16. Viral

539 141 91
                                    

"Ya Kakak mana tau kalo bakal gini jadinya," Jesselyn membela diri ketika di omeli adik iparnya.

"Nyebelin tau gak?!"

"Tau,"

Flavio berdecak, menyilangkan kedua tangan di dada.

Semalam, setelah menjelajah media soial yang penuh kehebohan tentang siapa dirinya, Flavio memilih masuk kamar untuk tidur. Mengistirahatkan fisik dan batin.

Lalu paginya, saat bahkan dirinya baru saja membuka mata, Fara langsung berceloteh panjang lebar membicarakan berita yang semakin liar.

Bahkan sudah banyak akun gosip yang mengunggah videonya saat bernyanyi di Xelse Cafe. Saat ia duduk di meja khusus di sudut kafe, saat ia menikmati matcha smoothie-nya, saat Ax mengganggunya...

Astaga, mereka dapat darimana?

Bahkan beberapa gambar saat Flavio mengganti ban mobil di parkiran kantor saat itu pun tersebar!

Ck, Flavio menarik napas panjang. Gadis itu tau pasti banyak oknum yang mengambil kesempatan ini, memanfaatkan dirinya agar lapak mereka ramai. Huh, dasar.

"Yaudah lah, Vi. Asal beritanya gak macem-macem aja. Bahkan mereka cenderung muji lo." Hibur Fara.

"Jangan terlalu suka pujian, Fara. Banyak nyamuk mati karena tepuk tangan." Tajam Flavio. Membuat nyali Fara menciut.

Jesselyn yang duduk di samping kedua sahabat itu mendengarkan sambil terkekeh. Adik iparnya memang aneh. Terkenal malah gusar.

"Pagi, Dek." Edgar yang baru saja menuruni anak tangga menyapa Flavio.

"Cuma Vio yang di sapa?" Sungut sang istri.

Edgar menyunggingkan senyum, mencium pelipis sang istri, "kamu udah yang pertama tadi." Jawabnya lalu duduk di kursi yang berseberangan.

Setelahnya, Tuan dan Nyonya Higashino ikut bergabung. Duduk di kursi masing-masing setelah saling memberi sapaan.

Mama Fani mengoleskan selai pada roti untuk suaminya. Sesaat mengamati Flavio yang menusuk-nusuk sarapannya tanpa gairah. Wajah anak gadisnya itu tertekuk masam.

"Ada apa dengan wajahmu, Sayang?" Tanya Mama Fani basa-basi. Beliau tau apa yang menyebabkan mood putrinya buruk pagi ini.

Pertanyaan Mama Fani membuat atensi semua yang ada di meja makan fokus pada Flavio. Menunggu jawaban princess mereka.

Flavio meletakkan garpunya asal. "Pa," panggilnya untuk Papa Yugo tanpa menjawab pertanyaan Mama Fani.

"Sampai segitunya kamu tidak mau orang-orang tau kamu putri Papa?"

"Paaa, bukan gitu maksud Vio."

"Terus gimana maksudnya?" Tanggap Mama Fani sabar setelah sempat di acuhkan.

"Habis ini pasti banyak kamera yang ngejar-ngejar Vio, Pa, Ma."

"Bukannya kamu sudah biasa di depan kamera?"

"Justru karena Vio udah biasa di depan kamera, Vio takutnya setelah ini orang lain gak kebagian kamera lagi karena udah fokus ke Vio semua."

Aish, ternyata Flavio tetaplah Flavio. Gadis dengan kepercayaaan diri di atas rata-rata.

"Sok ngartis lo," Fara melempar daun selada dari sandwich-nya.

Beruntung Flavio sigap menangkis, hingga daun itu sudah lebih dulu jatuh sebelum mengenai wajahnya.

"Kebiasaan nyampah lo, Far." Flavio memungut daun selada yang jatuh, lalu tanpa pikir panjang meletakkannya di piring Fara.

"Vioo, daunnya udah kotor kenapa lo balikin ke piring gue lagi?!"

Sweet IndependentWhere stories live. Discover now