᜔✮ Bab XIV : Hadiah kecil ♪

991 135 6
                                    

💀ᴅᴜɴɪᴀ ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀʙᴇᴅᴀ💀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💀ᴅᴜɴɪᴀ ᴋɪᴛᴀ ʙᴇʀʙᴇᴅᴀ💀

Kepulan asap rokok di udara menjadi aroma penenang di pagi hari ini, seorang pria sedang menatap kedalam kamar dari teras kamar nya, ia menatap dua orang anak adam sedang berpelukan diatas ranjang milik nya, Jisung menghela nafas berat nya, rasa bersalah terus menghantui dirinya, mengapa ia harus terhasut oleh ucapan Jeno tadi malam? Persetan.

Disisi lain, seorang pria sedang memeluk tubuh polos seorang pemuda manis yang masih terlelap, dengkuran halus terdengar, Jeno tertawa pelan, ia mengelus elus rambut Chenle, seolah olah Chenle adalah sebuah barang yang tidak boleh lecet ataupun rusak.

Belum selesai Jeno mengagumi karya tuhan yang indah ini, dirinya terpaksa ditarik oleh tangan kekar lainnya, yang tak bukan adalah tangan Jisung, Jisung menyeret tangan Jeno sampai mereka berada diteras, Jisung segera menutup pintu teras kamar dengan perlahan agar pemuda manis yang masih terlelap itu tak terbangun dari mimpi indahnya.

Jisung mengusap wajah nya kasar, menggaruk rambutnya yang sama sekali tak terasa gatal, lalu melempar tatapan sinis kearah Jeno, yang malah sedang tersenyum sambil memainkan korek api yang ada disana dengan tenang.

"Bego jeno bego, lo bener bener bego, anjing lah, terus ini gimana?"

Dengan nada yang terkesan dingin Jisung bertanya sambil menunjuk kearah seorang pemuda tanpa busana yang ada di dalam kamar.

"Ya gimana apanya? "

Jeno balas bertanya dengan nada santai sambil menghisap nikotin yang ada ditangan nya.

"Tuh bocah kalo ntar bangun gimana anjing? "

Jisung mulai menaikkan nada bicara nya, Jeno hanya tertawa kecil ia menepuk nepuk pundak Jisung, yang segera Jisung menyingkirkan tangan sialan Jeno itu.

"Biar gue yang urus, lo terima jadi aja"

"Ga akan pernah gue biarin lo yang urus tuh bocah sendirian "

Jeno sedikit terkejut dengan ucapan Jisung, ia malah tertawa lebih kencang lalu bertepuk tangan heboh.

"Fine, gue sama lo urus tuh bocah, tapi gimana sama cewek lo? Dia harus lo antar pulang kan? "

"Gue bisa minta yang lain antar wonyoung pulang"

Jeno hanya mengangguk anggukan kepala, ia mendekatkan wajah nya pada telinga Jisung, lalu berbisik disana.

[√] dunia kita berbeda <jichen/jenle>Where stories live. Discover now