"Jangan marah lagi."
"Cih!"
"Hei, kan sudah kuceritakan tadi bahwa aku dan Jungkook berciuman karena kami harus ikut skenario drama di Kelas 7."
"Dia Juliet dan kau Romeo. Serasi sekali. Cih!"
"Ya! Min Yoongi!" Taehyung berseru seraya mengusak rambutnya kesal.
Yoongi menggertakkan gigi dan membuang muka.
"Terserah! Marah saja terus. Aku tidak peduli!" Taehyung memutuskan keluar dari kamar, membanting pintu hingga tertutup. "Sial! Kenapa jadi begini? Argh!"
Joohyun, yang tengah duduk di ruang tengah, memperhatikan putranya sejak pemuda itu membanting pintu hingga duduk di sampingnya.
"Gara-gara kelas drama sialan itu! Kalau sampai Yoongi meninggalkanku, akan kuburu guru drama itu. Lihat saja."
Taehyung meraih minuman di meja, yang sebenarnya Joohyun buat untuk dirinya sendiri, dan menandaskannya dalam sekali teguk.
Brak!
Ia meletakkan gelas sekuat tenaga, membuat Joohyun memukul lengan Taehyung dengan majalah di tangannya.
"Aw!"
"Gelasnya pecah kalau kau banting begitu."
"Beli lagi, apa susahnya?"
Joohyun mendecakkan lidah.
"Tidak ada yang jual lagi, tahu? Perusahaannya sudah bangkrut."
"Eomma cari lagi pemiliknya dan minta dibikinkan lagi."
"Kau ini sebenarnya kenapa? Bertengkar dengan Yoongi?"
Taehyung menghela nafas dan menceritakan yang terjadi pada Sang Ibu yang akhirnya hanya tertawa geli.
"Eomma menertawakanku?"
"Tidak hanya kau, tapi juga Yoongi." Joohyun menggeleng-gelengkan kepala. "Haaahhh dasar anak kecil!" Joohyun bangkit dan berjalan santai ke arah kamar yang ditempatinya bersama ayah Taehyung. "Sana selesaikan sendiri. Jangan dibiarkan terlalu lama. Yoongi pulang lima hari lagi."
Joohyun melambaikan tangan dan menghilang di balik pintu.
"Tsk! Sangat tidak membantu," gerutu Taehyung. Ia menoleh ke arah pintu kamarnya, mulai bertanya-tanya apa yang dilakukan Yoongi di dalam sana. "Kenapa dia tidak keluar? Apa sudah tidur? Aaahhh....pusing!"
---
Taehyung memasuki kamar satu jam kemudian. Ia melihat Yoongi yang tertidur dengan kepala tertunduk dan tubuh bersandar di kepala tempat tidur. Taehyung duduk di samping pemuda pucat itu dengan hati-hati agar tak membangunkannya.
"Haahh....kenapa aku bisa cinta setengah mati padamu? Padahal kau menyebalkan sekali."
Perlahan, ia merebahkan tubuh Yoongi sebelum berbaring miring untuk mengamati wajah manis Yoongi. Perlu beberapa detik baginya untuk melihat jejak air mata yang mulai mengering di pipi Yoongi.
YOU ARE READING
F4
RomanceCerita TaeGi dengan ide dari drama Boys Before Flower tetapi dengan interpretasi penulis sendiri.