16# Pagi Rempong

149 23 2
                                    

[Go Get Her]




"Nih, A', kasih ke Kak Ika, ya."

Azka menghela nafas terpaksa menerima paper bag dari si Bunda lalu melihat isinya, ada dua kotak cheesecake yang biasa Ranika pesan ke Bundanya.

"Orang mau perjalanan jauh itu dikasih antimo biar nggak mabuk, bukan malah dikasih kue." Sindir si anak tengah itu yang dibalas sentilan tangan Yiyi pada keningnya.

"Yang sopan sama orang tua!" tegur Yiyi.

Dafa yang duduk di sofa tak jauh dari Azka dan Yiyi lantas nyeletuk sambil tertawa, "awas pas udah dikasih cuma tinggal kotaknya doang."

Mendengar itu jelas Azka naik darah, ingin beranjak menghampiri Dafa dan mengeksekusinya tapi di tahan Yiyi sekuat tenaga. Bunda yang melihat pemandangan ini di pagi hari jelas geleng-geleng kepala, Azka yang sensitif itu memang selalu menjadi candaan kakak dan adiknya.

Ini awalnya gara-gara Alby semalam izin memakai villa si Ayah buat mereka pakai liburan, habis itu terpaksa Ayah harus membatalkan janjinya ke keluarga Ranika yang akan mengadakan makan sore bersama karena Azka yang akan pergi bersama teman-temannya. Tak disangka, ternyata Ranika juga ikut, itulah mengapa hari ini Bunda menitipkan kue buatannya untuk Ranika.

Sebenarnya Azka dan teman-temannya yang lain juga dapat, cuman memang buat Ranika tuh dibikin beda gitu. Azka tentu memaki dalam hatinya, bagaimana cara memberikan ini pada Ranika????

Suara klakson mobil terdengar, segera juga Azka pamit dan bergegas keluar rumah. Ada mobil Ditya di sana yang memang sengaja menjemputnya dan sebagian teman-teman mereka yang lainnya, ada sebagiannya lagi di mobilnya Harun.

Sampai di luar rumah, Azka melihat Ditya yang sedang membuka bagasi untuk barang-barang bawaan Azka di simpan. Laki-laki itu lalu menyimpan semua barang dan memutari mobil untuk naik, saat akan duduk di kursi penumpang, tiba-tiba Ditya berceletuk.

"Lo aja yang bawa, Ka, kan lo yang tahu jalan." Kata Ditya membuat Azka menghela nafas, "gue duduk di depan lah nanti buat bukain maps." Lanjutnya yang paham jika Azka buta arah walaupun hari ini mereka jalan ke kampung halamannya.

"Ah, rese lo!" ketus Azka yang kembali memutari mobil dan mengambil alih kemudi. Saat masuk ke dalam mobil laki-laki itu terkejut, "Anjir, lo belum jemput siapa-siapa?!" katanya yang melihat kursi di belakang kosong semua.

Ditya yang baru membuka pintu mobil lantas nyengir tanpa dosa, "Sengaja, hehe."

"Najis banget, bisa-bisanya gue punya temen kayak lo!" ketus Azka lagi yang terpaksa mengambil alih kemudi dan mulai menjalankan mobil Ditya untuk menjemput sebagian temannya yang akan menumpang di mobil ini.

Padahal sebenarnya Azka sudah menanti-nanti untuk tidur di mobil selama perjalanan, ia paham sekali sepintar apa Ditya dan Harun memakai google maps untuk menuntun perjalanan mereka makanya Azka ingin tidur saja. Tapi lihatlah kelakuan temannya yang satu ini, memang paling anti membuat Azka tidur nyenyak.

Akhirnya mereka berangkat menjemput teman mereka satu persatu sebelum berkumpul di rumah Harun nanti untuk pergi ke Bandung bersama, karena Ditya nawar ke rumah Ranika dulu, maka dari itu mereka menjemputnya lebih dulu.

Selain ke sekolah tempat mereka bersekolah, ada SMP-nya Dafa, kampus Yiyi dan rumah Ranika yang paling Azka hafal jalannya karena memang tempat-tempat itu saja yang paling sering Azka kunjungi. Oh, tempat rahasianya juga di taman belakang kafe yang biasa menjadi tempat Azka menumpahkan pelampiasannya dan juga warung kopi bajingan yang menjadi tempat nongkrong anak-anak Tape. Tapi karena Azka bersama Ditya, maka yang dilakukan Azka sekarang adalah berpura-pura tidak tahu di mana letak rumah Ranika.

Go Get HerWhere stories live. Discover now