38# Amukan Harfian

82 18 2
                                    

You're honest but also masking your other honesty

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

You're honest but also masking your other honesty.

[Go Get Her]




Harun mengumpat begitu mendengar pintu rumahnya terbanting keras dari arah luar, laki-laki yang sedang minum di dapur itu bisa melihat jelas ada Azka dengan kondisi yang cukup berantakan masuk ke dalam rumahnya dan menjatuhkan tubuhnya ke sofa panjang.

Ini masih pagi, mungkin terlalu pagi bagi Harun yang biasa bangun di siang hari jika tak ada kelas. Hari ini tidak ada kelas kebetulan dan kedatangan Azka ke rumahnya tentu menganggu niat Harun yang akan mengacak-acak rumahnya karena si Bunda lagi-lagi keluar dinas ke luar kota.

"Gak lo copot aja tuh pintu terus makan sekalian?" sindir Harun sambil berjalan menghampiri temannya itu di ruang tengah.

"Kalau bisa sih mau," jawab Azka membuat Harun cepat-cepat mengelus dada membaca istighfar mencoba bersabar. "Gue nyesel, anjing, pernah baik ke si Lidiya!" ketusnya kemudian lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

Harun yang langsung heran pun lalu mendudukkan dirinya di sofa lain, "lah, kenapa? Bukannya lo pernah sedeket itu, ya, sama dia?"

"Enggak, anjing! Enggak sedeket itu! Gue cuma anggap dia temen biasa doang, yang nganggep kita deket sedeket itu cuma dia!" sungut Azka dengan wajah memerah kesalnya.

"Apa sih, emang kenapa dia?"

"Dia hampir bikin gue tidur sama dia, untungnya gue ngunci diri di kamar mandi! Ah, tai!" jawab Azka membuat Harun terkejut.

"Sumpeh, lo??? Si Lidiya??? LIDIYA????"

"Iya," ucap Azka malas. "Dia suka sama gue tapi guenya nggak tahu, terus dia nganggep dirinya yang paling tahu siapa gue dan paling ada nemenin gue. Terus dia salah paham kalau gue deket sama Nika itu karena Nika yang maksa gue, dia nggak tahu aja gue yang goda-godain bini gue!" katanya berapi-api.

"Anjing!" maki Harun dengan raut wajah tercengangnya saking tak percaya. Jelas, Lidiya kan di sekolah terkenal anggun dan lembut, masa iya dia sampai segininya mengobsesi seorang Azka? Mending Harun ya kan? Dia lebih ganteng dari si Azka lutung kasarung ini!

"Mana sebagian barang-barang gue ada di dia lagi, gimana kalau tiba-tiba dia nyerang si Nika terus ngarang cerita abis mengada-ngada sama gue???" kata Azka dengan kecemasannya.

"Kata gue aman sih, kecuali kalau lo ninggalin hape lo di sana," ucap Harun membuat Azka berdecak.

"Justru itu, yang begitu yang gue tinggal!" kata Azka lalu memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya panik bukan main. "Gue yakin banget Lidiya udah macem-macem ke Nika, hape gue nggak di password soalnya!" lanjutnya membuat Harun pening seketika.

"Kenapa nggak di password?" tanya Harun yang sebal sendiri ada orang yang hapenya nggak di password.

"Awalnya di password, tapi semenjak gue nikah sama Nika jadi nggak di password lagi. Dia suka buka hape gue yang nggak ada apa-apanya itu," jawab Azka lalu menyandar lemah pada punggung sofa dan melamun menatap langit-langit rumah Harun.

Go Get HerWhere stories live. Discover now