11

70 13 4
                                    

Suci dan Ziski terlihat celingak-celinguk ketika melihat isi dalam rumah tersebut, rumah yang memiliki dua lantai, satu kamar tidur utama di lantai bawah yang memiliki kamar mandi di dalamnya, dua kamar tidur di lantai atas, ada kamar mandi juga d...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suci dan Ziski terlihat celingak-celinguk ketika melihat isi dalam rumah tersebut, rumah yang memiliki dua lantai, satu kamar tidur utama di lantai bawah yang memiliki kamar mandi di dalamnya, dua kamar tidur di lantai atas, ada kamar mandi juga di lantai atas, sungguh rumah idaman.

"Berdebu," gumam Suci meletakkan kopernya.

"Ngak heran, kan udah lama di tinggal," saut Ziski.

Suci kaget karena gumaman nya terdengar oleh Ziski.

"Kamu—"

"Kamu?" heran Suci.

"Maaf, Ustadzah bisa cek lantai bawah, saya lantai atas," ucap Ziski dan berjalan menuju lantai atas.

"Emm, mungkin kita bisa membeli penyedot debu?" ragu Suci.

"Hmm? Penyedot debu ya?"

"I-ya, juga sapu, pengerok sampah, pel, gas, sprei, gorden, tv, beberapa tempat bumbu, lap meja—"

"Tunggu dulu," potong Ziski. "Seperti nya kita butuh banyak hal, bagaimana kita pinjam sapu tetangga bentar habis tu kita beresin debu ini sedikit, baru setelah itu kita pergi keluar dan membeli semua yang perlu kita butuhkan. Gimana?" 

"Hmm, boleh juga," saut Suci. "Eh mau kemana?" tanya Suci karena Ziski yang mau keluar.

"Mau pinjam sapu tetangga," jawab Ziski dan langsung pergi.

"Padahal dia aneh banget, sombong, sok cool, tapi sekarang dia baik, baik banget malah. Jadi tambah aneh," gumam Suci.

Setelah beberapa menit Ziski pun kembali membawa sapu. Mereka berdua langsung membereskan semua debu di lantai, meletakkan koper di kamar, membuka gorden yang terpasang, dan membersihkan hal yang lainnya.

"Alhamdulillah, sudah 50% bersih," ucap Ziski.

"Belum, masih 45%," saut Suci.

"Yaudah, sekarang kita ke mall terdekat untuk membeli semua yang kita butuhkan," ujar Ziski.

Suci hanya menangguk untuk mengiyakan perkataan Ziski, mereka pun langsung berangkat untuk pergi ke mall dengan mobil baru yang mereka beli.

Setiba di mall, Ziski dan Suci langsung belanja kebutuhan mereka. Ziski selalu berusaha menjadi suami yang baik untuk Suci namun Suci kelihatan canggung dan merasa aneh di tambah lagi gengsi Suci yang sedalam danau toba.

Tidak berlama-lama di mall, selesai membeli semua barang yang mereka ingin kan, mereka langsung pulang ke rumah baru mereka.

"Ya Allah, capek nya," gumam Suci ketika sudah memasuki rumah dan duduk di sofa.

Suci untuk Ziski (Revisi)Where stories live. Discover now