[38] CAMPING?

1K 42 2
                                    


Bruk

Arderas spontan menangkap tubuh Dara yang udah mulai tumbang. Mau melek aja udah gak bisa tuh anak. Seragam Dara udah lepek gara-gara keringatnya doang.

Eras beralih menggendong Dara ala bridal style sambil lari menuju UKS.

Sesampainya di UKS, tidak ada seorangpun petugas UKS disana. Perlahan Arderas membaringkan tubuh Dara diatas ranjang yang tersedia. Detik selanjutnya, Eras cuma diem merhatiin Dara yang lagi pingsan. Sambil tuh anak gigitin bibir bagian bawahnya.

"Oh iya, google!"

Cara mengatasi orang pingsan

ㅡㅡㅡ

Hampir 5 menit Eras nungguin Dara bangun. Rasanya makin cemas.

"Apa gue hubungin dokter aja, ya?"

Baru juga si Eras otw ngehubungin ambulance, terdengar rintihan gadis itu yang perlahan membuka matanya. Langsung deh tuh anak masukin handphonenya lagi ke dalam kantong celana.

"Gue dimana?" Dara berusaha untuk duduk perlahan.

"UKS."

"UKS?"

"Lo pingsan."

"Pingsan?"

Arderas mengangguk gemas.

"Pusing?"

"Sedikit ...," rintih Dara.

"Minum dulu," Eras menyodorkan segelas air hangat.

"Makasih."

Dara beranjak turun kemudian menenteng sepatunya, yang tadi sempat dilepas sama Arderas.

"Mau kemana?"

"Ke kelas lah ogeb!"

"Ngapain? Bentar lagi juga bel istirahat."

Kringggg

The first break begins ...

"Tuh, kan."

"Hmm."

"Kantin yuk," ajak Eras.

"Hah?"

"Lo belum makan dari pagi," lanjutnya.

"Tadi kan telat, boro-boro mikirin sarapan!"

"Iya makanya ayo makan," ulang Eras.

"Sabar dong, gak liat gue lagi pake sepatu?"

Tak sengaja melihat sepatu yang dipakai Dara. Tampilannya memang masih bagus, tapi gadis itu kesulitan memakainya.

"Sepatu lo udah sempit gitu masih dipake," kata Eras.

"Tanggung, tahun depan lulus."

Dari dulu selalu itu yang ia katakan, padahal itu sepatu udah dari zaman Dara SMP kelas satu. Masih aja dipake sampai sekarang. Udah ditawarin beli sepatu baru, tapi selalu nolak.

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang