07

140 71 44
                                    

"Baiklah, sekian pelajaran dari saya hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, sekian pelajaran dari saya hari ini. Mari tutup dengan membaca doa kafratul majlis," ujar Ziski di dalam kelas untuk menutup pelajarannya.

Setelah selesai Ziski pun keluar dari kelas dan tidak sengaja hampir bertabrakan dengan Suci.

"Astaghfirullah," kaget Ziski.

"Afwan Ustadz, di panggil pak kyai," ucap Suci sambil nunduk.

"Iya, makasi," jawab Ziski singkat dan pergi.

"Apasih, sok cool banget. Keren ngak yang ada sok keren, huu," cibir Suci.

"Ustadzah Suci lucu," ucap seorang santri mengintip dari jendela kelas.

"Astaghfirullah, Dzah tandai nama anta, mau?" ancam Suci.

"Afwan Dzah," jawab santri itu cengengesan.

"Hmm," saut Suci singkat dan pergi kerumah Adam karena dia juga di suruh balik, ada orang tua Suci juga di sana.

"Kira-kira ngapain ya," gumam Suci ketika memasuki rumah.

"Nah ini nak Suci nya udah datang," ujar Adam.

"Ada apa Pak Kyai?" tanya Suci.

"Ziski, Suci, kalian udah besar dan kalian juga sama-sama tidak punya calon," ucap Adam.

"Terus, hubungan nya dengan ustadzah Suci apa Bah?" tanya Ziski.

"Kami berencana menjodohkan kalian," jawab Adam.

Suci pun membulat kan matanya pada Salman, karena abinya tidak pernah membicarakan ini dengan nya, sedangkan Ziski dia sudah tau jika mau di jodohkan dengan Suci tapi Ia tetap membulatkan matanya pada Adam.

"Bah, emang ustadzah Suci mau sama Ziski?" tanya Ziski.

"Belum tau sih, tinggal tanya aja langsung sama orangnya," jawab Adam.

"Emm, tapi pak kyai, Suci-" jawab Suci ragu dan tidak melanjutkan perkataan nya.

"Gini aja, kalau salah satu dari kalian udah dapat calon dalam jangka waktu dua bulan, perjodohan ini batal deh tapi kalau belum kalian di sarankan untuk taarufan," ujar Salman.

"Deal?" Tanya Adam.

"Tapi Abi, Pak Kyai, Suci kan-"

"Udah kan abi bilang gitu, tinggal di kalian nya aja lagi," potong Salman.

Ziski dan Suci pun saling bertatapan dengan tatapan aneh.

"Abi, Umi, Suci mau masuk kelas dulu," ucap Suci.

"Iya," jawab Salman dan Fitri.

"Mari Pak Kyai, Buk Nyai," pamit Suci dan pergi.

"Ziski juga pamit dulu, assalamu'alaikum," pamit Ziski dan pergi.

Suci untuk Ziski (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang