37. The Real Winner

378 64 59
                                    

Double up, dong! Xixi😄

Pertama kali loh ini😂

Bantu tandain typo ya😗 dan selamat membaca❣

🦩🦩🦩

Axelsen kira penampilan Flavio saat dinner kala itu sudah yang paling paripurna, ternyata tidak. Flavio hari ini sama cantiknya walau memakai dress beda tema.

Tapi jika disuruh memilih mana yang lebih cantik ... ya Ax mana bisa? Wajah kusut Flavio setiap pulang dari kantor saja Ax terpesona.

"Hei, kedip." tegur Flavio menyadari mulut Ax yang terbuka saat melihatnya keluar rumah.

Ax gelagapan, malu juga ia ketahuan. "Be- berangkat sekarang?"

"Ayo."

Ax dan Flavio menaiki mobil menuju kafe tempat acara lomba tarik suara diadakan.

Di sana sangat ramai. Muda-mudi yang juga peserta lomba tampil tampan dan cantik. Teman-teman serta pendukung mereka berdatangan, yang hanya sebatas ikut meramaikan pun banyak sekali.

"Kayaknya Xelse Cafe sesekali harus adain event begini," gumam Ax saat berjalan bersama Flavio dengan tangan gadis itu yang nangkring cantik di lengan kekarnya.

"Kalo Xelse Cafe ada event gini, harus gue yang menang!"

Ax terkekeh, "kamu gak boleh ikut."

"Loh, kenapa?"

"Event-nya cuma buat cewek-cewek bumi, bukan bidadari."

Aih, Axelsen ini pandai sekali membuat jantung Flavio jumpalitan. Meski satu pukulan mendarat sempurna di bahu lebar Ax, tetap saja si pelaku tersenyum malu.

Dasar perempuan!

"Vio! Bos Ax!"

"PCR! Mamen!"

Suara cempreng Fara dan Teo terdengar begitu nyaring memecah kafe yang bising. Keduanya berlari mendekat  ke arah Flavio dan Ax.

"Parah parah parah. Cakep bener emang sahabat gue satu ini," celetuk Fara memuji.

Flavio dengan PD sekali mengibaskan rambut, seolah menegaskan bahwa dirinya memang sangat cantik. Ax geleng-geleng kepala dengan kekehan.

"Itu bukannya Zea sama Lily?" ucap Teo.

Mereka kompak menoleh dan benar mendapati keberadaan Zea bersama Lily. Dua gadis Inggris itu juga sepertinya sadar, mereka mendekat, menyapa.

"Jadi Zea juga ikut?" tanya Fara.

Zea mengangguk, tak lupa dengan senyum. Bibir bawah Fara maju beberapa centi, kepalanya manggut-manggut.

Bisa nyanyi juga? Begitulah kata batinnya.

Sedangkan Ax dibuat ketar-ketir. Ax sangat tahu kemampuan menyanyi Zea walau Ax jelas lebih suka cara menyanyi Flavio.

Apapun hasilnya, semoga Flavio beneran bisa lapang dada.

Tepat setelah keresahan Ax dalam hati usai, sang pemandu acara membuka event ini. Semua yang datang dipersilakan duduk.

Para peserta juga duduk di tempat khusus yang telah disediakan.

"Gue ke sana dulu," pamit Flavio.

Ax berat hati melepas genggaman tangannya, "nothing to lose?"

"Of course!" jawab Flavio yakin. Gadis itu menepuk punggung tangan Ax dua kali, meyakinkan lelaki itu sebelum akhirnya melepas tautan tangan mereka.

Sweet IndependentWhere stories live. Discover now