Dua

744 82 17
                                    

Taehyung merasa bosan sebab ia terus saja memenangkan permainan poker dengan ketiga sahabatnya. Ia meletakkan kartu terakhirnya yang kembali membuatnya menjadi pemenang kemudian bangkit dan hendak meninggalkan ruang klub anggar yang hanya diisi semua anggota F4.

"Mau ke mana, Tae?" tanya Namjoon.

"Keluar."

Taehyung menuruni tangga dan bersyukur tak menemui satupun orang yang mengerubungi tangga seperti beberapa jam lalu. Ia berjalan sambil menggigit tusuk gigi sebagai ganti rokok yang mulai ia tinggalkan.

Taehyung melihat sebuah sepeda, sebenarnya satu-satunya sepeda yang ada di tempat parkir dan menghampirinya. Ia memperhatikan sepeda tersebut sebelum mendengus.

"Masih ada yang naik sepeda ke sini. Miskin atau sok merendah?"

Ia memperhatikan tulisan EXOTIC di sadel dan bertanya-tanya merk macam apa itu. Tak pernah dilihat apalagi didengarnya.

"Coba lihat seberapa hebat."

Taehyung mengayuh sepeda itu memutari taman serta gedung perpustakaan. Dari jauh, ia melihat lintasan skateboard yang tengah sepi dan melajukan sepeda ke sana.

Taehyung memulai dengan mengendarai sepeda naik turun dengan pelan mengikuti kontur lintasan. Namun, lama kelamaan ia mengayuhnya lebih cepat hingga beberapa kali melayang di udara melewati tanjakan. Ia merasa senang dan bebas setiap kali berhasil membawa sepeda itu terbang.

"Kapan terakhir kali aku naik sepeda?" pikirnya.

Sayangnya, ia terlalu percaya diri dengan kemampuannya hingga mengayuh lebih cepat namun mendarat tak sempurna dan terjatuh dari ketinggian dua meter.

"Shit!" umpatnya saat merasakan nyeri di bokong. 

Sepeda yang ia maki itu tergeletak satu meter darinya dan keadaannya sedikit mengenaskan karena stangnya agak bengkok dan sepertinya ada yang salah dengan rodanya.

"Sepeda murahan!"

---

Yoongi melambaikan tangan, berpamitan pada Yeji yang bersiap menaiki mobil. Mereka baru saja kembali dari klub tata boga untuk mendaftarkan diri mengikuti lomba memasak dua hari lagi. Sebenarnya Yeji yang ingin ikut namun karena tak ingin melakukannya sendirian, ia pun menyeret Yoongi mengikutinya.

Yoongi bersenandung selama perjalanan menuju tempat sepedanya terparkir. Atau begitu menurutnya. Sebab tak ada satupun sepeda di tempat ia meninggalkannya pagi ini.

"Sepedaku...mana?" Yoongi menoleh ke kanan dan kiri berusaha menemukan sepedanya. Ia menuju area parkir kendaraan roda empat namun masih belum ada hasil. "Satpam!"

Yoongi berlari ke arah pos tak jauh dari gerbang masuk dan bertanya apakah ada yang melihat sepedanya.

"Tidak ada yang naik sepeda ke SMA HYBE."

"Ada. Saya orangnya. Tapi sekarang sepeda saya hilang."

Satpam tersebut terlihat tak percaya. Meskipun begitu, ia menghubungi seseorang dan memberi tahu Yoongi bahwa rekannya akan memeriksa CCTV di sekitar tempat parkir.

"Ini nomor HP saya. Saya coba cari juga. Kalau sudah ketahuan, tolong hubungi saya."

Yoongi berlari memasuki gedung sekolah dan menyusuri bagian depan dan belakang setiap gedung yang ia lihat. Nihil. Ia ingin menangis rasanya. Sepeda barunya hilang pada hari pertama ia berada di sekolah baru. Bagaimana ia akan mengatakan hal ini pada orang tuanya?

Yoongi menoleh saat mendengar langkah kaki yang bergema di koridor. Ia melihat seorang pemuda berjas hitam yang sepertinya pernah dilihatnya berjalan agak tertatih.

F4Where stories live. Discover now