Lima

779 86 41
                                    

"Aw! Pelan-pelan!"

"Iya. Iya. Ini sudah pelan."

"Isshhh! Sini biar aku obati sendiri."

Yoongi menjauhkan tangan Taehyung dan membawa kapas serta alkohol ke meja rias di kamar Taehyung. Ia meringis saat alkohol mengenai luka di bibirnya.

"Perih...." gumamnya. Meskipun demikian, ia terus membubuhkan alkohol di lukanya. Yoongi menegakkan tubuh setelah selesai dan membuang kapas ke tempat sampah terdekat. "Aku pulang."

"Tunggu! Diam di situ dulu."

Taehyung menuju sebuah ruangan, entah apa Yoongi tak tahu, dan kembali beberapa detik kemudian dengan sebuah amplop cokelat.

"Ini." Taehyung menyodorkan amplop tanpa menatap Yoongi dan memasukkan tangan kanan ke saku celana. "Ambil."

"Apa ini?"

"Makanya ambil dulu dan lihat." Taehyung mengangkat amplop di tangannya hingga hampir mengenai wajah Yoongi.

"Aish!" Yoongi meraih amplop dan membukanya. Segepok uang ia temukan di dalamnya. "Untuk apa kau memberiku uang?"

"Bayaranmu."

"Cih! Ini salah satu trik kalian, para orang kaya, kan? Memberi uang pada orang miskin yang membutuhkan biar terlihat dermawan. Aku tidak butuh ini." Yoongi menjulurkan amplop pada Taehyung lagi namun lelaki itu tak mengambilnya. "Ini ambil lagi."

"Kan kubilang itu untukmu."

"Aku tidak mau. Kau ambil lagi."

"Aku punya banyak. Sudah kubilang itu untukmu. Ambillah! Mau kau pakai atau buang, bukan urusanku."

Taehyung mendorong pelan bahu Yoongi agar keluar dari kamarnya.

"Pulang sana!"

Bam!

Yoongi tersentak saat pintu ditutup keras di depan mukanya.

"Dasar babon tua!" pekiknya.

---

Yoongi membuka pintu rumah makan, berharap cemas mengenai nasib keluarganya. Ia melihat Sang Ibu yang membawa nampan ke salah satu meja pelanggan dengan senyum yang senantiasa terpatri di wajahnya.

"Yoongi-ah, kau sudah pulang? Sudah makan?" tanya Sang Ibu.

"Sudah, Eomma. Di sini tidak ada masalah?"

"Tidak. Semua aman. Pengacara bernama Park Seojoon yang datang sebelumnya, menghubungi dan berkata bahwa kita bisa terus tinggal dan berjualan di sini."

"Kenapa putra keluarga Kim tidak jadi menggusur tempat ini?"

"Eomma juga tidak tahu. Pengacara itu bilang itu permintaan dari seekor babon tua dan kau akan paham, entah maksudnya apa." Nyonya Min kembali ke dapur, meninggalkan Yoongi yang termenung di tengah ruangan.

"Babon tua?" lirihnya sebelum terkekeh tak lama kemudian. "Ternyata dia masih punya perasaan."

---

Yoongi mencari-cari Taehyung selama beberapa hari namun ia tak melihatnya ataupun ketiga anggota F4 yang lain. Ia bertanya pada Yeji yang sama tak tahunya dengan orang lain.

"Barangkali mereka liburan," ujar Yeji.

"Tahun ajaran baru belum lama dimulai dan mereka sudah liburan?"

"Kan aku bilang 'barangkali'. Hanya dugaan. Seingatku dulu pernah begini dan ternyata mereka liburan di Malta."

"Bagaimana Noona bisa tahu?"

F4Where stories live. Discover now