14. Japa(nge)nese Dinner

539 129 99
                                    

Ax berinisiatif mengantar Flavio pulang daripada gadis itu semakin kesal karena terus di roasting oleh Fara. Dan beruntung, Flavio tidak menolak.

"Kita mampir makan dulu mau?" Tawar Ax.

"Boleh."

Ax menghentikan mobilnya setelah sampai di depan sebuah restauran Jepang. Lelaki itu menempatkan mobil dengan arahan tukang parkir.

Ax membuka pintu, turun, lalu memutari mobil berniat membukakan pintu untuk Flavio.

"Apa?" Galak Flavio ketika menyadari Ax lagi-lagi ingin membukakannya pintu.

"Sopir aja gak gue bolehin buka pintu, Ax. Lupa?"

Ax dejavu. "Oke, mungkin lain kali gue harus lebih cepat,"

Flavio menurunkan kacamata hitam yang ia pakai. Membuka mata lebar-lebar membaca nama restauran di depannya.

Ax mengajaknya kesini? Seriously? Lelaki itu sengaja atau bagaimana?

"Ayo masuk."

Flavio diam saja, ia berpikir mungkin Ax tidak sadar kemana lelaki itu membawanya.

Hingga Flavio mengangguk, mendahului langkah Ax yang terhenti karena mempersilahkan ia masuk lebih dulu.

Saat memasuki pintu, semua pelayan berdiri seakan menyambut kedatangan tamu besar. Flavio menjetikkan jari, dan semua pelayan kembali dengan kesibukannya masing-masing.

Di sini Ax yang di buat bingung. Lelaki itu bahkan melongo ketika dua orang pelayan menghampiri ia dan Flavio, mempersilahkan keduanya masuk ke sebuah ruangan cukup luas yang berisi meja panjang dengan enam buah kursi.

Ruang VVIP.

Tak lama kemudian, empat pelayan berseragam rapih masuk. Dengan gaya jalan yang khas, membawa nampan-nampan besar penuh hidangan.

Semua di tata apik di atas meja panjang tersebut. Ax memandang Flavio, meminta penjelasan.

Flavio kembali menjentikkan jari, memberi isyarat agar semua pelayan keluar.

"Bisa jelasin ke gue, Flavio?"

"Harusnya gue yang minta penjelasan." Jawab Flavio santai. Gadis itu lalu menyerahkan sebuah tab menu yang memperlihatkan nama restauran.

Ax membacanya. Dan saat itu barulah ia sadar akan hal yang sangat memalukan ini.

"Higashino Japanese Resto." Ucap Flavio memberitahu.

Ax menepuk jidat bodoh. "Flavio... sumpah gue gak tau kalo ini restoran Higashino."

"Hm."

Sungguh! Ax malu semalu-malunya. Bagaimana bisa ia mengajak gadis ini makan di restorannya sendiri? Kalau seperti ini kan kesannya Ax yang meminta traktir?!

"Fla-"

"Makan, Ax. It's oke."

Mana Flavio menerima-menerima saja.

"Gue beneran gak tau, Flavio. Sori."

"Gak papa. Hitung-hitung ini rasa terima kasih gue buat saran lo tadi." Kedengarannya manis. Tapi Flavio mengatakannya sambil sibuk dengan berbagai makanan khas negaranya yang telah terhidang di meja.

Tanpa menatap Ax. Kan jadi kecut.

Flavio mulai mengambil daging mentah untuk ia celupkan ke kecap asin, tak lupa dengan menambahkan sejenis irisan jahe agar lebih nikmat.

Flavio mulai mengambil daging mentah untuk ia celupkan ke kecap asin, tak lupa dengan menambahkan sejenis irisan jahe agar lebih nikmat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sweet IndependentWhere stories live. Discover now