Sembilan

691 81 18
                                    

Yoongi berjalan mondar-mandir di kamarnya pada Hari Selasa sore. Jungkook mengundangnya ke acara perusahaan ayahnya dan Yoongi menerimanya. Tetapi mengapa sekarang ia malah gugup setengah mati dan sangat ingin membatalkan rencana?

"Sebelumnya menerima undangan Jungkook Hyung sepertinya menyenangkan. Tapi kenapa malah merana sekarang?"

Yoongi berdiri di depan cermin dan melihat bayangannya.

"Ya Tuhan, aku pasti akan membuatnya malu. Aduh....bagaimana ini?"

Ceklek!

Yoongi menoleh dan melihat ibunya berdiri di pintu.

"Kau kenapa? Eomma memanggilmu sejak tadi."

"Maaf, Eomma, aku tidak dengar karena terlalu gugup."

"Kenapa memangnya?"

Yoongi menceritakan yang terjadi dan hanya diberi tanggapan berupa kekehan oleh Sang Ibu.

"Duduk sini. Eomma akan merias wajahmu."

"Tapi...tapi-"

"Duduk saja!"

---

Yoongi menolehkan kepala ke kanan dan kiri, tak percaya bahwa ia terlihat berbeda sekali.

"Eomma, mukaku terlihat lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Eomma, mukaku terlihat lain."

"Bagus, kan? Temanmu itu pasti akan jatuh cinta."

Pipi Yoongi merona.

"Sudah hampir jam 18.00. Dia akan segera datang. Sudah siap?"

Yoongi mengangguk. Ia menuju ruang tamu bertepatan dengan kedatangan Jungkook.

"Hai, Hyung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Hai, Hyung. Terlihat keren sekali."

"Kau juga," puji Jungkook. "Kita berangkat sekarang?"

Yoongi mengangguk dan keduanya berpamitan. Jungkook menyalakan musik di dalam mobil dan mengajak Yoongi mengobrol sehingga ia merasa lebih santai.

"Kau gugup?" tanya Jungkook ketika keduanya berjalan berdampingan menuju lobi di sebuah hotel bintang lima.

"Sejujurnya iya. Aku hanya pernah menghadiri pesta ulang tahun teman. Itu pun waktu kecil."

F4Where stories live. Discover now