-33.WHATT??..

50 3 0
                                    

Otak gua lagi load ni jadi kalo kgk nyambung ni cerita nya gj/garing mon mangap yakkk!!

***

"Curut lagi ngapain lu?" tanya raga yg tiba-tiba saja datang.

Nara menoleh dan memutar bola matanya lagi malas. "lu gak liat gua lagi duduk sambil nonton tv? buta lu atau katarak kali ya. periksa sono gih" titah nara ketus.

"Yaelah gua cuman nanya doang. btw potongin rambut gua dong dikit yg pinggir sama belakangnya aja ni" ucap raga tersenyum tengil sambil menaik turunkan halisnya.

Nara menatap raga dengan tatapan julid. "dih potong sendiri, lu punya dua tangan juga kenpa gak di pake" tolak nara mentah-mentah.

"Potongin dikit doang ini. cepetan sini, nurut kek lu sama gua sebentar" paksa raga lagi,sambil menarik tangan nara untuk pergi ke luar.

Nara yg risi pun terpaksa menuruti kemauan raga. "gak usah tarik-tarik tangan gua, gua juga bisa jalan. sini mana guntingnya, biar gua gunting semua dan lu siap-siap jadi botak kek tuyul" ketus nara sambil meminta guntingnya.

"Ya jangan lah, dikit aja yg ini ni gatel kena telinga gua, sama yg di belakang dikit aja" kata raga memberitau mana yg akan di potong.

Sedangkan nara di belakang ia meledek dengan mulutnya tanpa bersuara. setelah itu nara dengan pelan-pelan menggunting bagian sisi kanan rambut raga.

Dan setelah sisi kanan selesai,ia beralih ke sisi kiri dan memotongnya dengan sangat hati-hati. "diem napa jangan noleh ke sana ke sini, ntar salah motong nyalahin gua lagi lu" geram nara kepada raga.

"Ini gua udah diem, gak lompat. gak lari-lari juga, buta mata lu" balas raga tak mau kalah.ingin rasanya nara mengobrak abrik rambut raga dengan gunting di tangannya, sygnya ia masih mempunyai hati nurani:)

"Tu udah, gitu kan?" Tanya nara. Bagian sisi kiri dan kanan sudah serta belakang juga sudah.

Raga mengambil kaca kecil dan melihat rambutnya yg sudah di potong nara. "nah gini kan enak,jadi telinga gua gak gatel lagi" puas raga dengan hasil potongan rambut nara.

"Halah kenapa yg depan gak di potong aja sih sekalian, mau kayak dilan ya lu yg nama rambutnya cepmek itu" timpal nara yg melihat rambut raga sedikit lebat di bagian depan.

"Enak aja, gua numbuhin rambut ini lama kalo lu gak tau" balas raga menatap nara dengan tatapan julid.

"Terserah deh bodo amat juga gua gak peduli" kata nara sambil menekan kata "peduli".

"Gik pidili nyenyenye" cibir raga meledek nara dengan mulutnya.

"Tau ah, mending gua ngerjain skripsi gua daripada debat gak habis-habis sama lu gak ada manfaatnya juga" ucap nara yg langsung beranjak dari sana.

"Ehh tunggu curut gua mau nanyaa!!" teriak raga. namun nara tidak sama sekali memperdulikan raga.

Raga pun langsung beranjak dari sana dan mengikuti ke arah mana istrinya pergi. Dan ternyata nara sedang berada di kamar dengan di temani oleh laptop di hadapannya.

"Ngapain sih lu ngikutin gua terus" risi nara yg melihat raga terus-menerus menjadi buntutnya.

"Gua mau nanya sama lu, eh lu nya malah main pergi aja" jelas raga yg langsung duduk dekat nara.

"Mau nanya apaan, gua tuh lagi sibuk ga. Liat ni lembaran-lembaran skripsi gua banyak banget kalo lu gak tau, ini aja belum selesai semua" kata nara sambil memperlihatkan lembaran-lembaran kertas yg terheletak di atas kasur.

"Yaelah gampang itu mah" kata raga sambil menaik turunkan halisnya.

Nara mengerutkan dahinya tidak percaya. "gak percaya gua sama lu sedikitpun, bukannya nanti sidang gua di terima terus lancar eh ini malah gagal gara-gara lu" tolak nara.

"Di jamin kalo gua yg bikin skripsi lu nanti di terima deh, percaya sama gua ra" bujuk raga lagi dan lagi.

"Bodo amat gak peduli gua, apaan lu mau nanya apaan tadi.GPL gak pake lama, gua cuman punya waktu dikit buat ngobrol sama lu cepetan!" emosi nara.

Raga menghela nafasnya pelan. "lu lulus kuliahnya masih lama?" tanya raga pelan.

"Gak tau, emangnya kenapa?" tanya balik nara.

Raga menggaruk kepalanya yg sama sekali tidak gatal. "yaa. gpp sih, gua cuman nanya doang" katanya tidak jelas.

"Dih lu cuman nanyain itu doang? gua kira apaan, buang-buang waktu gua aja lu. sono sono deh jangan ganggu gua!" kesal nara mengusir raga agar menjauh darinya.

Namun raga tidak peduli walaupun nara mengusir, ia malah merebahkan dirinya di samping nara dan perlahan mulai mengejapkan matanya.

Nara menoleh ke arah raga yg sepertinya ingin tidur. nara membiarkan saja raga tidur daripada ia harus berdebat tak habis-habis lagi dengannya.

Nara kembali fokus kepada laptop yg ada didepannya dan melanjutkan membuat skripsi kuliahnya yg tadi di ganggu oleh raga.

"ra, gua pengen punya anak.." ucap raga pelan dengan matanya yg masih terpejam. nara yg tadinya sedang fokus ke depan melihat laptopnya sontak membulatkan matanya karena kaget dengan perkataan raga.

Lalu nara dengan cepat menoleh kearah raga. ia mengerutkan dahinya karena heran, dirinya mendapati raga yg masih tertidur nyenyak. lantas siapa yg baru saja mengatakan 'gua pengen punya anak'?.

"Si alay ngelindur apa gimana sih, ehh.. atau setan ya yg tadi ngomong? Tapii, kayaknya gak mungkin deh. soalnya suaranya mirip banget sama si alay, masa iya setan sehebat itu bisa niruin suara si alay dengan jelas dan benar" pikir nara terus-terusan.

Hantuuuuuuuuu....👀

"Heh alay bangun gak lu, gak usah pura-pura tidur deh. gua tau lu pasti daritadi cuman pura-pura tidur aja kan, jadi bangun sekarang atau gua sentil jidat lu" marah nara yg berusaha membangunkan raga dari tidur palsunya itu menurut nara.

Nara menggoyang-goyangkan badan raga agar terbangun dari tidurnya itu. namun usaha nara sama sekali tidak berhasil, raga tidak terganggu sedikitpun oleh semua ocehan yg sudah di keluarkan nara serta tenaga tangannya pun tidak berhasil.

Baru saja nara ingin menyerah untuk membangunkan si alay kebo ini, eitsss.. ia mempunyai ide yg sangat-sangat bagus menurut dirinya.

Nara mendekat ke arah telinga raga. "Oke 1... 2... 3... DASAR KEBO LU ALAY!!" teriak nara tepat di bagian telinga kirinya raga.

"SETAN!! YG MAIN TEROMPET DI TELINGA GUA, GUA SUMPAHIN LU GAK BAKAL PUNYA SUAMI!!"

***

Paypayy:)

ALVARAGA II PERJODOHANWhere stories live. Discover now