Enam Belas

735 94 47
                                    

Taehyung menutup pintu kamar tanpa menimbulkan suara yang dapat mengganggu Yoongi. Ia menuju kamarnya dan menerima panggilan dari sekretarisnya.

"Katakan."

"Saya sudah menemukan pelakunya, Tuan. Saya baru saja mengirim rekaman CCTV serta bukti-bukti yang lain ke email Anda sekarang."

"Terima kasih, Sekretaris Jung."

Taehyung menurunkan ponsel dan melihat sebuah surel masuk. Ia membukanya dan menaikkan alis melihat foto seseorang yang mengirim foto Yoongi dan Jungkook juga menyakiti Yoongi.

"Kau akan segera menerima balasannya."

Taehyung menghubungi beberapa orang yang akan dengan sigap membantunya. Tak lupa, ia juga berbicara dengan beberapa kenalan yang dapat ia percaya dan menjelaskan situasi yang terjadi.

"Kami tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi. Kami pasti akan menangani dan memprosesnya sesuai hukum."

"Terima kasih, Sersan Park."

Taehyung merebahkan diri dan meletakkan ponsel di sampingnya. Ia memejamkan mata dan berniat beristirahat sejenak. Namun rasa lelahnya membuat lelaki itu langsung tertidur.

---

Formasi lengkap F4 berjalan di koridor sekolah dan seperti biasa, tak mengindahkan pekikan atau komentar kagum dari siapa saja yang mereka lewati. Keempat remaja tersebut terus berjalan menuju sebuah ruang kelas.

Namjoon membuka pintu dan pandangan para siswa di dalam tertuju pada mereka, bahkan seorang siswa di sudut menyemburkan minuman sangking kagetnya.

"Selamat pagi, maaf mengganggu sebentar," ujar Namjoon dengan senyum yang menonjolkan lesung pipinya. Ia bergeser untuk memberi ruang bagi Junmyeon dan Jungkook masuk. Taehyung, yang berada paling belakang, mengayunkan kaki jenjangnya dengan luwes ke arah siswa yang tadi sempat menyemburkan minuman.

"Hwang Hyunjin. Itu namamu, kan?"

"I-iya. Ada apa ya?"

"Tidak ada. Karena kau tidak penting," jawab Taehyung singkat. "Tapi katakan padaku, siapa yang menyuruhmu melakukannya?"

"Melakukan apa?"

Taehyung tersenyum sinis.

"Ah, rupanya kau memilih berpura-pura lupa. Baiklah, biar kubantu mengingatkan."

Dengan cepat, Taehyung meraih tengkuk Hyunjin dan mendorong kepalanya ke meja sekuat tenaga. Para siswa lain terkesiap melihatnya hingga tak mampu bicara.

"Sudah mulai ingat? Kalau belum, aku bisa membantumu lagi."

Hyunjin meringis. Ia merasakan perih di keningnya, pasti keningnya terluka.

"Aku....aku ti-tidak tahu yang kau bicarakan, Tae-"

Taehyung kembali menghantamkan kepala Hyunjin ke meja, tak mempedulikan nasib tengkorak kepala siswa itu.

"Jangan sebut namaku dengan mulut kotormu!" tegas Taehyung. "Pilihanmu cuma satu. Beri aku nama yang kuinginkan."

"Kalau tidak?"

Taehyung tersenyum melihat cecunguk di hadapannya mencoba bertahan.

"Kalau tidak, aku akan melemparmu dengan tanganku sendiri ke penjara. Dan kupastikan itu penjara untuk para penjahat bengis, bukan untuk anak-anak."

Taehyung menarik dasi yang Hyunjin kenakan dan mengencangkannya hingga remaja itu kesulitan bernafas.

"Lep....lepas....ak-aku....hah....."

F4حيث تعيش القصص. اكتشف الآن