Nuraga Dan Tugas Akhir

262 43 3
                                    

"Mau nggak, Dhis?"

Ayu menawarkan indomie soto yang baru saja selesai ia buat dan ia bawa ke ruang tengah untuk dimakan bersama Aga.

"Nggak. Gue lagi diet." Ujar Dhiska sambil memasukkan laptop ke dalam tas.

"Serius nggak mau?" Wajah Ayu meledek Dhiska, "Hmm... Enak banget ini baunya."

"Nyesel, Dhis. Indomie buatan Ayu enak banget ini." Timpal Aga.

Dhiska menghentakkan kakinya dan menyampirkan ransel ke bahu, "Emang sama aja lo berdua. Pantes pacaran."

Dhiska keluar kost dengan raut merengut. Ayu dan Aga tertawa terbahak-bahak dan lanjut memakan mie instan mereka.

"Ga... Kuning telur." Ayu meletakkan kuning telur ke dalam mangkuk Aga, karena Ayu tidak suka.

Sementara Aga akan sukarela makan kuning telur pemberian Ayu. Jika sudah makan begini, mereka akan saling diam dan tidak bicara sama sekali. Apalagi Aga yang sangat menikmati indomie buatan Ayu hingga kuahnya ia seruput dari mangkuk dan tidak ada sisa sama sekali.

Dan biasanya jika Aga sudah selesai, Ayu pasti baru memakan setengah mangkuk. Aga sih sabar saja, meunggu Ayu sambil memainkan ponselnya. Ia mengecek notifikasi dan menghela nafas kasar.

Akhir-akhir ini ada satu notifikasi yang mengganggunya, ia menunjukkan pesan itu pada Ayu dan Ayu terlihat bingung.

"Itu siapa?" Tanya Ayu saat melihat kontak yang menampilkan foto seorang perempuan.

"Coba tolong kamu balesin." Aga menyodorkan ponselnya pada Ayu.

Kedua alis Ayu bertaut, mengambil ponsel Aga dan ia melihat-lihat apa saja isi chat Aga dengan perempuan bernama Natasha ini. Kebanyakan konversasi selalu dimulai dengan Natasha lalu di akhiri oleh Natasha juga. Aga hanya membalas seperlunya saja, Ayu saja bahkan sampai menahan tawa bagaimana jawaban Aga sama singkatnya dan tidak ada beda.

Jarinya berhenti bergulir pada layar handphone Aga ketika membaca pesan terakhir dari Natasha yang mengajak Aga untuk menonton film. Hanya mereka berdua.

"Dia ngajakin kamu nonton?" Tanya Ayu dengan wajah merengut.

"Iya. Gara-gara aku waktu itu bantuin tugas dia di studio. Aku juga kan pernah izin ke kamu mau anter temenku cewek pulang ke kostnya karena udah terlalu malem, nah temen yang aku maksud itu dia." Aga merangkul bahu Ayu.

"Kayaknya dia suka sama kamu."

"Yaudah. Kamu bales aja. Aku males nanggepin."

"Kok jadi aku yang suruh balesin? Kamu ajalah." Ayu mengembalikan ponsel Aga namun Aga tolak dan mendorong balik pada Ayu.

"Kan kamu pacarku."

"Kalau aku pacar kamu?"

"Masa kamu mau biarin aku nanggepin chat kayak gini?"

"Emangnya dia nggak tau kamu punya pacar?"

Aga menggidikkan bahunya, "Nggak kayaknya."

Ayu mengetukkan jarinya di dagu, berpikir jawaban apa yang tepat untuk menolak ajakan Natasha pada Aga. Ia memikirkan jawaban yang setidaknya menyakiti perasaan Natasha.

"Kamu panggil dia apa sih? Nat ya? Hmm... Aku bales, Sorry nat, gue nggak bisa nerima ajakan lo. It's just because I can't. I have girlfriend. Gimana?"

"Iya. Terserah kamu lah pokoknya."

Ayu mengercutkan bibirnya dan mengembalikan ponsel Aga ke pangkuan lelaki itu.

point of viewWhere stories live. Discover now