Bab 15

54 6 0
                                    

Brakkk...

Ughh..

"Percuma kau melawan. Kau tak akan pernah bisa lolos dari tempat ini atau bahkan menyelamatkan mereka." Ujar Orochimaru dingin. Hanabi terhempas di hadapan kumpulan anak-anak setelah berusaha menolong seorang anak yang hendak dipenggal lagi oleh Orochimaru.

"Shugotenshi-sama!!"

"Aku tidak apa-apa." Ujar Hanabi seraya mencoba bangkit.

"Hidan-sama sudah hampir tiba waktunya."

"Kalau begitu cepat persiapkan semuanya. Aku sudah tidak sabar lagi." Ujar Hidan diikuti seringaian dibibirnya.

.

.

Naruto punya om Kishimoto

Cerita ini punya puruchamm

don't like don't read

happy reading.. :) 

.

.

Hentakan langkah kaki Neji menggema dalam lorong kosong yang luas. Kaki berbalut sepatu putih biru itu berhenti sejenak di depan pintu berdaun dua dengan ukiran rumit.

Neji menggigit bibirnya resah. Dia menghela nafas dan mengetuk pintu didepannya.

"Masuk." "Paman." Hiashi bangkit dari duduknya. Dia berjalan ke arah Neji seraya merentangkan tangannya.

"Neji. Sudah lama sejak kau datang mengunjungi pamanmu. Apa tidak apa-apa kau meninggalkan gunung Myoboku?" Tanya Hiashi setelah melepaskan pelukannya. Kedua tangannya bersandar di bahu Neji.

Neji adalah malaikat penyampai orakel. Dia harus bertapa untuk lebih fokus dalam menerima wahyu Tuhan yang kemudian disampaikan kepada manusia. Itulah kenapa Neji sangat jarang berada di kota surgawi. Waktunya lebih banyak dia habiskan di gunung Myoboku bersama para katak penunggu dan penjaga gunung Myoboku.

"Tidak apa paman." Ujar Neji duduk diseberang Hiashi.

"Begini paman.. Dimana Hanabi-sama?" Neji memanggil Hanabi dengan sebutan 'sama' karena Hanabi adalah putri pemimpin klan yang otomatis kedudukannya berada di atasnya. Meskipun dia adalah malaikat penyampai orakel sekalipun, dia masih berada di bawah tingkat Hanabi dalam hierarki.

"Dia pergi ke taman dekat hutan suci. Dia bilang dia rindu dengan kakaknya." Hutan suci merupakan kawasan hutan yang berada di wilayah surgawi. Di sanalah para binatang suci tinggal.

*

Di hutan suci terdapat empat musim dengan masing-masing medan terjalnya, sesuai habitat hewan suci tinggal.

Kalau hewan suci tinggal di hutan suci, lalu bagaimana Jiraiya bisa memiliki hewan suci?

Hewan suci yang tinggal di hutan suci bisa dibilang jinak, meskipun jumlah mereka lebih banyak dari pada yang tinggal di bumi. Mereka hidup dengan aturan untuk tidak melukai siapapun atau membuat kerusakan di dunia surgawi atas perintah raja surgawi. Mereka mendapatkan wilayah masing-masing dan hidup dengan damai.

Walau mereka patuh pada raja surgawi, mereka tidak sembarangan mau tunduk kepada malaikat yang ingin menjadi tuan mereka. Seperti halnya manusia, para malaikat harus menunjukkan kelayakan mereka untuk menjadi tuan dari hewan suci. Ujiannya bervariasi tergantung sifat dan keinginan hewan suci.

Hakim Agung MalaikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang