FATAMORGANA • 19

51 19 95
                                    

Kali ini aku ke sekolah berangkat sendiri. Tidak ada Gentala yang selalu merecoki setiap pagi, tidak ada Gentala yang menyambut dengan kata 'pagi cantiknya Gentala' kala aku membuka pintu utama. Dari kemarin sepertinya dia tidak pulang, soalnya kamar cowok itu gelap gulita.

Melihat Risha yang baru saja turun dari motor Fatheo, aku berhenti dan menunggunya. Setibanya Risha di sampingku, dahinya mengernyit heran, "tumben baru berangkat?"

"Iya, kalo sama Gentala dia nyusul lebih pagi," jawabku sambil melanjutkan perjalanan menuju kelas.

"Katanya dia juga titip surat ke Ergi."

Kedatangan Kak Erlin di hadapan kami membuatku langsung paham kalau dia akan bertanya tidak jauh mengenai pacarannya, Gentala.

"Genta ke mana?"

Aku menatapnya sinis, dia pikir aku emaknya?

"Ijin," sahut Risha.

"Lo juga kenal sama Genta?"

"Lo pikir?"

Raut muka Kak Erlin yang sedari tadi sudah ketara mau marah, kini cewek itu memutar bola matanya malas.

Kak Erlin melihat kami berdua dari atas sampai bawah dengan pandangan menilai. Pandangannya berhenti di aku, "lo yang namanya Ayresha Zalferina kan?"

"Iya. Name tag ini kurang jelas, ya?"

"Sialan!" desis Kak Erlin.

"Lo mending jauhin Gentala deh. Telinga gue panas tiap kali dia cerita tentang lo," lanjutnya.

"Tandanya Gentala gak suka sama lo. Makanya dia cerita tentang Ayresha saat kalian lagi berdua," ejek Risha yang membuat Kak Erlin semakin kesal dengannya.

"Lagian, Gentala aja yang suka ikutin aku."

Kak Erlin berdecak mendengar ucapan ku, "lo aja yang kurang perhatian."

"Aneh." Setelah mengatakan itu, Risha langsung membawaku pergi. Meninggalkan Kak Erlin yang sudah siap mengamuk, mungkin karena dia tidak mengetahui keberadaan Gentala.

"Genta kesambet apa ya waktu nyium Kak Erlin?"

"Kesambet jin penunggu taman sekolah, Sha."

Bukan Risha saja yang tidak menyukai kakak kelas yang sok itu, aku juga. Bukan tanpa alasan kami berdua tidak menyukainya. Kak Erlin itu salah satu dari sekian banyaknya kakak kelas yang merasa sok berkuasa, mentang-mentang sudah jadi kakak kelas suka seenaknya sama beberapa adik kelas.

Tapi untungnya Kak Erlin ini gak pernah melakukan bullying. Yang ada cuma digosipkan bersama teman satu circle. Termasuk aku yang dulu pernah jadi bahan gosip karena Hilda si cewek terkenal pacaran dengan Gentala dan aku masih dekat sama Gentala. Misalnya yang digosipkan lewat di sekitarnya, pandangannya langsung kayak bilang 'dih, anak ini lagi', mana sinis banget.

Waktu itu untung aku tidak mengetahui Kak Erlin yang mana. Kalau tahu, mungkin akan aku jadikan bahan gosip sama Risha atau Gentala. Tapi yang ada sekarang malah jadi pacarannya Gentala.

•••|FATAMORGANA|•••

Untuk kali ini, aku tidak benar-benar mendengarkan materi yang disampaikan guru Bahasa Daerah di kelasku. Karena aku mikir, kadang apa yang diterangkan sama yang dijadikan soal saat ujian semester itu beda. Ya meskipun ada beberapa materi yang sama, tapi gak keseluruhan.

"Sha, dia bales gini." Aku menyodorkan ponsel padanya.

Risha membaca pesan tersebut. Setelahnya, cewek itu mengembalikan ponselku. Aku bingung mau balas pesannya gimana lagi dan Risha juga sudah buntu. Kami berdua butuh pencerahan untuk menjawab pesan.

FATAMORGANA [HIATUS]Where stories live. Discover now