Tiga Puluh

591 64 32
                                    

"Kukira kau bilang akan melepasku kalau aku punya penggantimu. Kenapa sekarang bilang mau merebutku?"

"Itu Kim Taehyung yang masih labil. Bukan aku."

Yoongi mendengus dan membiarkan Taehyung memainkan jemarinya.

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Ibumu menemuiku dan mengatakannya."

"Aku tahu Eomma tidak seperti dulu. Tapi jika Eomma melakukan sesuatu yang menyinggung atau menyakitimu, beri tahu aku."

"Tenang saja. Aku yakin ibumu sudah berubah."

"Kau benar walaupun kadang-kadang aku belum percaya. Hubungan Abeoji dan Eomma juga membaik."

"Baguslah."

Taehyung memandangi Yoongi yang lama-kelamaan merasa kikuk.

"Kenapa?"

Taehyung menggeleng.

"Aku masih tidak percaya kau di sini." Ia mengalungkan lengan di bahu Yoongi, menariknya mendekat. "Apa kau akan di sini lama?"

"Mengusirku?"

"Ck! Tentu saja tidak. Kalau bisa, aku malah ingin menahanmu di sini biar selalu dekat."

Taehyung menyurukkan wajahnya di leher Yoongi dan mengecupnya, membuat Yoongi merinding.

"Aku tidak bisa lama. Hanya seminggu karena harus kembali ke kampus dan rumah sakit."

Taehyung mengangguk paham.

"Aku mungkin tidak bisa mengajakmu jalan-jalan selama kau di sini. Tapi aku bisa minta bantuan sekretaris Abeoji."

Yoongi menggeleng.

"Aku jauh-jauh ke sini untuk bertemu denganmu. Aku tidak peduli tentang jalan-jalan."

Hati Taehyung terasa hangat mendengarnya. Ia mengecup pipi Yoongi dan membisikkan rasa terima kasihnya.

"Kalau begitu, Dr.Min, apa kau mau menemani pasien istirahat?"

"Tapi kau harus minum obat dulu atau tidak?"

"Sudah kok. Kau obatku." Taehyung mengedipkan sebelah mata, terkekeh kala melihat rona merah di pipi Yoongi karenanya. "Temani aku ya."

"Hmm....baiklah."

---

"Kau yakin?"

"Sangat yakin, Abeoji."

Kim Sunghoon bersedekap dan mengamati putra sematawayangnya.

"Abeoji sempat mengira kau akan merengek ingin pulang setelah bertemu Yoongi. Ternyata malah memilih tetap di sini. Ada alasan apa? Kalian bertengkar?"

"Tidak, kami baik-baik saja. Aku memilih tetap di sini karena aku belum selesai belajar tentang perusahaan. Aku ingin menyelesaikan apa yang kumulai supaya tidak membuat Abeoji, Eomma, dan Yoongi malu."

Sunghoon mengangguk paham.

"Meskipun jika itu berarti kalian akan berjauhan lagi entah untuk berapa lama?"

Giliran Taehyung mengangguk.

"Aku tidak melakukan sesuatu setengah-setengah, Abeoji. Termasuk untuk yang ini."

"Baiklah."

"Kalau begitu, aku permisi, Abeoji. Yoongi sepertinya sudah bangun."

"Sure, Son."

---

Taehyung langsung menyampaikan hasil pembicaraannya dengan Sang Ayah pada Yoongi yang mendukung keputusannya tanpa protes. Sedikit di luar perkiraan Taehyung yang menduga Yoongi akan menangisinya.

F4Where stories live. Discover now