᜔✮ Bab XV : Pindah haluan? ♪

868 126 9
                                    

💀ᴅᴜɴɪᴀ ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀʙᴇᴅᴀ💀

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

💀ᴅᴜɴɪᴀ ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀʙᴇᴅᴀ💀

Demi membuktikan keyakinan nya, Park Jisung memutuskan untuk bertemu Wonyoung sang kekasih dan melakukan kegiatan sex nya dengan pacar nya itu, ini semua Jisung lakukan untuk membuktikan bahwa ucapan Jeno tentang dirinya yang mulai tidak minat terhadap wanita salah besar, dan meyakinkan diri bahwa kegiatan nya bersama lelaki manis itu hanya lah ketidaksengajaan.

"Sayang! "

Seorang wanita cantik melambaikan tangannya gembira dan segera berlari menghampiri Jisung yang memang sedari tadi menunggu kehadiran kekasihnya itu, Wonyoung segera memeluk tubuh jangkung Jisung, dan memberikan nya kecupan kecupan singkat pada kekasih nya ini.

"Aku lama ya? Maaf ya? Toko tadi rame pengunjung jadi aku harus kerja extra beresin toko nya"

Wonyoung masih betah memeluk tubuh jangkung Jisung, sedangkan Jisung mulai memeluk pinggang wanita nya ini, Jisung menganggukkan kepalanya, ia tahu betul bahwa kekasihnya ini adalah seorang pekerja keras, Jisung mengelus lembut rambut panjang Wonyoung, tangan kekar nya mulai berbuat nakal, tangan itu mulai meraba gundukan kembar dan kenyal milik Wonyoung, namun segera Wonyoung tepis.

"Ish nakal! Ini masih diluar loh, kamu ga punya malu apa gimana sih? "

Jisung menyeringai, tapi kemudian dirinya menganggukkan kepala, Jisung kini mendekat kan mulut nya pada telinga kekasihnya ini.

"Aku lagi pengen sayang"

Jisung mengeluarkan suara deep nya, lalu mencium leher jenjang Wonyoung tak lupa Jisung tersenyum sambil mengusap lembut rambut panjang kekasihnya ini.


᜔⚝ ๋

"Pengen lagi? Okay"

Seorang pemuda manis tersenyum sambil mengayunkan pisau lipat nya dan menusukkan pisau itu tepat ke telapak tangan seorang pria yang sedang bersujud kepada dirinya.

"AKHHHH!! SAKIT!! "

Pria itu segera bangkit dari sujud nya dan berusaha mendobrak pintu, namun usahanya sungguh sia sia, karena tubuhnya benar benar lemah sekarang.

"Loh? ngga bisa dibuka ya pintunya? "

Chenle mendekati pria yang sedang terisak dalam tangis nya, Chenle mengelus elus punggung pria itu.

"Cup, cup, cup, jangan nangis, bunuh anak sendiri aja ngga nangis, masa gini doang nangis"

Pria itu menoleh dan menatap Chenle dengan wajah hancur dan babak belur akibat ulah psikopat manis ini tentu saja.

[√] dunia kita berbeda <jichen/jenle>Onde histórias criam vida. Descubra agora