Chapter 30

1.1K 23 0
                                    

Happy Reading
___________________

Adira menatap perempuan yang memakai pakaian dress mini tersebut. Disana mereka terduduk dilantai dengan kaki diikat dan tangan diikat.

Mereka sedang duduk dengan keadaan tidur. Adira berdecih sinis.

Lalu ia mencipratkan air garam kearah muka mereka berdua hingga mereka terbangun.

Mereka menatap Adira dengan tatapan benci dan marah.

"Maksud Lo apa iket gue kayak gini hah?' murka Natasya membuat Adira mengangkat alisnya.

"Ah maksud gue? Pantes kok Lo diikat kayak gitu biar gue gampang cabut nyawa kalian" ucap Adira membuat mereka menegang.

Cabut nyawa? Mereka tidak mau hidup mereka berakhir tragis ditangan adira.

"Gila Lo ya" ujar Gisel yang sedari tadi diam.

"Iya gue gila, kalau kalian tahu gue lagi haus darah" jawab Adira membuat mereka bergidik ngeri.

Pintu terbuka menampilkan Brandon, Reynan, Damian, Marley, Griodan, Adera, Annita, Dan Alisya. Mereka berjalan dengan gagah.

Gisel yang melihat Adera menurut dirinya Adera akan menyelamatkan dirinya, Gisel jadi tidak takut pada Adira.

"Adera kamu kesini mau lepasin aku kan dari iblis yang ada didepan aku kan?. Tolong lepasin aku, aku takut liat muka serem Adira" ucap Gisel dengan suara diimut imutkan dengan wajah dibuat seprihatin mungkin.

Adera melihat itu terkekeh sinis." PD juga Lo, kurang kurangin tingkat PD Lo. Enak aja muka cantik adek gue dibilang serem, bahkan muka Lo sama adek gue lebih serem muka Lo" ujar Adera tajam membuat Gisel membola.

Gisel bergetar ketakutan. Nyawanya sudah berada diujung tanduk.

Adira mengeluarkan belati dari saku celananya, Adira tadi sempat berganti pakaian dengan jaket kulit dibaluti jeans hitam.

Adira tanpa basa basi merobek bibir Gisel dari sisi hingga keujung telinga, Adira melakukan itu dari kanan dan kiri, membuat gigi gisel terlihat.

Gisel menjerit jerit. Bicara juga sudah tidak terdengar jelas karena rahangnya yang sudah melebar akibat pipi nya disobek oleh Adira.

Natasya melihat itupun mual ditempat. Bau amis menyeruak diruangan gelap itu.

Gisel masih saja berjerit namun sudah tidak separah tadi. Gisel sudah lemah tak berdaya.

"Aira toong waat gua ati sekawang gua udah gak uwat Agi" lirih Gisel mereka tentu mengerti yang disebutkan perkataan Gisel tadi.

(Adira tolong buat gue mati sekarang gue udah gak kuat lagi).

Adira tidak akan menepati yang dibicarakan Gisel. Adira tertawa bahagia. Mereka yang melihat tawa Adira membuat mereka senang.

Tidak dengan Natasya dan Gisel. Adira berjalan kearah lemari yang sedari tadi dikunci, lalu ia membukakan lemari tersebut.

Ketika lemari tersebut dibuka. Bau bangkai menyeruak diruangan tersebut, Adira memakai masker hitam miliknya, lalu Adira mengambil cairan agar menghilangkan bau bangkai tersebut.

Disana terdapat bangkai Safira yang masih Adira simpan. Adira sengaja mengoleksi potongan tubuh Safira. Gisel dan Natasya bergetar hebat.

Adira berjalan kembali lalu membuang masker tersebut. Adira mengambil air perasan jeruk nipis. Lalu menumpahkan segelas kearah muka Gisel.

Disana Gisel sudah sekarat dengan lemas dilantai tersebut. Natasya menangis melihat itu. Bukan kasian karna Gisel. Tetapi ia sayang kepada nyawanya.

"Kotor sih mulutnya jadi gue buat sebagus mungkin biar biacaranya tidak terlalu buruk" ujar Adira santai membuat natasya menatap Adira tidak percaya.

Adira yang ditatap menatap tajam Natasya." Apa Lo liat liat? Oh Lo belum yaaa" ujar Adira. Lalu berjalan kearah Natasya.

Adira langsung menusuk bola mata kanan natasya membuat natasya menjerit kesakitan. Lalu Adira cabut dengan paksa bola mata Natasya.

Adira tertawa mereka juga tertawa. Adira akan menyelesaikan segitu saja biarkan keluarga nya yang akan turun tangan.

Adira keluar dari ruangan tersebut. Lalu Adira berjalan kearah kamar miliknya.

Adira berganti pakaian dengan kaos bewarna hitam oversize miliknya dan dibaluti celana legging hitam pendek.

Adira mencepol rambutnya asal Lalu merebahkan tubuhnya. Adira merasa lelah. Ia harus tidur lebih awal. Karena besok akan berlibur dengan Adera dkk diakhir pertemuan mereka.

-
-
-
-
Lanjut?

Sumpah ini gak fokus karena nyeri gigi aku nyaa.

CRUEL GIRL [End]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora