-20. DIH NAJIS

74 41 2
                                    

"Udah gak usah banyak tanya, ayok ikut gua pasti seru deh" ucap raga langsung menarik tangan nara untuk ikut dengannya.

Tak lama raga dan nara sampai pada sekumpulan anak-anak yg sedang bermain dan masing-masing memiliki permainan nya sendiri.

"Hey" panggil raga pelan. anak-anak yg mendengar itu langsung menoleh ke arah suara dan tertampang jelas lah senyuman bahagia dari bibir meraka.

"KAK RAGA!!" teriak anak-anak itu yg langsung memeluk raga dengan senang. nara yg melihat nya seketika bingung bagaimana bisa semua anak-anak ini seakrab dan kenal dengan raga.

"Kak raga kangen tau sama kalian semua, gimana kabar kalian?" tanya raga dengan senang.

"Baik kaka. oh iya ini siapa kak?" tanya balik seorang anak kecil yg menunjuk ke arah nara.

"Oh ini temennya kaka, namanya ka nara" jawab raga memperkenalkan nara. nara hanya tersenyum dan melambaikan tangan bermaksud untuk menyapa.

"Eh iya kalian pasti belum pada makan kan? ini kaka bawa makanan, semuanya makan dulu ya" ucap raga dan mulai membagikan 1 kotak 1 orang setiap anak nara pun ikut mambantu dengan senang.

"Aku kak!" teriak seorang anak laki-laki yg belum mendapatkan kotak makanan dari raga.

"Tunggu ya jangan pada berebut semuanya kebagian ko" jawab nara berusaha menenangkan semua anak-anak panti ini.

Setelah semua anak-anak sudah mendapatkan sekotak nasi mereka langsung memakannya dengan lahap tanpa berebut. nara dan raga tersenyum senang melihat mereka semua.

"Maaf ya ra, gua gak ngomong dulu kalo gua mau kemana. soalnya gua buru-buru, anak-anak jam segini udwh waktunya makan" ucap raga tanpa melihat ke arah nara.

"Pertama aja gua bingung lu mau kemana tapi pas sampe sini gua seneng ngeliat banyak anak-anak kecil disini" jawab nara senang di balas anggukan kecil dari raga.

"Lu sering kesini ya? soalnya anak-anak langsung seneng pas liat lu datang tadi" tanya nara.

"Satu bulan 3 kali gua kesini, gua kesini karna di rumah gua sepi mama papa sibuk sama urusannya sendiri dan lu tau lah kalo gua itu anak tunggal" jawab raga.

"Oh gitu, ternyata lu baik juga ya meskipun resek tapi kalo soal ini bisa di bilang baik lah buat sementara "puji nara. ternyata raga tidak hanya tampan dan keluarga yg punya, tapi dia juga suka memberikan makanan kepada anak-anak panti dan juga suka memberikan sejumlah uang kepada pengurus panti ini.

"Jelas lah gua baik, gua kan emang anak baik ganteng lagi" sombong raga membanggakan diri.nara melihat raga dengan tatapan julid.

"Dih najis, najis banget gua liatnya sumpah mau muntah plis gak kuat" kata nara dengan jijik.

"Lu pasti lagi bunting terus ngidam kan jadi mutah-muntah mulu, siapa tu bapaknya si bocil yg ada di perut lu" ledek raga sambil menahan tawanya.

"Mata lu yg bocil, gua tu kagak bunting ya. liat ni perut gua masih rata dan langsing, enak aja lu ngomong begitu" kesal nara sambil memperlihatkan perutnya yg rata dari luar baju yg ia kenakan.

"Gua kan takutnya lu bunting duluan, apalagi gua belum pernah apa-apain lu dan kalo lu bunting itu bukan cebong gua ya" balas raga dengan ledekan lagi, seketika ia tertawa terbahak-bahak dan kali ini ia tidak bisa menahan tawanya.

"Bego lu raga, lu gak liat disini ada anak-anak kecil gimana kalo pikiran mereka ke amerika kan jauh banget dan gua udah bilang kalo gua kagak bunting" marah nara.

