Chapter 12

251 29 0
                                    

Pekerjaan berjalan lancar jaya, dan Eko ke kegiatan berikutnya. Gym. Sepertinya Eko menang di ketangkasan dan kekuatan, tetapi kecepatan dan kelincahan masih lemah. Meski demikian, Willy jadi tahu dari mana asal muasal tubuh tinggi besar ini.

Selepas gym, Eko istirahat, dan menuju ....

Entahlah, biasanya setelah ini, Eko akan ke rumah sakit, ikut makan di kantin bersama Valerie dan teman-temannya.

"Eh, eh?" Kaki Eko jalan sendiri!

Ingin berhenti, tapi tak bisa, keanehan ini berhasil membawanya memasuki mobil, bahkan tangannya memegang kemudi, menjalankan mobilnya kemudian. Pergerakan ini di luar kehendaknya.

"Sebenarnya aku ini kenapa?!" Kalau dia ke rumah sakit, dia ini akan ke dokter syaraf, atau ke dokter jiwa nantinya, oke ini di luar nalar.

Kini, Eko sampai di rumah sakit, sungguh ke sini ternyata. Dan kemudian, mau tak mau, dia keluar mobil. Ditatapnya tangan serta kakinya.

"Kalian sebenarnya kenapa, sih?" Ia bertanya seakan anggota tubuhnya itu sosok lain yang punya jiwa. Dia sedikit memukul-mukul tangannya itu, masih sakit dan terasa.

Mendengkus sebal, Eko menatap ke arah bangunan rumah sakit, pun memegang dadanya. Apa hati kecilnya menginginkan ini? Apa hati kecilnya yang menggerakan dia selama ini? Tawa yang diberikan Valerie kemarin seperti lampu hijau, tetapi bisa saja kadang kuning ataupun bahkan merah.

Well, dia sudah di sini, menjadi teman baik Valerie bukan hal buruk, tak baik memutus silaturahmi.

Eko segera menuju kantin lebih dahulu, dan duduk di salah satu kursi yang tersedia, menunggu Valerie dan teman-temannya sambil mengemil beberapa kue. Dan saat menunggu, nyatanya teman-teman Valerie datang.

"Nungguin Valerie, ya?" tanyanya, to the point.

"Yah begitulah, dia sibuk ya?" Eko bertanya balik.

"Iya, ada pasien yang udah bukaan terakhir, jadi Valerie dan tim lain harus sigap." Eko mengangguk mengerti.

"Oh gitu."

"Santai aja, banyak waktu ketemu ayang beb," canda teman Valerie, karena mereka tahu pasti Eko suka pada Valerie.

Namun, mereka sepertinya tak tahu kalau ... dia ditolak Valerie.

"Valerie emang susah dideketin, jadi sabar aja ya." Sepertinya mereka juga tahu Valerie ini wanita yang untouchable, karena siapa pun yang mendekatinya tak akan bertahan lama.

"Eh, tapi tapi, Mas Eko itu gak kayak yang lain, lho. Yang pada mundur langsung setelah Valerie cuek. Dia nyaman sama kamu, tuh, dan kalian cocok banget." Mereka mulai berandai-andai.

"Iya ya, bener juga." Temannya yang lain setuju.

Eko hanya bisa tersenyum pahit. "Um ah, keknya."

"Jangan ragu lagi, Mas Eko, tembak aja, Valerie ke kamu beda dari yang sebelum-sebelumnya, pasti diterima." Salah. Eko sudah melakukannya dua hari lalu, dan ditolak. Namun, sebaiknya mereka tak tahu.

"Mungkin ... yah nanti."

"Harus cepet, Mas Eko, entar kedahuluan yang lain." Eko hanya bisa cengengesan bersama mereka.

Bersyukur mereka membicarakan ini di belakang Valerie, yang ada nanti Valerie terluka. Sekarang, Eko hanya mendengarkan ocehan mereka, sesekali ikut nimbrung dengan para perawat muda cewek dan cowok ini. Mereka terlihat mengenal baik Eko.

Batang hidung Valerie benar-benar tak tampak sama sekali sepanjang makan siang.

Eko menghela napas dan memilih jalan-jalan di area rumah sakit sampai waktu dia harus buka toko. Menyusuri koridor rumah sakit swasta milik ayah Adnan ini.

"Uncle Eko!" Eko terkejut akan panggilan itu, ia menoleh dan siapa sangka dia menemukan tuyul Mas Adnannya di sana. Tanaya. Bahkan ada juga sang ibu seraya menggendong keponakannya yang lain.

Segera, Eko menghampiri.

"Lho, Mbak Rachita, Tanaya, kenapa ke sini? Gak sekolah?" tanya Eko, melihat mereka bergantian.

"Tanaya mau cabut gigi susunya, jadi dia izin gak sekolah." Rachita menjawab.

"Uncle, liat deh gigi aku!" Tanaya membuka mulut, menggoyangkan salah satu giginya seraya cekikikan.

"Wah, ini mending Uncle aja yang copot." Wajah Eko menakut-nakuti dan Tanaya ketakutan, memeluk sang ibu sambil menutup mulutnya dan menggeleng, Eko tertawa mengerjai keponakannya itu.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

Masuk, Mas Eko! ✅Место, где живут истории. Откройте их для себя