Bab 63

1.2K 208 35
                                    

Cale melototi layar sialan yang masih menayangkan 'Live Streaming'.

Jika layar bisa hidup, mungkin dia akan berkata.

'Ca-Cale-nim... berhenti menatapku seolah-olah aku akan mati dalam detik selanjutnya...'

Tentu saja sebagai paman Cale, yang sadar tentang tatapan maut Cale. Dorph dan Sayeru akan membiarkan keponakan mereka yang imut melakukan apapun.

Bahkan jika mereka harus mengikat dokkaebi untuk bantal tidur siang Cale.

Bersamaan dengan pesan itu, isi skenario muncul di kepala Cale.

+

[Skenario Utama # 6 – ????]

Kategori: Utama

Kesulitan: ???

Kondisi Jelas: ???

Batas waktu: ???

Kompensasi: ???

Kegagalan: –

+

"..."

Apa benda ini sekarang mengajakku berkelahi?

Cale yang otaknya penuh dengan kata-kata.

'aku harus berjalan lagi, kapan aku bisa menjadi pemalas.'

Hanya bisa menggertakan giginya. Namun untungnya, bukan hanya jendela Cale yang isinya hanya tanda tanya.

"Eh? Tidak ada tingkat kesulitan atau kondisi yang jelas. "

"... Apa yang mereka ingin kita lakukan? Kenapa semua tanda tanya? "

oh.. kukira hanya milikku yang aneh. 

Orang-orang yang bingung memanggil jendela beberapa kali tetapi isi skenario masih ditutupi dengan tanda tanya. 

Kim Dokja mendengar percakapan sekelilingnya dan melirik si kecil yang masih menatap maut ke layar.

"..."

+

[Kim Dokja : ...apa yang kau lakukan sejak tadi Cale..?

Cale : Memikirkan 40 cara menyeret seseorang agar keluar dan aku bisa memukulinya.

Kim Dokja : ? Apa ada yang membuatmu kesal Cale?

Cale : Tentu saja.

Kim Dokja : Hah? Siapa???

Cale : Benda yang membuat skenario.

Kim Dokja : ....

Cale : Benda sialan yang membuatku sama sekali tidak bisa bersantai.

Kim Dokja : ...

Cale : Aku ingin menyeretnya keluar dan memukulinya. Mungkin saja benda itu akan menghentikan kekacauan ini.

Kim Dokja : ...lalu kau bisa menjadi pemalas..?

Cale : Heh, tentu saja. Aku akan bersantai sebentar lalu kembali bersama keluargaku.

Kim Dokja : ...o-oke.. aku tidak akan bertanya.

Cale : Apa kau meremehkan impianku?

Kim Dokja : Impian yang indah!!!]

+

Kim Dokja mengalihkan pandangannya dari Cale yang menatapnya seperti menatap benda mati, dan mengusap tengkuknya.

Tatapan datar Cale sangat menakutkan.

Melihat sekeliling lagi, Kim Dokja tidak terkejut seperti inkarnasi yang lain. Karena dia sudah mengharapkan ini. Itu karena skenario ini ...

Omniscient Trash View PointTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon