49. Higashino's New Mem

326 50 34
                                    

Spesial hari ini, Sean-Favo bakal nyapa kalian tiga kali sehari😘 kayak minum obat, hehe😆🤗

Sudah siap? Oke, selamat membaca!🥳

🦩🦩🦩

Hari ini adalah jadwal pemeriksaan kesehatan Ans dan Sen.

Di halaman belakang sudah ada Axelsen, sedang berbincang dengan petugas yang bertanggung jawab atas kesehatan Ans dan Sen.

Flavio kembali dari dapur bersama seorang pekerja. Mengantar minum dan beberapa camilan.

Namun sebelum melangkah lebih dekat, indra pendengaran tajamnya menangkap suara-suara mencurigakan.

Suara percakapan antara Ax dan bapak petugas. Flavio bersembunyi di balik pohon untuk menguping.

"Ans beneran sudah hamil kan, Pak?"

"Sudah, Mas. Ans sudah mengandung dua hari sebelum diantar ke sini."

"Bagus bagus. Nanti kalau Flavio nanya usia kandungannya, Bapak jawab- "

"Oooh, jadi Ans udah hamil sebelum diantar kesini?"

Ketahuan!

Flavio dengan emosinya yang meluap langsung memotong perbincangan mereka.

Cengiran Ax melebar melihat pelototan tajam Flavio. "Favo- "

"Cepet bilang, anak siapa yang dikandung Ans?"

"I- itu bener anak Ans sama Sen. Sumpah, Fav!" Ax mengangkat dua jarinya.

Flavio melirik bapak petugas, meminta penjelasan.

Namun si bapak petugas hanya tersenyum, "kesehatan Ans sama Sen bagus, Mbak. Untuk urusan lainnya ... kalian selesaikan sendiri. Bapak permisi." pamitnya.

Sedangkan Ax ketar-ketir. Sekutunya berkhianat dan malah menyerahkannya sebagai tumbal hidup-hidup.

"Favo, Sayang ... "

"Apanya yang sayang sayang?"

"Iya deh ngaku salah," aku Ax dengan kedua tangan menjewer telinganya sendiri secara menyilang.

Flavio menahan senyum, "untung aku baik. Taruhannya diganti deh," katanya.

Mata Ax berbinar, "diganti gimana?"

"Mm, kalau anak Ans kembar- "

"Gimana ceritanya hewan bertelur bisa punya anak kembar, Favo?"

"Ya berarti dalam satu telur harus ada dua baby flamingo!"

"Astaga," Ax mengurut pelipisnya.

"Atau kalo gak, Ans harus bertelur sebelum Kak Jess lahiran. Gimana?"

"Kak Jess udah hamil tua, Ans kan baru mulai."

"Bodo amat! Siapa suruh bohong?"

Ax mendekat, memeluk Flavio dari belakang, mengunci pergerakan gadis itu. "Ganti apapun syaratnya asal yang masuk akal."

Flavio melotot, langsung memukul tangan Ax yang melilit perutnya. "Maksud kamu syarat aku gak masuk akal?"

"Sayang Favo banyak banyak," Ax menduselkan kepalanya di bahu Flavio.

"Dasar!" maki Flavio, namun tak urung bibirnya tetap tersenyum. "Kalo gitu kamu harus mau aku manfaatin."

"Oke. Kamu punya sisa waktu seumur hidup untuk manfaatin aku."

Blush!

Bunga-bunga cinta bermekaran.

Ax mendongak, menengok Flavio dari belakang, "baper gak?"

Sweet IndependentWhere stories live. Discover now