Chapter 31

967 25 0
                                    

Happy Reading
_____________________

Hari dimana yang dinantikan oleh sekolah Alexander Prixion School. Karena libur sudah tiba. Dan diliburkan selama 3 Minggu.

Adira akan berlibur kebali bersama Adera dkk dan Chelsi.

Mereka akan memakai villa milik Chelsi. Adira mengemasi barang barang terdahulu lalu ia turun dibantu oleh Adera.

Adira dan Rafael belum baikan. Dari Rafael yang tidak bosan mengirimi Adira pesan bahkan menelfon dirinya. Tetapi Adira sama sekali tidak membalas atau membacanya.

Adira tidak mengangkat telfon Rafael. Adira akan membuat perhitungan kepada Rafael karena dirinya seperti diasingkan waktu itu.

Zian pun diam diam selalu menstalking Instagram Adira. Karena pernah menyukai postingan Adira dari awal postingan hingga akhir.

Zian tak henti hentinya mengirimi pesan di Instagram, namun Adira hanya membaca sesekali membalas pesan Zian.

Kembali ke tempat. Adira sudah berada dibandara akan melaksanakan penerbangan dari Jakarta - Bali. Itu membutuhkan waktu yang mungkin menghabiskan beberapa jam saja.

Adira sudah stand bye didekat pesawat yang akan ia tumpangi. Adira malas jika harus naik terakhir. Karena menurutnya tidak akan mendapatkan kursi yang lebih nyaman. Padahal sama saja bukan?

Suara intrupsi sudah terdengar. Adira buru buru menaiki pesawatnya dan duduk ditempat yang menurutnya nyaman.

Mereka duduk didekat Adira. Sesekali James mencuri curi pandang kearah Adira membuat Adira risih. Tetapi Adira tidak menghiraukan tatapan genit james.

Adira memilih tidur untuk mengistirahatkan badannya. Agar sampai disana tidak terlihat terlalu capek.

•••

Sesampainya disana Adira merenggangkan otot tubuhnya yang terasa pegal. Adira sudah berada di villa milik Chelsi. Villa yang sekarang terlihat sangat luas dan besar.

Bisa terhubung langsung melihat pantai indah. Banyak yang berlalu lalang dilantai tersebut menikmati sunset indah.

Adira berjalan kearah kamar dan akan tidur bersama Chelsi nanti malam. Adira menyimpan barang barang miliknya.

Rencana akan menginap selama 1 Minggu. Setelah itu beberapa hari akan mengantarkan Adera dan Griodan kebandara.

Adira keluar dari villa setelah dapat izin dari Adera dan Griodan dengan satu syarat diikuti oleh Chelsi.

Dan disini lah mereka berdua sedang duduk dilantai dengan menatap langit senja tersebut. Adira melamun ia rindu dengan Rafael.

"Chel, Rafael disana lagi ngapain ya?" Tanya Adira. Chelsi menoleh dan menghembuskan nafas lelah.

"Udah deh dir, baikan aja. Lo juga kan yang kangen?" Jawab Chelsi membuat Adira mengerucutkan bibirnya.

"Tapi gue juga pengen Rafael tersiksa dulu, tapi gue juga kangen, aish gimana sih" kesal Adira membuat Chelsi cengo ditempat.

Adira menggerutu tidak jelas hingga waktu menunjukan 18.02 pm. Chelsi mengajak Adira untuk kembali ke villa Adira berdiri dan berjalan dibelakang Chelsi.

Tetapi Adira terlihat tersandung gumpalan pasir. Adira terjatuh membuat Chelsi menoleh kebelakang tetapi yang membuat adira terkejut ada dua uluran tangan.

Adira mendongak dan lagi lagi terkejut ketika Chelsi ngeleg dengan sekitar. Adira cengo ditempat, bagaimana bisa dia kesini?

Zian. Ya dia Zian yang sedang mengulurkan tangannya. Tetapi Adira lebih memilih uluruan Chelsi, ketika tangan Adira akan menerima uluran Chelsi, Chelsi langsung menarik tangannya dan membekap mulutnya sendiri membuat adira terjatuh lagi.

Adira kesal dengan Chelsi lalu dengan terpaksa berdiri sendiri, Ia menatap tajam Chelsi. Sedangkan yang ditatap menyengir kuda.

Zian menarik kembali tangan yang ia ulurkan kearah Adira lalu menatap Adira dengan wajah seperti biasa.

"Mangkanya jalan hati hati." Peringat Zian membuat Adira menoleh kearahnya.

Adira menatap sengit Zian." Namanya juga gelap gak keliatan" ujar Adira beralasan karena ia malu kalau mengatakan yang sebenarnya.

Zian memutar bola matanya malas lalu memasukan kedua tangannya kedalam saku celana." Ngeles, gue liat Lo melamun" sarkas datar Zian namun raut wajahnya penuh kekhawatiran.

Adira jadi malu sendiri ketahuan melamun." Ih gue gak malemun yaa" hardik Adira membuat Zian tidak membalas ucapan Adira.

Adira menatap Zian penuh tanda tanya." Ngapain Lo disini?" Tanya Adira penuh selidik, Matanya memicing kearah Zian membuat Zian merasa terintimidasi.

"Hak dong, gue disini nyelesain tugas skripsi sembari healing. Ngapain Lo tatap gue kayak gitu?" Sinis Zian membuat Adira mendelik.

"Songong amat" jawab Adira dengan wajah kesal, lalu ia berjalan membawa tangan Chelsi yang sedari tadi menyaksikan mereka berdebat.

Adira berjalan dengan kaki dihentak hentakan membuat Zian yang berdiri disana terkekeh.

Kalau gue bilang gue ikutin Lo nanti bisa marah'

-
-
-
-

Selesai.

Oke gimana dengan part ini?

CRUEL GIRL [End]Kde žijí příběhy. Začni objevovat