Bab 76

899 162 25
                                    

***

Sementara itu Cale.

Dia berteleportasi bersama dengan hunter.

"Apa?"

"Sihir?"

Remaja dan gadis itu tiba dengan wajah aneh, namun seseorang yang disangka adalah ketuanya menatap Cale sejak awal mereka tiba.

"Siapa kau?"

Cale menyeringai.

"Menurutmu?"

"Aku tidak bisa menghubungi lord."

Remaja itu bergumam dengan kesal...

"Apa itu kau?"

...saat pria itu menatap Cale dengan wajah suram.

Cale tertawa, namun sebelum dia membuka mulutnya, hunter itu lebih dulu berbicara.

"Apa kau utusan dewa?"

"?"

Cale memasang wajah kosong. Dia membuka dan menutup mulutnya dengan bingung.

Tapi Hunter melihatnya sebagai persetujuan.

"Aku tau itu, para dewa sialan itu selalu menganggu jalan kami. Bagaimana kau tau rencana kami? Dewa mana yang kau ikuti?"

"Omong kosong apa bajingan ini?"

Cale serius, dia hanya ingin membereskan bajingan ini dan beristirahat, lalu melihat kabar 'mati' Kim Dokja untuk memastikan keberhasilan rencananya, tapi apaan semua ini?

Hunter masih menyemburkan omong kosong.

"Lagi dan lagi, kalian selalu menganggu. Apa ada mata-mata? Hah! Kalian para utusan dewa selalu yang paling menjijikan. Mengejar di setiap dunia."

Hunter menatap Cale dengan niat membunuh.

"Sejak awal memang sudah mencurigakan kalau kalian tidak muncul, lalu nomor 5 menghilang..."

tidak, kalian yang awalnya menganggu. Kapan aku mengincar kalian?

"Kemudian reinkarnator... sangat aneh ada renkarnator di dunia biasa ini. DIa mata-mata kalian bukan?"

tidak... dia memang milik dunia ini. Mata mataku hanya singa dan beruang biasa..

-Manusia... kenapa aku merasa kalau hunter ini mirip lobak putih saat dia salah paham kepadamu...?

aku tau?

Cale menatap Hunter dengan wajah aneh, yang di salah pahami oleh hunter.

"Apa? Terkejut dengan informasi ini? Kami juga punya mata-mata. Seorang reinkarnator yang tiba tiba muncul... apa menurutmu kami idiot?"

...idiot- bukan!

"Cukup omong kosong sialan itu-"

"Kukatakan kalau aku tidak akan tertipu, jangan membodohiku."

Cale menghela nafas dan mengepalkan tinjunya.

Dia merasa rapuh, dia pernah merasakannya saat bertemu Barrow di kota bawah tanah milik elf gelap sebelumnya. Dan sekarang saat ini.

Apa para penjahat zaman sekarang senang menarik kesimpulan sendiri.

Lalu Cale menggertakan giginya dan memilih untuk menyerah.

toh ini bukan saatnya berbincang.

Jadi  Cale hanya mengangkat kepalanya dan menyeringai.

"Jadi kau harus membunuhku jika kau ingin lepas dari pengaruhku."

Omniscient Trash View PointWhere stories live. Discover now