᜔✮ Bab XIX : Kucing nakal ♪

1.3K 131 13
                                    

💀ᴅᴜɴɪᴀ ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀʙᴇᴅᴀ💀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💀ᴅᴜɴɪᴀ ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀʙᴇᴅᴀ💀

Jisung akhirnya berhasil mengobati luka Chenle, Jisung tersenyum lembut saat menatap pemuda manis itu kembali tertidur pulas layaknya seorang bayi, Jisung mengelus lembut rambut Chenle, kemudian ia menyelimuti tubuh Chenle yang putih bersih itu, dikecup nya sekilas pipi cabby yang dimiliki Chenle, kemudian ia berlalu pergi meninggalkan Chenle yang sedang terlelap itu.

Suara pintu kamar kembali tertutup dan keadaan kamar benar benar sepi, dan saat itu lah pemuda manis dengan jiwa yang kembali berapi api ingin segera pergi dari tempat terkutuk ini.

Mata indah itu kembali terbuka, Chenle melihat sekeliling kamar, ia berusaha untuk cepat cepat keluar, namun bagian bawah nya masih terasa cukup perih.

"Shh aduh, bangsat masih belum kering"

Chenle memaksakan untuk cepat cepat bangun, walau rasanya seluruh tubuh nya seperti remuk, namun dirinya berhasil dan kini ia mulai mencari pakaian yang dapat ia gunakan walau ian hanya menemukan pakaian sialan yang tergantung indah di hadapan nya.

Chenle memaki maki kedua pria sinting itu yang hanya meninggalkan pakaian terkutuk seperti ini, namun mau bagaimana lagi, jika ia gegabah keluar tanpa menggunakan sehelai benang pun mau ditaruh dimana muka cantik nya? Ah maksud nya muka tampan dia?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chenle memaki maki kedua pria sinting itu yang hanya meninggalkan pakaian terkutuk seperti ini, namun mau bagaimana lagi, jika ia gegabah keluar tanpa menggunakan sehelai benang pun mau ditaruh dimana muka cantik nya? Ah maksud nya muka tampan dia?

Chenle memakai pakaian itu dengan rasa campur aduk, kesal malu dan lain lain, saat sudah berhasil memakai pakaian terkutuk itu, Chenle berjalan kearah pintu kamar, ia mengecek pintu kamar yang terkunci dari luar, Chenle bernafas lega, ia kemudian berjalan kearah jendela kamar.

Chenle berusaha membuka jendela yang terkunci rapat rapat itu, namun usahanya gagal, jendela itu sama sekali tak mau terbuka.

Chenle menendang nendang dinding kamar dengan amarahnya, rasanya tak mungkin berhasil keluar dari tempat sialan ini.

[√] dunia kita berbeda <jichen/jenle>Where stories live. Discover now