duos introitus

163 19 0
                                    

"Disebut ngeraga Sukma. Dalam bahasa kerennya juga dikenal dengan istilah out of body," Flo menyimak dengan seksama tanpa menyela sedikitpun. "Maksud disini telah dijelaskan bahwa setiap Roh tentu saja bisa kembali kepada tubuhnya secara otomatis, dalam tanda kutip 'jika tidak ada entitas asing yang sengaja membuatnya agar tetap berada di sana,'" lanjut mbak Nilam memaparkan.

Gadis itu menegakkan tubuhnya yang semula sedikit membungkuk dengan tangan bertumpu pada sebuah meja. Sejenak, ia mencoba berpikir tentang yang barusan dia dengar. "Entitas asing?" Gumamnya menelaah dengan rasa penasaran. Kalimat yang dia dengar ini seakan tak biasa ditelinga, lumayan asing akan tetapi entah apa yang membuatnya berkesimpulan demikian. Dia menjadi semakin tertarik untuk menyimak lebih banyak lagi.

Mbak Nilam kemudian membalikkan beberapa halaman pada buku dihadapan Flo. Gadis itu pun mengikuti arah pandang yang ditunjuk oleh wanita tersebut dengan teliti, seolah tak ingin melewatkan sesuatu pun yang tengah dilakukan mbak Nilam. Sebuah gambar ilustrasi berwarna hitam putih yang memancarkan kepulan asap dengan beragam bentuk abstrak menjadi objek pertama yang ditangkap indera penglihatannya. Sesaat setelahnya, ia lantas memusatkan atensinya kepada lawan bicaranya kala mendengar mbak Nilam yang kembali membuka suara.

"Umpamakan sosok jahat yang mengincar jiwa." Dia meletakkan jari telunjuknya ke atas gambar ilustrasi. Flo masih diam memperhatikan. "Merekalah yang bertindak membuat roh tidak bisa kembali lagi pada tubuh yang semestinya. Mereka akan melakukan berbagai macam cara demi mengecoh serta menyesatkan para targetnya. Mereka selalu mengincar jiwa-jiwa untuk ditarik ke alamnya sebagai tahanan, sedangkan tubuh yang ditinggalkan oleh jiwa tersebut perlahan-lahan akan mati fungsi dengan sendirinya. Dengan kata lain_"

"Meninggal dunia," Flo menyeletuk dengan raut penuh keraguan.

Mbak Nilam mengangguk pelan pertanda bahwa ia membenarkan hal tersebut. Flo menelan ludah dengan susah payah guna menutupi kegugupannya yang mendadak mendera tatkala melihat gerakan kepala didepannya. Sulit dipercaya. Rasanya sekarang tenggorokannya seperti tercekat usai mendengarkan penjelasan barusan. Berarti, selama ini dia memang telah menghadapi ambang kematian berkali-kali tanpa bisa dia sadari sepenuhnya. Segala halang rintang yang menerpa di alam bawah sadarnya rupanya sebuah tipu muslihat dari entitas asing yang ingin menahan jiwanya.

Pantas saja banyak sekali tantangan yang menghalangi perjalannya ketika di alam mimpi. Beragam sosok makhluk astral yang muncul itu mungkin bukan pula sebuah kebetulan. Arwah yang selalu datang kepadanya juga mungkin bukan sembarang arwah yang meminta tolong. Mungkin juga diantara para arwah itu salah satunya merupakan perwujudan makhluk jahat yang mengincar jiwanya. Begitu banyak kemungkinan yang membuat dia bergidik sendiri bahkan walaupun hanya memikirkannya.  Tapi seperti apa kiranya bentuk asli si makhluk yang menginginkannya tersebut? Apa jangan-jangan peri itu?

Kematian memang bukanlah hal yang paling ditakutkan gadis itu. Setiap dia bermimpi, dia sudah lebih dahulu membayangkan kenyataan terburuknya. Dengan kata lain, Flo sudah siap jikalaupun hari itu menjadi hari terakhirnya di dunia. Flo bahkan dengan sukarela pergi menghadap sang pencipta jika memang telah sampai waktunnya, sebab dia pun mengaku capek menghadapi perjalanan hidupnya sendiri yang begitu memusingkan. Akan tetapi entah kenapa pemikirannya tiba-tiba berbeda untuk kali ini. Flo tidak menginginkan akhir perjalanan hidup yang menyesatkan karena akan sama tersiksanya dengan penyakit yang dideritanya.  Kalau jiwanya ditahan pasti nasibnya akan lebih buruk.

Penuturan mbak Nilam mencuatkan sedikit demi sedikit rasa takut yang selama ini dipendamnya. Flo jadi was-was tatkala membayangkan ulang kejadian yang selama ini mengancam nyawanya. Akankah ada jalan keluar? Flo berharap ada. Dengan satu titik terang yang hendak dia sampaikan berikutnya, semoga saja mbak Nilam bisa membantunya. Walaupun kecil kemungkinan, tapi harapan tidak pernah dia abaikan. Flo ingin terbebas secepatnya dari kutukan ini.

Sleeping beauty {END}Where stories live. Discover now