Bab 10

70 6 0
                                    


Cahaya matahari menembus melewati jendela besar disebuah ruangan yang bernuansa putih emas. Terlihat Toneri yang tengah fokus dengan tumpukan dokumen dimeja kerjanya. Sementara Shikamaru duduk dimejanya yang berada sekitar sepuluh langkah sebelah kiri dari meja Toneri. Dan Naruto berdiri dibelakang sebelah kanannya. Ditengah kesibukan mereka tiba-tiba saja pintu ruangan yang besar itu terbuka, menampilkan sosok gadis dengan rambut kuning pucat dan iris berwarna ungu pucat. Shion masuk dengan membawa set teh dan tak lupa beberapa piring kue kering.

"oh? Ada Shikamaru-san dan Naruto-san juga?". Ujar Shion yang tidak ditanggapi oleh Shikamaru maupun Naruto.

"ada apa?". Kali ini Toneri menyahut, sedikit kesal karena kegiatannya terganggu.

"aku ingin mengajak Toneri-kun untuk minum teh bersama. Tapi sepertinya Toneri-kun sedang sibuk yaa"

"kun?". Naruto mengerutkan dahinya merasa ada yang ganjal. Sementara Shikamaru tetap diam, memerhatikan Shion dengan sorot mata tak terbaca.

"ah aku pikir hubunganku dengan Toneri-kun cukup dekat, jadi aku memanggilnya Toneri-kun. Apa itu masalah?". Shikamaru diam, tidak menyahut sama sekali. Berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran aneh dikepala nanasnya.

"hn. Jika tidak ada lagi kau boleh pergi". Toneri mengusir Shion dengan raut dan intonasi datar.

"baiklah. aku harap nanti sore Toneri-kun mau meluangkan waktu untukku"

"kenapa?"

"aku ingin menikmati keindahan matahari terbenam di taman Peony dengan Toneri-kun sore ini"

"aku tidak bisa menjamin aku akan datang"

"baiklah, kalau begitu aku permisi". Shion pergi dengan muka murung.

"Toneri-sama perasaanku saja atau Miroku-san terlihat mirip Hinata-sama?". Sebenarnya Naruto agak takut untuk bertanya demikian, namun berhubung rasa penasarannya sudah tidak terbendung lagi jadi dia memberanikan dirinya untuk bertanya dan mengetahui reaksi Toneri.

Toneri tampak termenung beberapa saat sampai dia menyadari suatu hal. "ah iya! kau benar. Padahal dia dulu tidak terlihat seperti Hinata"

"uhm..kenapa ya?? Ah! Kalau boleh saya tahu, apa nanti anda akan pergi minum teh dengan Miroku-san?"

"tidak, aku ingin pergi ke kediaman Hyuuga". Shikamaru dan Naruto hanya tersenyum. Mereka tahu apa yang dilakukan Toneri di kediaman Hyuuga. Toneri pasti akan berdiam diri di kamar Hinata atau mungkin menginap disana. Mengobati rasa rindunya dengan memandangi pernak-pernik pemberiannya dulu kepada Hinata yang masih tersimpan rapi dikamar gadis itu.

.

Sore harinya Toneri terbang dengan keempat sayapnya menuju kastil Hyuuga. "salam Putra Mahkota!". Beberapa penjaga yang menjaga gerbang kediaman Hyuuga membungkuk hormat kala Toneri melangkah memasuki kediaman besar Hyuuga.

Toneri hanya mengangguk membalas sapaan itu dan terus melangkahkan kakinya memasuki kastil Hyuuga. Sebenarnya para penghuni kastil Hyuuga tidak heran dengan kedatangan Toneri yang tidak resmi ini. Itu karena hampir setiap bulannya Toneri datang menginap di kastil. Hiashi sendiri juga tidak mempermasalahkan itu.

"apa anda ingin sesuatu Toneri-sama?". Tangan Toneri yang hendak membuka pintu kamar Hinata terhenti. Kemudian dia berbalik menghadap pelayan yang bertanya kepadanya.

"tidak perlu"

"baiklah, kalau begitu saya mohon pamit Toneri-sama. Semoga keberkahan selalu menyertai anda". Pelayan itupun pamit. Lalu Toneri membuka pintu kamar Hinata yang tadi sempat tertunda.

Hakim Agung MalaikatWhere stories live. Discover now