᜔✮ Bab IX : Perangkap ♪

979 138 6
                                    

💀ᴅᴜɴɪᴀ ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀʙᴇᴅᴀ💀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💀ᴅᴜɴɪᴀ ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀʙᴇᴅᴀ💀


Seorang pemuda dengan jas hujan kuning kesayangan nya masuk kedalam mobil berwarna hitam dibantu oleh beberapa pria pria berbadan besar dengan pakaian jas yang rapi, sebelum dirinya benar benar masuk dan ikut para mafia sialan ini, Chenle melambaikan tangannya kearah bocah cilik yang terus menangis sampai matanya merah dan hidung nya terus mengeluarkan lendir nya.

Chenle tersenyum, ia menunjuk bibir nya sendiri seolah berkata tidak apa apa pada anak kecil yang menangis itu.

Akhirnya Chenle dipaksa untuk naik kedalam mobil hitam itu oleh pria berbadan besar secara paksa dan tak manusiawi.

Setelah Chenle masuk kedalam mobil hitam milik mafia Lee sialan Jeno ini, mobil itu akhirnya pergi meninggalkan bocah cilik yang menangis bersama anak buah Jeno lainnya, kemudian mobil putih milik Jeno menyusul mobil hitam anak buah nya yang membawa Chenle dari belakang.

Setelah kedua mobil itu pergi meninggalkan bocah cilik ini dan beberapa anak buah Jeno, bocah itu menghapus air matanya nya, ia menatap kearah pria berbadan besar itu dengan tatapan tak bisa diartikan.

"Aku udah berhasil bawa kakak manis itu, jadi lepasin kakak aku!"

"Tentu bocah, kakak mu sebentar lagi datang kesini, dan ini hadiah kecil dari boss"

Pria berbadan besar itu menyerahkan plastik hitam kecil yang di dalamnya berisikan uang berwarna merah tentu saja.

Kalian berpikir bahwa kejadian ini adalah takdir untuk Jeno bisa bertemu psikopat manis nya? Tentu saja tidak, semua ini hanyalah akal akalan dari rencana Jeno, termasuk bocah cilik ini.

Rencana seorang mafia tentu akan berjalan lancar dan sempurna tanpa ada kendala, karena rencana mafia selalu diperhitungkan dengan sangat detail disetiap tindakan yang diambil.

"Kakak manis yang bodoh"


᜔⚝ ๋


Mobil berhenti tepat di sebuah rumah besar dengan cat berwarna hitam pekat, dan pagar yang menjulang sangat tinggi, saat pagar itu terbuka mata Chenle menatap lebih jelas interior design rumah milik mafia ini, vibes nya benar benar berada di dunia fiksi.

Chenle dipaksa keluar dari mobil, dan dibawa masuk kedalam rumah mewah milik mafia Lee ini, disini dirinya benar benar terlihat seperti tahanan yang akan masuk ke penjara, karena para anak buah Jeno sama sekali tak memperlakukan dirinya sebagai tamu.

[√] dunia kita berbeda <jichen/jenle>Where stories live. Discover now