Bab 6

113 16 0
                                    

"namaku Akasuna Hinata dan ini adalah guruku, namanya Jiraiya". Saat ini Hinata, Jiraiya, dan Hiruzen tengah berjalan ke kota yang berada tak jauh dari tempat mereka bertemu.

"kakek Hiruzen, kemana tujuanmu selanjutnya?"

"aku juga tidak tahu". Sejujurnya melihat Hinata membuat Hiruzen teringat akan Hero, anaknya. Jika saja dia masih hidup, mungkin saat ini dia sudah memiliki anak sebesar Hinata.

"bagaimana jika Kakek ikut kami saja? Tujuan kami adalah untuk menemukan negeri yang damai, tentram, serta sejahtera. Menjadi rumah untuk semua orang tanpa takut akan bahaya monster dan iblis". Hinata menjelaskan dengan semangat yang menggebu. Akan menyenangkan jika kelompok mereka ramaikan?

"terdengar menarik. Baiklah, aku akan bergabung dengan kalian untuk menemukan negeri impian itu"

.

.

"seperti yang kau tahu Hinata, di dunia ini ada lima elemen dasar. Air, api, tanah, udara, dan logam. Setiap mage terlahir dengan elemen berbeda. Setiap elemen juga memiliki sifat masing-masing. Misalnya elemen yang bersifat destruktif seperti api dan udara". Saat ini mereka- Hinata, Jiraiya, dan Hiruzen- tengah berada di sebuah penginapan di tengah kota. Tujuan mereka adalah ke arah barat mengikuti matahari terbenam.

Hiruzen menjelaskan mengenai dasar sihir. Setiap mage tahu jika sihir tidak dapat dilatih atau dikendalikan, maka sihir itu akan memakan tuannya. Selain membahayakan diri mage, juga akan membahayakan orang-orang di sekitar mage tersebut. Itulah kenapa Hinata belajar sihir dari Jiraiya sambil sesekali Hiruzen mengajari Hinata.

"kalau begitu apa elemenmu kakek Hiruzen?".

"elemenku adalah air. Mage yang terlahir dengan elemen air sangat berbakat menjadi healer. Selain itu, juga dapat menumbuhkan tumbuhan"

"waaahh.. terdengar hebat. Kalau begitu bagaimana caraku mengetahui elemenku, kakek Hiruzen?"

"kau hanya perlu fokus dengan jantung sihirmu dan rasakan elemen apa yang mengelilingi jantungmu. Oh iya! Jantung sihir adalah sihir murni yang berada di jantungmu. Mengelilingi jantung dan beredar dalam tubuh mengikuti aliran darah. Para alkimia tidak seperti mage yang sihirnya dapat beredar seperti darah. Sihir mereka hanya berada di jantung. Alasan itu juga yang mengakibatkan mereka tidak dapat menggunakan sihir secara leluasa. Mereka membutuhkan media dan juga mantra untuk menggunakan sihir". Hinata manggut-manggut mendengar penjelasan dari Hiruzen. Sampai terdengar suara Jiraiya yang mengintrupsi penjelasan dari Hiruzen.

"kau itu punya lima elemen, Hinata".

"benarkah? Aku pikir lemen air karena aku merasakan elemen air dari tubuhnya. Bagaimana kau tahu Jiraiya? Ah jangan-jangan kau..?!".

"ya, aku juga terlahir dengan lima elemen"

"oh astaga!". wajar jika Hiruzen terkejut karena sangat jarang mage yang terlahir dengan kelima elemen. Kemungkinannya hanya 1% dari setiap 1000 mage yang terlahir. Jumlah mage juga paling sedikit jika dibandingkan dengan alkimia apalagi kesatria atau manusia yang terlahir tanpa jantung sihir. Setiap 1000 anak yang lahir hanya 40% yang terlahir dengan jantung sihir. Dari 40% itu 25% menjadi alkimia dan 15% menjadi mage. Sihir adalah sesuatu yang tubuh manusia biasa tak mungkin mampu menampungnya. Itulah kenapa jumlah alkimia lebih banyak dari pada jumlah mage.

Untuk mengatasi serangan para bangsa demonic, manusia biasa berlatih dengan keras menggunakan senjata. Mereka yang mampu melampaui batas tubuh manusia menjadi master atau pengguna aura.

"Itulah mengapa aku menjadi gurumu, cebol". Jiraiya menjawab dengan santai.

"apa Kau BILAAAANGG??!!! BOLA API!!"

Hakim Agung MalaikatWhere stories live. Discover now