-2. PERJODOHAN

241 72 22
                                    

Sesampai nya raga di rumah ia memasuki rumah nya dengan santai. "darimana aja kamu raga" ucap seseorang yg ada di belakang raga itu dengan nada yg agak sedikit tinggi.


"Peduli apa papa sama aku?" raga membalikan tubuh nya lalu menatap papa nya itu dengan tatapan males.

Ya regi dia adalah orang tua raga. ia mempunyai perusahaan yg bisa di bilang cukup banyak, ia juga mempunyai hotel, apartemen dan mobil-mobilnya juga yg sangat amat mewah.

"Gak sopan kamu bilang gitu sama papa kamu sendiri" tegas nya.

"Pa jangan emosi dulu, ngomong nya baik-baik jangan kyk gini" ucap mira

Mira orang tua raga. ia mempunyai beberapa restoran dan butik dan sudah membuka cabang dimana-mana.

Raga hanya diam tidak menjawab karna ia males beradu mulut dengan papa nya itu. papa raga menghela nafas nya dengan kasar dan menatap raga.

"Papa mau ngomong sama kamu" kata regi.

"Yaudh tinggal ngomong kan" ucap raga.

"Papa sama mama udah setuju dan udah mikirin ini dari jauh hari dan papa juga udh sangat yakin sama kamu" kata regi memotong pembicaraan.

"Maksud papa?" tanya raga mengerutkan halisnya karena sedikit bingung dengan perkataan papa nya itu.

"Papa mau kamu menikah dengan gadis pilihan papa sama mama" jelas nya.

"APA!" kaget raga saat papa ny berkata seperti itu. "Jadi maksud papa aku di jodohin gitu?!" ucap nya seketika nada bicara nya tinggi.

"Iya sayang,keluarga mereka pun sudah setuju" ucap mama nya dengan lembut.

"Pa ma aku tu udh dewasa, aku gak perlu di jodoh in kayak gini dan aku punya hak buat masa depan aku" kata raga dengan wajah yg kesal.

"Iya papa tau kamu udah dewasa dan kamu memang punya hak buat masa depan kamu, tapi papa mau kamu lebih dewasa dari ini. Papa ga mau kamu keluyuran sana sini, balap liar dan pulang nya selalu saja tengah malam. tapi papa yakin kalo kamu sudah menikah kamu akan jauh lebih bertanggung jawab raga!" jawab sebagai jawab nya dengan tegas.

"Terserah deh" ia berbalik badan lalu berjalan menuju kamar nya dan membanting pintu dengan keras.

"Raga! papa belum selesai ngomong! teriak regi.

"Udah pa, raga kan juga masih keget dan dia pasti butuh waktu, papa ngertiin dulu ya" ucap mira. regi membuang nafas nya dengan kasar karena ia baru saja ber adu mulut dengan putranya itu.

"Biar mama yg ngomong ya pa, papa tunggu disini" kata mira, ia langsung berjalan menuju kamar anak nya itu.

TOK... TOK... TOK...

Terdengar suara ketukan di pintu depan kamar raga kamar yg sedang mira ketuk dan meminta putranya ini untuk segera membukakan pintunya. "raga ini mama nak, buka pintu nya ya sayang" ucap mira dari luar depan pintu kamar raga.

"Iya ma" kata nya dengan terpaksa. Walaupun raka masih kesal kepada orangtuanya tapi raka tidak akan tega kepada mamanya sendiri.

Raga berjalan membukakan pintu untuk mama nya itu lalu berbalik ia duduk di pinggir kasur milik nya. mira melihat pintu nya sudah terbuka pun langsung saja ia masuk dan melihat raga yg sedang duduk di pinggir kasur itu. ia lalu menghampiri putra nya lalu duduk bersama raga.

ALVARAGA II PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang