Lima Belas

782 91 30
                                    

"Dokter Lee, bagaimana keadaannya?"

"Demamnya masih cukup tinggi, Taehyung-ssi. Kemungkinan karena luka di perutnya. Ada infeksi karena sepertinya tidak langsung diobati dan terkena kotoran. Sudah dibersihkan dan kalau sudah bangun, harus minum antibiotiknya."

Dr.Lee memotong perban yang sekarang melilit tangan kanan Taehyung, bagian yang paling parah karena beberapa pecahan dan serpihan kaca menancap di kulitnya.

"Taehyung-ssi, kau juga perlu memperhatikan lukamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taehyung-ssi, kau juga perlu memperhatikan lukamu. Pastikan selalu bersih dan ganti perbannya beberapa jam sekali. Jangan dibiarkan terbuka. Dan minum obatnya." Dokter keluarga yang sudah beberapa tahun melayani keluarga Taehyung itu berkata dengan wajah datar khasnya. "Saya permisi."

"Terima kasih, Dr.Lee. Maaf, saya tidak bisa mengantar sampai ke luar."

"Tidak apa-apa. Istirahatlah."

Sora mengantar Dr.Lee ke luar dan membiarkan ketiga sahabat Taehyung plus Jimin memasuki ruang tidur Taehyung yang sudah dibersihkan.

"Kau gila ya?" Namjoon berujar sambil berkacak pinggang. "Apa kau mau mati?"

"Sudah, biarkan Tae Hyung istirahat dulu. Sesudahnya, kita larang saja dia bertemu Yoongi. Itu hukuman yang pas untuknya," sambung Jungkook yang dihadiahi pelototan dari Taehyung.

"Sip! Aku setuju. Biar dia tersiksa." Junmyeon bertepuk tangan.

"Terserah! Aku tidak akan mendengarkan kalian."

Namjoon, Junmyeon, dan Jungkook terkekeh. Taehyung akhirnya bergabung meskipun hanya dengan dengusan kecil.

"Maaf mengganggu kalian. Aku akan ke kamar. Selamat istirahat, Taehyung-ah." Jimin menyela ragu-ragu kemudian memilih keluar dari kamar.

Namjoon dan Junmyeon menyikut rusuk kanan dan kiri Jungkook.

"Aduh! Kenapa sih, Hyung?"

"Kau bodoh atau apa? Kejar dia!"

"Biarkan saja. Kali ini, aku ingin dia yang memperjuangkanku."

"Yakin tidak menyesal? Bagaimana kalau Jimin Hyung memutuskan tetap bersama Taehyung atau mungkin memilih orang lain? Kau tahu kan orang tuanya seperti apa? Gagal satu, tinggalkan, dan cari yang lain."

Jungkook tampak mulai ragu.

"Kook, tidak usah kuatir. Aku tidak akan meneruskan pertunangan bodoh ini." Taehyung menerangkan. "Satu lagi, kurasa Jimin Hyung sebenarnya menyukaimu. Kau hanya perlu membuka matanya."

"Apa perlu Eomma melebarkan matanya? Gratis di klinik milik Eomma," gurau Junmyeon mengingat Sang Ibu yang bekerja sebagai dokter bedah plastik.

"Gratis? Kalian sudah tidak butuh uang? Wow, mulia sekali!"

"Tentu saja. Semua orang di keluargaku sangat mulia. Apa kau baru tahu?"

"Dasar sombong!"

Taehyung tidak ikut bergurau bersama ketiga temannya. Ia memutuskan keluar dari kamar dan melihat keadaan Yoongi namun justru bertemu dengan Sora yang baru keluar dari kamar neneknya.

F4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang