Bab 89

892 137 9
                                    

"Ada apa Alberu?"

"Ah.. bibi."

Alberu yang keluar masuk ruangan, tersentak saat mendengar suara Tasha di belakangnya.

"Selamat siang, Yang Mulia."

Ada Mary juga.

Dia menghela nafas dengan lelah.

"Ini sudah siang, Ron dan Beacrox sedang pergi dengan Sayeru untuk menerobos markas Arm tersembunyi lainnya. Seharusnya ini tugas mereka, tapi aku juga terkadang bertanggung jawab."

"..ya?"

Alberu menghela nafas lagi dan mengusap ruang diantara ke dua alisnya.

"Anak anak tidak di temukan dimana pun. Seharusnya mereka makan siang dan tidur. Layar itu menghilang dan dewa kematian juga berkata kalau Cale sedang beristirahat. Jadi untuk sementara, anak-anak harus bisa istirahat dengan benar. Tapi sungguh."

Alberu menatap Tasha dengan lelah.

"Dimana anak-anak itu bermain? Aku sudah mencarinya dimana mana, tapi tidak ketemu. Sheritt-nim juga berkata kalau anak-anak tidak ada di kastil."

Tasha tersenyum dengan geli melihat ekspresi lelah keponakannya. Dengan senyuman, dia memberikan dokumen yang di pegangnya ke Mary sambil merenung sedikit.

"Bagaimana dengan kuil dewa yang di segel?"

Suara GPS Mary terdengar saat keheningan hampir menjadi selamanya.

"Ya?"

"Kuil itu?"

Tasha dan Alberu menatap Mary dengan bingung.

"Raon-nim sering bilang kalau dia merasa dekat dengan tuan muda saat berada disana. Mungkin saja mereka rindu kepada tuan muda dan bermain disana."

"..astaga.."

Tasha menghela nafas sedih.

"Haruskah aku minta Rosalyn-nim membawa mu ke sana keponakanku?"

"Tidak."

Alberu mengusap merindingnya saat mengingat Rosalyn yang menyiksa 'ayah' Cale. Dan Duke Deruth juga disana dengan frustasi mencaci maki karena pria sial itu berani menyakiti anaknya.

"Aku akan kesana sendiri."

"Baik, aku dan Mary akan membawa dokumen yang perlu kau baca di ruang kerja sementaramu."

"Lagi? Bukankah ada jarak waktu, kenapa terasa seperti waktu di luar dan dalam sama? Kenapa jumlah dokumen nya sama saja?"

"Hmm.. kita banyak menyerang markas Arm dan organisasi ilegal yang meneliti mana hitam. Selain kamu, siapa yang bisa mengurus tindak lanjut akibatnya?"

"Aigoo.."

"Jangan khawatir, ini hanya sebagian. Yang bisa ditangani telah dibantu oleh ku dan elf gelap lainnya."

"Terima kasih banyak bibi."

Tasha tersenyum dan berbalik menuju kamar kerja sementara Alberu. Sedangkan Alberu sendiri menuju ke kuil dewa yang disegel.

Dia menyapa rekan rekan yang dengan setia menunggu dan mengkhawatirkan Cale Henituse dengan senyum sempurnanya.

Memasuki kuil dewa di segel. Alberu dengan hati hati melihat sekeliling mencari anak anak.

'Ketemu'

Alberu berjalan cepat saat dia melihat Raon terbang. 

Beberapa percakapan, dibawa oleh suara yang bergema.

Omniscient Trash View PointWhere stories live. Discover now