"Emang mereka tau kecebong itu apaan?" tanya raga dan tawanya sekarang sudah mereda.

Nara tidak menjawab ia hanya diam dan tidak memperdulikan sedikutpun pertanyaan raga barusan, karna ia malas membahas topik seperti itu.

"Bisu lu? ck yaudh gua tinggal bentar, lu jangan kemana-kemana ya ntar di perkosa terus bunting kan gak lucu" kata raga yg mulai melangkahkan kakinya.

"Gua ikut!"teriak nara. langkah kaki nya raga pun berhenti dan langsung menoleh ke arah kiri, nara yg sudah ada disamping kiri menggandeng tangan raga.

"Gua mau pergi bentar, gak usah ikut lu" tolak raga mentah-mentah.

"Gak ada pokonya gua mau ikut! Ikut! Ikut! titik gak pake koma" paksa nara sambil menghentak-hentakan kakinya ke tanah.

"Nyusahin lu ,yaudh ayok cepetan" pasrah raga. mereka pun langsung pergi berjalan ke arah dalam panti itu ntah raga mau apa masuk ke dalam.

"Ga, lu gak ada niatan mau perkosa gua di panti ini kan?" tanya nara pelan ia sedikit panik

"Emangnya lu mau di perkosa?" tanya balik raga dengan tersenyum tipis. nara yg mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya cepat.

Raga menghela nafas pelan lalu memegang tangan nara dan mulai berjalan lagi. nara yg di perlakukan seperti ini hanya hanya menatap bingung laki-laki yg ada di samping nya ini.

Tak lama kedua remaja ini sampai kepada seoarang ibu-ibu bergamis dan berkerudung langsung yg sedang menyapu di halaman belakangan panti ini. umurnya mungkin sudah 50 tahun atau bahkan lebih dari itu.

"Bu" sapa raga yg baru saja datang dan langsung mencium punggung tangan ibu itu di ikuti oleh nara juga.

"Eh raga, kapan kesini?" tanya ibu itu dengan senang.

"Tadi, oh iya ini kenalin temen raga namanya nara bu" ucap raga memperkenalkan nara kepada ibu itu dan nara hanya tersenyum ramah.

"Cantik ya" puji ibu itu.seketika nara merasa malu karna di sebut seperti itu.

"Biasa aja, malah kek gembel" batin raga dengan kekehan kecil.

"Oh iya bu, ini buat bulan ini ya. tapi maaf raga cuman bisa ngasih segini" kata raga menyondorkan amplop kuning yg berisi sejumlah uang. raga setiap bulannya rutin memberikan sejumlah uang kepada ibu yg mengurus pasti ini untuk kebutuhan anak-anak dan ibunya juga.

Ibu itu bernama ibu ati, ia yg membangun panti ini dan juga ia yg mengurus semua anak-anak yg ada disini dengan senang hati. ibu ati tidak mempunyai anak tapi ia mempunyai seorang suami, suami ibu ati telah meninggal dunia 2 tahun yg lalu karna mengidap penyakit jantung.

"Gpp ga, ini udah lebih dari cukup ko. maksi ya" ucap ibu ati menerima omplop kuning dengan senang. mungkin cukup atau tidaknya uang yg raga berikan namun ia sudah sangat-sangat berterima kasih kepadanya.

"Sama-sama bu, kalo gitu raga sama temen raga pamit dulu ya soalnya udah sore takutnya nanti pas pulang sampenya malam" pamit raga sopan.

Mereka berdua berpamitan dengan ibu ati tak lupa juga mereka berpamitan pada anak-anak panti disini sebelum mereka berdua benar-benar pergi.

***

DISINI NARA NYA GA BANYAK NGOMONG
KELIATANNYA KGK ADA YG MAU MAMPIR BACA DISINI MUNGKIN KARNA CERITANYA GARING KALI YA KGK SERU JADI GINI DH HEHE..
OKY GPP

Paypay:)

ALVARAGA II PERJODOHANWhere stories live. Discover now