Sweet Nothing; Nuraga (1)

247 28 14
                                    

Nuraga

—-

Dari sekian banyak hal yang mampir di kepala gue hari ini, gue memilih untuk melipir ke Pasar Cihapit untuk menyambangi suatu toko kaset bekas langganan papa gue dulu. Saat ulang tahun gue yang ke 18 tahun ini, bang Gibran menghadiahkan satu barang yang tidak terpikirkan sama sekali oleh gue.

Sebuah walkman.

Di zaman yang sudah mengusung era digital seperti ini, bisa-bisanya abang gue terpikirkan menghadiahkan adiknya satu barang jadul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di zaman yang sudah mengusung era digital seperti ini, bisa-bisanya abang gue terpikirkan menghadiahkan adiknya satu barang jadul. Gue sih senang-senang aja. Tapi, siapa yang masih mendengarkan lagu menggunakan barang ini? Sekarang kan sudah dipermudah untuk mendengarkan lagu bisa tinggal meluncur ke platform youtube, pakai ipod, atau download mp3.

"Lu ke Pasar Cihapit aja Ga, di sana papa sering beli kaset pita. Koleksinya lumayan banyak mulai dari penyanyi lokal sampe penyanyi dari Hongkong juga ada." Gue masih ingat jelas celetukan bang Gibran setelah gue merutuk gimana barang ini bisa terpakai.

Dan disinilah gue sekarang, sedang berada di antara rak-rak koleksi kaset pita jadul yang rasanya gue lihat terakhir itu saat gue SD. Dengan drafting tube yang gue sampirkan di bahu, gue melihat koleksi penyanyi di tahun 80-an. ABBA, Air Supply, Bryan Addams, Bon Jovi, Guns N' Roses. Saking bingungnya, gue sampai menggaruk kepala gue karena tidak tahu memilih kaset yang mana.

Lalu, gue beralih ke rak bagian musisi Indonesia. Dewa 19 dari zaman vokalis Ari Lasso sampai Once Mekel, KLa Project, Ahmad Albar, Sheila On 7, Chrisye.

"Sheila On 7 album 07 Des mau gak, Yah?"

Suara seorang perempuan di sebelah gue menyadarkan kalau gue bukan hanya satu-satunya pembeli di sini. Perempuan itu sedang mencari-cari kaset mungkin seperti yang dia bilang dengan seseorang di seberang teleponnya, kaset Sheila On 7. Di mana kaset itu berada persis di depan gue.

"Kisah Klasik juga? Oke... Bentar ya Ayu cari dulu."

Perempuan itu semakin mendekat ke arah gue dan yang dicarinya akhirnya dia temukan. Kepalanya menoleh sedikit ke arah gue dan mengangguk canggung, "Ehm... Maaf... Permisi."

Dengan bodohnya gue baru sadar kalau gue sedaritadi hanya diam bukannya menyingkir sedikit ketika dia mulai berdiri di samping gue. Karena gak mau tertangkap sedang mencuri dengar pembicaraannya, gue mengambil asal beberapa kaset yang ada di depan gue lalu meletakkan ke dalam keranjang dan bergeser sedikit.

"Yah, mau album Pejantan Tangguh juga? Lumayan lengkap nih di sini, mumpung Ayu masih di Bandung, lusa kan udah balik ke Bogor, apalagi jarak dari sini ke kampus jauh banget. Gak enak Ayu minta tolong Dhiska buat anterin ke sini naik motor."

Gue langsung meninggalkan rak dan berjalan ke kasir tanpa tahu kaset dari artis siapa yang gue beli.

"Ada lagi dek yang mau dicari?" Tanya bapak yang sedang duduk di kasir sambil menghitung harga barang yang gue beli.

point of viewWhere stories live. Discover now