"Iya, toh masih ada Arya yang nemenin bapak sama ibu di rumah." Ah iya, adiknya yang baru memasuki jenjang pendidikan SMA itu pasti sudah cukup dewasa menjaga kedua orang tuanya di rumah.

Lagi-lagi Meta memasang wajah bingung,"Kamu lagi deket sama Bima?" Kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu? dan se-ingatnya dia tidak pernah bercerita sedang dekat dengan siapa.

"Temen biasa bu, kan kemarin satu SMA sama kampus, jadi sempet ketemu lagi pas sosialisasi kampus di SMA."  Bima di kampung ini hanya ada satu, temannya sejak SMA dan sebenarnya memang tidak ada kedekatan khusus menurut Meta.

"Yaudah deh, bagus." Si ibu ini suka aneh sekali, tiba-tiba memberi pertanyaan random dan sekarang pergi meninggalkan Meta sendiri di ruang tamu.

'Kenapa sih?'

Dan pertanyaan di otak Meta saat itu akhirnya terjawab ketika temannya yang datang ke rumah untuk mengambil pesanan kue menanyakan sesuatu.

Bukanya langsung pulang, gadis di hadapan Meta itu malah memulai gosip di pagi hari,"Eh kamu jadi omongan satu kampung tau?" 

"Lah kenapa?" Perasaan dirinya tidak pernah berulah, setiap hari hanya di rumah memasak kue dan desert kalaupun keluar hanya membeli bahan atau sesekali berkegiatan di kebun samping rumah.

"Hem, dari gelagatmu yang santai aja udah aku tebak pasti nggak tau." Meta berdecak, lama sekali basa-basinya.

"Apa sih?" Demi apapun semenjak dulu dia hanya pulang dan pergi sekolah juga kuliah, lalu setelah lulus beberapa bulan lalu semakin jarang keluar.

Nilna -gadis yang bersama Meta- menepuk bahu Meta,"Itu banyak yang bilang kamu ngerebut Bima dari Mery."

Mak deg mak tratap, ngerebut? "Loh? ngerebut apa?"

"Pokoknya katanya kamu masih deket sama Bima sedangkan si Bima mau tunangan sama Mery." Nilna mengusap bahu Meta supaya tenang, wajah temannya terlihat kaget.

Demi apapun, bahkan mereka jarang sekali bertukar pesan, dan saling simpan nomor kontak karena teman lama saja, kalau mereka sebatas penonton story whatsapp lalu titik merebut nya dari mana?

Belum lagi budhe dan buleknya yang datang ke rumah di sore hari,"Ngalah aja mbak Meta, Mery sama mas Bima kan sama-sama anak orang terpandang di desa, yang namanya jodoh kalau bisa yang setara."

Meta menggaruk tengkuknya bingung, bukan masalah setara, masalahnya adalah dia sama sekali tidak merasa dekat dengan Bima seperti yang di bicarakan,"Duh bude, sebenarnya Meta nggak tau apa-apa."

"Nggak tau mas Bima dan Mery di jodohkan dan mau tunangan?" Itu juga sih, tetapi pointnya bukan itu.

"Nggak tau kenapa Meta di bilang deket sama Bima, padahal chat saja terakhir satu tahun lalu kebutuhan kuliah." Ketiga orang di ruang tamu, termasuk ibu Meta pun sama bingungnya, entah dari mana sumber gosip yang bahkan jauh sekali dari  kenyataan.

"Makanya kamu ke luar kota aja nggak apa-apa, daripada denger omongan orang." Sekarang alasan orang tuanya memberi keputusan sudah jelas, 

"Duh budhe aja ikut sakit hati denger omongan-omongan warga." Meta lagi-lagi menghela nafas, memang kejadian ini cukup mengesalkan, Meta masih bisa baik-baik saja tetapi nama orang tuanya pasti terseret sekarang.

Sebuah notifikasi  chat memasuki smartphone Meta, dan membuat gadis itu tersenyum sinis

 Bima

Maaf ya Meta kalau apa yang terdengar di telinga kamu dan keluarga pasti mengganggu, aku yang bakal lurusin semua ke warga nanti🙏🏼

Sekali lagi aku minta maaf🙏🏼

iy

Lelaki itu harus benar-benar membersihkan namanya, dengan meminta maaf berarti lelaki itu tau betul akar masalahnya dan menyesali yang terjadi. Tetapi tetap saja rasanya begitu menyebalkan apalagi ketika tau penyebab dari semuanya adalah perasaan Bima terhadap Meta, pantas saja beberapa kali berpapasan dengan Mery wajah gadis itu tampak tidak menyenangkan.

Dan Meta dengar tahun kemarin Bima dengan Mery melakukan prosesi pernikahan, dan tahun ini akan segera melahirkan anak pertama. Sama seperti saat memutuskan pergi, Meta harus siap menghadapi apa yang akan terjadi nanti.

Bersambung...
Gimana first impresion ke cerita ini? lanjut gak nih?
Untuk visual belum nemu siapa yang cocok nih, dan judul pun masih ragu wkwk tapi dah kangen nulis huhuuu
Salam

Kuncup Peony 🌷

Flower Romance [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang