[15] SEPAKAT

1.4K 59 12
                                    

Klik icon bintang di
pojok kiri bawah dulu, kuy!
Komennya jgn lupa juga 😱

Hehe, thank you💜
Udah, yuk lanjut baca~




Stres. Dara berharap papanya segera pulang dan memberitahukan sisi gelap anak sahabatnya alias Om Jeffry. Kenapa gak lewat aplikasi obrolan? Karena menurutnya lebih enak ngomong langsung kalo soal ini.





Di markas Carventous.

Seperti biasa Jigar sedang bermain game bersama Arka. Bedanya, Jigar teriak-teriakan histeris alias gak bisa diem. Kalau Arka sih kalem. Kalau Jeandra, cowok itu sibuk dengan dunianya sendiri.
Daritadi cuma mantengin layar Handphonenya.

Kriett

Suara pintu terbuka, cowok dengan jabatan ketua itu melempar bebas jaket berlambang Carventous hingga mendarat tepat di kepala Jigar dan menutupi seluruh wajahnya.

"Eh, buset! Apanih?!"

"EMAKKK! JIGAR BUTA!!"

Slepetttt

"Anjing," latah Jigar sambil mengusap-ngusap mulutnya yang barusan di-slepet oleh Arka.

"Anjang, anjing, anjang, anjing. Muka lo ketutupan jaket bukan buta!" sentak Arka sambil menyingkirkan jaket milik Eras.

"Gue dijodohin," ujar Arderas.

Jeandra reflek menoleh tajam usai mendengar ungkapan tersebut. Disusul Arka dan Jigar ikut duduk di sebelahnya.

"Lo serius?" tanya Jeandra penasaran. Bahkan cowok itu langsung berhenti memainkan Handphonenya.

"Terus lo terima?" tanya Jigar sambil menopang kedua pipinya. Menanti jawaban resmi.

"Awalnya sih gue nolak, tapi mau gimanapun dan  mau pake cara apapun buat batalin keputusan bokap gue, gak akan bisa. Bokap gue terlalu keras." Gerutu Arderas.

"Coba rendem pake air anget, siapa tau jadi lembek." Usul Jigar yang langsung ditempeleng oleh Arka.

"Emang siapa yang mau dijodohin sama lo?" tanya Jeandra lagi.

"Cewek."

Jeandra menghela napas kasar. "Iya gue tau cewek, Ras. Ya ceweknya siapa?"

"Anak kelas 11, satu sekolah sama kita."

"Really??" Jigar sungguh penasaran bukan main.

"Bentar, jangan-jangan yang diciduk sama admin akun Twitter sekolah itu ..."

"Iya, itu gue, bener. Sama calon gue." Ucap Arderas membenarkan.

"Yaudah kasih tau dong, siapa calon lo? Buahahahaha ini pertanda lo harus melepas gelar playboy lo. Makanya dikasih bini." Desak Jigar.

"Kepo banget anjing, nanti juga tau."

"Ya mau tau sekarang!"

Arderas melihat tatapan ketiga sahabatnya yang kompak menatap beku ke arahnya. "Hah ... iya, iya gue kasih tau."

"Siapa?"

ARDERAS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang