Chapter 43

739 20 0
                                    

Tolong usahain follow akun aku yaa, kalau ga juga votee.

Happy Reading
_____________________

Rafael berdiam diri dibalkon kamarnya, ia sudah mengunci pintu kamarnya selama dua jam. Ia tidak ingin diganggu oleh perempuan murahan yang berada dibawah.

Berbeda diruang tengah, perempuan tersebut sedari tadi uring uringan tidak jelas, ia menunggu Rafael turun namun  tidak turun turun.

Fani dan Renata sibuk berdua tidak menemani wanita itu, mereka membiarkan wanita itu duduk sendiri saja diruang tamu.

"Rafael kok lama sih, masa gue susul keatas" gumam wanita itu kesal.

Tubuhnya beranjak dari kursi tersebut dirinya akan menaiki tangga berniat menyusul Rafael namun suara Fani menghentikan langkah wanita tersebut.

"Apa kamu tidak berniat pulang kerumah, kamu sudah bertamu dari sore hingga malam" ucap Fani.

Wanita tersebut tidak bodoh, itu merupakan pengusiran halus yang dilontarkan Fani kepadanya.

"Eh iya Tante, aku mau pulang kok" ujar wanita tersebut dengan senyum terpaksa.

Renata memperhatikan gerak gerik wanita tersebut." Nama kamu siapa?, Sepertinya kamu terlihat dewasa bila disandingkan dengan Rafael yang masih sekolah" ucap Renata dengan sedikit tidak suka.

Renata terkenal ramah kepada semua orang, namun entah mengapa feeling dirinya mengatakan bahwa perempuan yang didepannya berniat untuk tidak baik.

"Nama saya Liora Anenda, Tetapi kalau Rafael suka saya tidak memandang umur bagaimana?" Jawab Liora sedikit angkuh.

Fani yang merasakan hawa yang akan terjadi keributan segera melerai." Sudah sudah ren, sebaiknya kamu pulang saja mungkin keluarga mu mencarimu" ujar Fani, lalu mengajak Renata pergi dari sana.

Liora terlihat kesal, lalu ia berjalan kearah rumah tersebut. Itu semua tidak luput dari pandangan Fani dan Renata.

•••

Adira sedang merebahkan tubuhnya dikasur, Chelsi yang berada dipinggir dirinya yang sedang menonton K-Pop.

Chelsi sesekali senyum senyum sendiri ketika melihat wajah Kim seokjin yang terdengar oleh Adira. Sedari tadi Chelsi menyebut nyebut nama tersebut.

Adira tidak memperdulikan lalu tanganya mengambil earphone yang sengaja ia simpan dekat kasur yang ia tiduri.

Lalu ia memejamkan matanya dan menyusuri alam mimpinya. Chelsi yang melihat Adira tidur pun ikut bergegas menyusul Adira.

Mereka tidur dengan nyenyak menunggu fajar terbit lagi beberapa jam lagi.

•••

Pukul 04.24 Am

Adira menggeliat ketika ia merasakan ingin buang air kecil, lalu dirinya lari terbirit birit kearah kamar mandi ketika dirinya sudah tidak kuat menahan, nyawa nya pun belum terkumpul semuanya.

Setelah selesai adira berjalan kearah dapur, dirasa matahari akan terbit Adira bergegas akan masak saja, ia berkutat dengan alat dapur.

Dirinya akan memasak ayam goreng untuk semua orang yang berada disini. Setelah beberapa menit memasak makanan itu sudah siap.

Adira akan membersihkan terdahulu badannya yang terasa gerah.

Beberapa menit sudah berlalu, Adira membangunkan Chelsi dan yang lainya untuk segera makan karena jam sudah menunjukan pukul 06.00.

Mereka sudah mencuci muka karena terlihat wajah mereka terlihat segar sedikit. Walaupun matanya terlihat sipit sipit haha.

"Kamu yang masak baby?" Tanya Adera dengan suara serak basah.

"Iya aku masak, makan mie instan terus terusan kan gabaik" ujar Adira membuat mereka menatap Adira dengan tatapan kagum.

"Udah makan aja." Tegas James membuat mereka diam dan mengambil makanannya.

Mereka makan tanpa suara, itulah mereka ketika makan tidak boleh berbicara. Mereka memakan dengan lahap karena memang masakan Adira terlihat menggiurkan dan enak.

-
-
-

Aku gantung aja yaa biar sama kayak perasaanku digantung oleh virtual akuuu dikoreaaaa;(

Kalian mau tauu? Iyaaa dia jiminnnn😭😭😍🐣.

Kalau gak mau digantung komen ajaa sebanyak banyaknya, dan voteee paling banyak terus follow gampang kannn gak buat kalian rugiii<3.

CRUEL GIRL [End]Where stories live. Discover now