nenek sihir

186 23 0
                                    

"Seriusan, lo mau ngejodohin gue sama kak Genta?" Hanna tak berhenti bersuara dengan senyum mengembang sempurna usai mengucapkan kalimat barusan dengan tampang tak tahu malu meski didengar langsung oleh si empunya nama. "sumpah, awalnya gue kira lo sama kak Genta_"

"Perubahan rencana," celetuk Flo membuat Genta menolehkan wajahnya kesamping, lengkap dengan raut bertanya. "Kayaknya lebih baik kalau lo nggak usah ikut deh, Han," lanjutnya jengah mendengar celotehan sang sahabat yang mengusik gendang telinganya sedari tadi.

Hanna menatap dramatis pada sahabatnya yang duduk di kursi depan tersebut. "Flo, kok begitu sih. Kan lo sendiri yang bilang mau ngenalin gue sama_" ucapnya sengaja dia gantung sembari melirik ke arah Genta yang ada di balik kemudi. Ya walaupun sebenarnya dia juga kaget ketika mengetahui orang itu adalah Genta tapi pikirnya nggak masalah lah. Laki-laki itu memang masuk dalam jajaran list pria rupawan idaman hatinya.

"Emang lo belum kenal sama kak Genta?" hardiknya setengah ngegas.

Hanna hanya bisa mencebikkan bibirnya. "udah, udah kenal," ucapnya dengan wajah lesu. Sedetik kemudian, gadis itu kembali merubah raut mukanya seakan kaget bak baru menyadari sesuatu. Keningnya mengerut pertanda sedang berpikir. "Wait, apa lagi maksud omongannya kali ini?" Gumamnya dalam hati sambil menaikkan sebelah alisnya, menatap Flo yang juga tengah memperhatikannya. "Bukan dia?" tunjuknya kemudian pada Genta.

Flo menggelengkan kepalanya singkat. "Sekarang lo duduk yang tenang dan nggak usah banyak omong. Nanti gue ajak ketemu sama cowoknya," jelasnya kemudian.

Wajah yang semula keheranan seketika langsung berubah ceria dengan mata berbinar sempurna mendengar kelanjutan ucapan Flo yang seolah kembali membangkitkan sifat aslinya. "Seriusan? Jadi kita beneran mau ketemu_ Oke, gue diem." Hanna langsung membentuk resleting guna menutup mulutnya setelah mendapat kecaman dari manik mata sahabatnya tersebut. Dia tidak akan berkomentar lagi untuk sesaat atau bisa-bisa nanti Flo mengusirnya dari mobil. Baiklah, Hanna akan diam mengikuti jalan main cewek itu.

Sementara Genta yang sedari tadi hanya menjadi penyimak nampak mengulum senyum mendengarkan celotehan keduanya. Lucu sekali sekaligus menyeramkan. Tidak mengherankan mengapa Felix berkata kalau adiknya memang mirip seperti singa betina kelaparan kalau sedang marah dan persis psikopat kalau bertutur kata. Dia memang bukan orang yang ramah tapi itu tidaklah buruk. Sebab dibalik itu semua masih terlihat setidaknya tanda-tanda kebaikan dari sikapnya.

"Langsung ke alamat yang gue kirim aja. Sebelumnya, maaf udah ngerepotin, kak," ucap Flo tersenyum sungkan pada kakak seniornya itu.

"Santai aja. Lagian kan gue emang udah janji bakalan selalu bersedia kapanpun lo butuh bantuan," sahut Genta dengan tulus.

Flo tahu itu, hanya saja rasanya terlalu sungkan jika hanya untuk balas budi. Sejujurnya, dia pun tidak mengharapkan timbal balik atas apapun perbuatan baik yang dia lakukan. Semuanya ikhlas tanpa pamrih, akan tetapi untuk sekarang dia benar-benar mengharapkan uluran tangan. Karena dirasa rencananya kali ini membutuhkan beberapa orang yang bisa menemaninya. Setidaknya untuk mengelabui kedua orang tua beserta kakak-kakaknya yang overprotective.

Oh iya, satu kemajuan baginya, dikarenakan ini untuk pertama kalinya gadis tersebut meminta bantuan kepada orang yang baru dikenalnya. Sekilas, Flo bisa menyimpulkan bagaimana sifat laki-laki disampingnya ini. Genta adalah orang yang jujur dan bertanggungjawab serta mampu menepati janji. Bagi jiwa sosial pemula seperti Flo, itu adalah sebuah harta karun berharga yang mampu berperan andil dalam menumbuhkan rasa percaya dirinya. Beruntung dia mendapatkan kesan positif dari awal interaksi sosialnya tersebut.

"By the way, lo beneran nggak ngomong ke Felix mau pergi sama gue?" tanya Genta memastikan.

Hanna yang semula menyandarkan kepalanya di kursi pun lantas terbangun dan segera memajukan tubuhnya untuk ikut bersuara. "Jadi tadi lo sembunyi dari kak Felix untuk kabur sama kak Genta? Terus sekarang ngapain ngajak-ngajak gue?" cerocosnya meminta jawaban sebab Flo tidak mengatakan apapun dari tadi perihal itu.

Sleeping beauty {END}Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin