-44. RENCANA LIBURAN

96 2 0
                                    

Sudah beberapa minggu ini nara sangat sangat sibuk dengan skripsinya dan terus bergadang sampai tengah malam sampai skripsinya selesai. nara sedikit beruntung ada raga yg sedikit membantunya, walaupun tadinya gara-gara raga skripsinya jadi berantakan.

Usaha nara tak sia-sia karena nara sudah menyelesaikan skipsinya dan nara beruntung lagi karena sidangnya berjalan dengan sangat lancar. Nara sudah di nyatakan lulus dan mendapatkan gelar sarjananya, tinggal menunggu waktu wisudanya dan kurang lebih sekitar 2 bulan lagi. Itu yg di selalu di nanti-nanti oleh nara, keluarga dan perlu kalian tau raga dan nara selama mereka manjadi sepasang suami istri tidak pernah melakukan apapun selain berpelukan.

Entah itu nara yg belum siap tau raga yg belum siap?. astaga pasangan ini, sedangkan oranngtua keduanya selalu menuntut mereka agar cepat-cepat mempunyai anak. Tapi apa sampai sekarang tidak ada hasil.

"Gua bingung deh sama bunda sama mama mertua gua, mereka selalu nuntut gua buat punya anak, tapi gua belum siap lin" ucap nara bingung.

"jangankan bunda sama mama mertua lu yg nuntut, gua aja nuntut ke lu biar cepet-cepet punya anak. sampai kapanpun lu bakal ngomong kayak gitu ra kalo lu gak jalani" kata sellin yg merasa geram dengan nara.

Nara mengendus kesal, percuma ia cerita kepada sellin hasilnya sama saja. "Gua yakin si raga kalo boleh jujur dia juga pengen ngomong kalo dia mau punya anak dari lu" sambung sellin.

"Udah ih gak usah di bahas lin, jalan yuk gua bosen disini" ajak nara mengalihkan pembicaraan sellin hanya mengangguk. Saat mereka sudah berada di parkiran mobil tiba-tiba ryan datang menghampiri keduanya.

"Kalian mau kemana, gua ikut dong" pinta ryan di angguki oleh nara. Daripada harus berdebat dulu mending langsung  meng, iya kan saja itu lebih cepat.

Mereka bertiga tidak mempunyai tujuan akan kemana jadi mereka hanya menyusuri jalan yg ada. ryan yg bertugas menyetir di depan, sedangkan nara dan sellin yg duduk di bangku penumpang dan asik bernyanyi bersama dengan musik yg keluar dari radio kecil mobil sellin.

Keduanya terlihat happy di dalam mobil sambil menyanyikan lagu yg berjudul collide  lagu yg sedang viral di kalangan remaja. lagunya memang enak di dengar dan di nyanyikan tapi siapa peduli dengan arti lagunya. sudah nikmati saja.

Ryan yg mendengar pun juga ikut menikmatinya tapi juga harus fokus menyetir juga. nah kan ryan baru melihat sikap sellin yg satu ini, ternyata sellin suka bernyanyi juga. ryan senang melihat sellin happy lebih tepatnya keduanya happy.

Tiba-tiba ponsel nara bergetar sesaat mungkin ada pesan yg masuk, segera nara membukanya dan benar saja ada pesan yg masuk, ternyata raga yg mengirimkan nara pesan.

Alaying

Alaying:
Gua bakal pulang telat, lu tidur duluan aja dan jangan lupa kunci pintu. gua bawa kunci cadangan.

Narajaa:
Oke, jangan lupa makan lu

Alaying:
Iya

Begitulah kira-kira isi pesan di ponsel nara. setelah itu nara langsung memasukan ponselnya kedalam tas miliknya dan  nara kembali bernyanyi bersama sellin.

Setelah bernyanyi dan menyusuri setiap jalan yg ada disana tentunya cukup melelahkan. mereka mampir dahulu ke cafe yg tak jauh dari sana dan masing-masing memesan makanan ringan serta minuman sesuai selera.

Meskipun mereka tidak mempunyai tujuan tapi berkeliling juga ternyata seru. "Kapan-kapan kita liburan yuk" ajak ryan membuka suara.

"Boleh juga tuh" kata nara menyetujuinya. sudah lama sekali nara tidak berlibur kemana-mana karena saking sibuknya ia berkuliah.

"Emang mau liburan kemana?" tanya sellin sambil mengerutkan dahinya. ryan tampak berfikir sejenak dan tak lama ia mendapatkan ide.

"Ke desa aja gimana?" tanya ryan kepada keduanya. keduanya tampak berfikir sesaat, memang nara dan sellin tidak pernah berlibur ke daerah pedesaan. tapi apa salahnya mencoba kan, ia ingin tau juga disana tedapat apa.

"Gua setuju, sekali-kali kita liburan ke daerah perdesaan. Disana suasananya juga pasti masih asri dan jauh dari polusi kendaraan" jawab nara menyetujui pendapat ryan lagi.

"Iya sih, tapi disana aman gak yan? takutnya desanya kayak desa penari yg di film itu, ih serem" sellin merinding mengingat bagaimana filmnya.

Nara dan ryan tertawa mendengar perkataan sellin, astga sellin. "Pastinya aman lah ay, lu tenang aja ya" kata ryan mencoba meyakinkan sellin.

Bukan cuman itu tapi sellin merasakan ada sedikit hal yg mengganjal di hati dan pikirannya kalo kita berlibur kesana, sellin khawatir akan terjadi hal-hal yg tidak di inginkan. ah tapi sellin mencoba agar berfikir positif dahulu.

***

Sudah pukul 23:54, nara masih belum bisa memejamkan kedua matanya. padahal sedaritadi mulutnya sudah menguap beberapa kali tapi kantuknya tidak kunjung datang.

Nara yg merasa haus terpaksa harus turun ke lantai satu untuk mengambil segelas air. raga yg masih belum pulang pun membuat nara sedikit khawatir. setelah menghilangkan rasa hausnya nara niatnya akan kembali ke kamarnya tapi langkahnya terhenti mendengar suara mobil raga.

"Pasti itu si raga baru pulang" tebak nara dan kembali menuruni tangga. Ia akan menghampiri raga ke depan tapi tak lama raga mengetuk-ngetuk pintu dengan sangat kencang.

"ra bukain" lirih raga. Entah itu terdengar atau tidak oleh nara tapi nara hanya mendengar suara ketukan pintunya saja.

Nara sampai di depan pintu, ia yg akan memutarkan kunci pintunya tapi tiba-tiba ia merasa ragu. karena yg ia tau raga membawa kunci cadangan tapi kenapa sekarang meminta di bukakan pintu.

telinga nara menempel pada pintu dan mendengarkan sedikit nafas yg terengah-engah. nara takut yg mengetuk-ngetuk pintu itu adalah orang jahat bukan raga, jadi ia membawa sapu di tangannya. waspada jika penjahat itu akan menyakiti dirinya.

"GAK ADA ORANG DI DALAM RUMAH INI, SANA LU PERGI!!" teriak nara yg terdengar oleh raga. raga mengetuk-ngetuk pintunya lagi.

"gua raga ra, bukain pintunya" ucap raga dengan nafasnya yg terengah-engah. nara membulatkan dua matanya dan segera memutar kunci itu lalu membukakan pintu untuk raga.

Saat pintu terbuka tubuh raga tiba-tiba saja menabrak tubuh nara, tapi nara dengan sekuat tenaga menahannya agar tidak terjatuh.

"ga lu kenapa?" tanya nara yg melihat penampilan raga acak-acakan. raga tidak menjawab ia hanya memegang kepalanya yg terasa sangat sakit. nara yg tidak paham pun membantu raga untuk menuju kamar saja dan tak lupa tadi ia sudah sempat mengunci pintunya lagi.

Sesampainya disana nara membaringkan tubuh raga di kasur dan memegang dahinya tapi tidak panas. kenapa dengan anak ini.

"ga lu minum? raga sadar ini gua heh" ucap nara yg terus menerus menepuk pipi kanan raga agar cepat sadar. nafas raga masih terengah-engah dan ia merasakan panas di seluruh tubuhnya lalu menatap wajah nara dengan penuh nafsu.

"ra bantuin gua" kata raga setengah sadar. nara mengerutkan dahinya dengan bingung. tak di sangka raga menarik tangan nara supaya ambruk tepat di dadanya, lalu ia mencium paksa bibir nara dan membalikan tubuhnya lalu mengunci semua pergerakan dari tubuh nara.

Sssssttt🤫

***

Paypay:)

ALVARAGA II PERJODOHANWhere stories live. Discover now