Bab 103

524 89 15
                                    

"...kenapa kau terus menatap ku?"

"Tidak Ca- Naru, aku hanya ingat ketika kau memanggil Persephone, dengan panggilan nenek dengan suara imut."

Wajah Cale menggelap.

apa bajingan ini tidak tau kalau aku melakukannya untuk menyelamatkannya dari para rasi sialan itu?!

Cale menatap Kim Dokja dengan kejam, yang di balas dengan seringai.

Sambil menunggu Jang Hayoung berbicara dengan Abyssal Black Flame Dragon, keduanya duduk sambil memesan sandwich lagi.

Namun Kim Dokja terus menatap Cale yang membuatnya kesal.

"Bisa kau panggil aku hyung dengan nada itu?"

"Kau mau mati?"

"Aku tidak mau, tapi rasanya aku akan punya tenaga untuk mengalahkan 4 duke jika kau melakukannya."

"Kalau begitu kalah saja."

"....jahat.. tidak bisakah kau sedikit saja..?"

Kim Dokja yang pantang menyerah, mencoba mengirimkan 'Dokja Cute Beam' yang di balas oleh ekspresi jijik.

"..."

Menurunkan telinga imajiner, Kim Dokja hanya bisa bergumam dengan sedih.

"Apalah aku? Hanya hyung yang tidak di cintai oleh dongsaengnya..."

Tentu saja masih diabaikan oleh Cale.

"Haaaa..."

"Mau kemana?"

Cale mengangkat alisnya, melihat Kim Dokja berdiri dari kursinya.

"Aku tidak akan memberitahumu."

Kata Kim Dokja dengan tidak puas, yang hanya dibalas oleh anggukan Cale.

"...tidak bisakah kau penasaran?"

"Tapi aku tidak?"

Cale memiringkan kepalanya dengan manis yang membuat penghuni pub yang menatap dari jauh, mencengkram dadanya.

"..."

Kim Dokja menahan kedutan bibirnya dan mendekati Mark.

Dia ingin bertanya tentang generasi terakhir pejuang.

Berada didekat Cale 2 menit lagi akan menghancurkan hatinya yang telah hancur.

Mengabaikan Kim Dokja, Cale yang masih berpikir, terus mengerutkan kening.

kenapa kekuatan kuno masih sangat sepi..?

Biasanya mereka terus membuat kekacauan dan berteriak, namun sejak perjamuan terakhir, semuanya tenang.

'Superrock?'

'Pencuri?'

'Cengeng.'

'Rakus'

'Oi anak gila.'

'Kau masih hidup pelit?'

Namun tidak ada tanggapan yang membuat Cale tidak nyaman.

Saat Cale hendak membuka mulut lagi..

-Kau harus meminta dinding itu memutus hubungan, Cale 🪨

'Superrock..?'

-ia... 🪨

'Hubungan apa?'

-Kami memang tidak bicara saat perjamuan karena kami juga sedang melihat lihat, namun sejak kau bertemu dewa dunia ini. Ada utas penghubung dan itu sebabnya kami diam. Utas itu membuat dia bisa mendengar kita juga. 🪨

Omniscient Trash View PointTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang