghindar dari Tuan Muda Jiang.
“ Wei Ying”

OoOoO

only youWhere stories live. Discover now